(Bukan) Delliecia

2K 148 30
                                    

"Jika akhirnya akan begini, mulai sekarang aku membenci sebuah 'Pertemuan'! . Aku ingin sebuah pertemuan yang tak kenal perpisahan!"

"Aku sudah mati Delliecia! Mati yang lebih menyakitkan dari kematian itu sendiri!"

"TIDAK!"

Gadis itu berteriak, bangun dari mimpinya yang terasa begitu nyata. Nafasnya tersenggal-senggal, keringatnya bercucuran. Ia begitu panik, mimpinya membuat ia semakin takut.

--&--

2 hari sudah Anneth menghilang tanpa kabar. Gadis itu tidak masuk sekolah maupun mengabari teman-temannya.

Terakhir deven melihatnya hanya saat Anneth datang ke rumahnya dan setelah itu Anneth menghilang begitu saja tanpa kabar.

Anneth tidak bisa di hubungi begitu pun dengan kakaknya, Sam. Ketika Deven dan teman-temannya datang ke rumah gadis itu, mereka malah tidak mendapatkan apa-apa karna gadis itu sedang tidak ada di rumah. Dan ketika ditanya sedang pergi kemana pembantu disana menggeleng tidak tahu.

Setelah 3 hari tidak masuk sekolah, Akhirnya Anneth kembali masuk sekolah lagi. Dan Ia langsung dibanjiri pertanyaan dari sahabat-sahabatnya.

"Jadi gini, kemarin itu gue ke bandung karna nenek gue sakit parah. Dan gue gak bisa ngehubungi kalian karna HP gue rusak. Alhasil gue ganti HP dan belum sempet masuk-masukin nomor kalian" Jelas gadis manis itu

Semua sahabatnya bernafas lega setela mendengar penjelasan Anneth.

"Kita semua khawatir banget sama lo neth! apalagi Deven"

Degh.

Gadis itu mematung ketika mendengar kalimat terakhir sahabatnya itu.

"Lo pergi ke bandung mana oleh-olehnya buat gue?" Tagih charisa mencairkan suasana

"Lahh iya tu! oleh-olehnya dong nethi" Pinta Nashwa dengan manja

"Buat gue juga, harus ada titik" Sambung Joa

Anneth menepuk keningnya, pusing melihat tingkah sahabat-sahabatnya yang gila oleh-oleh.

*

"Delliecia..." Panggil seseorang

Gadis itu menghentikan langkahnya Tapi tidak menoleh ke belakang. Ia sangat kenal betul suara siapa itu. Dan hanya ada satu orang di sekolah, bukan hanya di sekolah saja. Mungkin di dunia ini hanya ada satu orang yang sering memanggil nama belakangnya ketimbang nama depannya.

Laki-laki itu menghampirinya dan langsung memeluk gadisnya itu.

"Kamu kemana aja?" Tanya Deven

"Aku ada kok"

Deven melepas pelukannya "Kemana?"

"Hpku rusak jadi aku gak bisa ngabarin kalian pas aku ke bandung buat jenguk nenekku yang sakit"

"Kenapa gak kabarin aku? bahkan kak sam pun ga bisa dihubungin. Aku khawatir, Delliecia"

"Maaf..."

Deven tersenyum lalu mengacak rambut Anneth.

"Gapapa, yang penting kamu baik-baik saja"

Gadis itu hanya tersenyum.

"Delliecia, Apa kamu juga rindu?"

Delliecia-kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang