First

3.2K 178 12
                                    

Suara bell membuat kami tersadar bahwa jam istirahat sudah selesai.
Aku mendesah kecewa, padahal aku masih ingin berlama-lama bersama Deven. 

Melihat aku yang badmood tanpa adanya sebab, Deven langsung tertawa.

“Kenapa bu? beras dipasar naik?” Tanyanya sambil tertawa

“Tau ah! udah sana balik ke kelasmu!” Balasku ketus

“Eh? marah beneran?” Tanyanya

“Ga tau!”

Deven tersenyum gemas “Kamu tau apa yang buat aku suka sama kamu? karna ke-badmood tan kamu yang ga jelas ini salah satunya”

“Itu kan sifat buruk aku”

“Karna aku Mencintai apapun yang ada di diri kamu, meskipun kamu lebih banyak sifat jeleknya tapi aku akan tetep suka” Ucapnya dengan tulus

Aku menatapnya menyesal karna sudah marah-marah tanpa sebab kepadanya tadi.

“Aku pergi dulu ya...” Ucapnya sambil mengacak rambutku

Saat Deven sudah beranjak keluar, aku langsung memanggilnya.

“Deven...” Panggilku, Deven langsung berbalik

“Hati-hati” Kataku

Ia tersenyum lalu mengangguk kemudian pergi dan menghilang dari pandanganku.

*

“Hujan?” Gumamku

Aarrrrgghhhh, menyebalkan sekali! Joa sudah pulang terlebih dahulu karna jemputnya sudah datang, sementara aku? jemputanku belum datang, ditambah sekarang hujan. Padahal tadi langit cerah-cerah saja.

Aku duduk didepan kelas bersama anak-anak lain yang menunggu hujan reda, aku tidak mengenal anak-anak itu sehingga tidak ada teman untuk diajak berbicara.

Aku menatap setiap tetesan-tetesan hujan yang turun.

Tiba-tiba gelap, aku tidak bisa melihat apapun karna ada seseorang yang menutup kedua mataku dengan tangannya dari belakang.

Aku terkejut dan mulai meraba-raba tangan jahil siapa ini.

“Deven!” Kataku

“Iya sayang” Sahutnya yang membuatku terkejut

Ya siapa lagi kalau bukan Deven! Anak paling jahil se-sekolahan. Tapi aku suka... hehe

Sayang-sayang,, sayang apaan?!” Ucapku sewot

“Sayang kamu” Jawabnya sambil duduk disebelahku

“Wlekkk” Ejekku

“Ih lucuuu” Katanya sambil mencubit kedua pipiku

“Sakit, Deven!”

“Gitu aja marah” Godanya

“Tau ah, dasar nyebelin!”

“Tapi kamu suka kan?” Katanya sambil menaik-naikkan alisnya

“Ehh? apaan?!!”

Seketika aku menjadi salah tingkah, tidak tahu kenapa tapi itulah nyatanya.

Deven menatapku dengan senyumnya yang selalu membuat hatiku meleleh. apa hanya aku yang terlalu baper? Atau semua perempuan juga begitu? Ntahlah! bila didekat Deven aku jadi aneh.

Deven lalu tertawa melihatku yang salah tingkah dan terlihat kaku didepannya.

“Biasa aja kali liatinnya, aku ga akan kemana-mana kok!” Katanya sambil tertawa

Delliecia-kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang