Bersamanya

3.7K 202 5
                                    


Saat aku beranjak turun dari kasurku tiba-tiba ponselku berdering, aku melihat nama 'Deven tampan banyak yang suka' terpampang di layar ponselku. Apa ini Deven? Aku langsung menduga-duga kalau Deven atau kak Sam yang diam-diam menyimpan nomor Deven di ponselku.

Karna tidak mau berlama-lama berafa dalam alam fikiranku, aku langsung mengankat telponnya.

"Selamat pagi..." Sapanya

"Pagi..." Sapaku balik

"Aku mengganggu?" Tanyanya

"Nggak kok, lagian aku lagi gak ngerjain apa-apa malah baru bangun tidur" Jawabku keceplosan "Ups" Kataku setelah itu

"Haha.. Tenang aja, aku suka cewek yang bangunnya siang"

Aku jadi malu sendiri, pipiku pasti merah untung bicaranya Via telepon kalau langsung bisa tambah malu.

"Asal kamu ceweknya" Lanjutnya

Aku tersenyum, boleh kutebak? kutebak Deven juga sedang tersenyum disana.

"HM, ohya jadi siapa yang diem-diem Save nomor kamu di hp-ku? Tanyaku mengalihkan topik

"Pengennya siapa?" Ia malah berbalik bertanya

"Seriuss Deven"

"Iya Delliecia"

"Jadi siapa?"

"Maunya siapa?"

"Kamu?" Kataku sedikit kesal

"Aku juga mau kamu" Jawabnya dengan santai

"Deveeeennnnnnn" Teriakku kesal

Dia tertawa "Iya iya udah ah"

Hening, tidak ada yang angkat bicara lagi sampai aku memulai kembali pembicaraan.

"Deven, maaf"

"Buat apa?"

"Yang kemarin pas pulang sekolah, aku udah bilang yang nggak baik tentang kamu" Ucapku dengan nada bersalah

"Lupain aja, ga masalah kok. Lagian itu kan kata Ucha bukan kata kamu Ucha itu orangnya usil jadi lain kali kalau dia ngomong jangan dipercaya dulu" Ucapnya sedikit tertawa

"Jadi dimaafin nih?" Tanyaku memperjelas

"Maunya?"

"Dimaafin lah"

"Yaudah aku maafin"

"HEI BOCAH! INI UDAH JAM 11 SIANG DISURUH TURUN MALAH TELPON TELPONAN, BUKANNYA MANDI! GUE SIRAM PAKE AIR PANAS BARU TAU LO" Teriak Kak Sam di depan pintu kamarku membawa sapu ditangannya

Aku hanya nyengir, karna kalau kak Sam udah ngomel kayak emak-emak pasti Ayah yang nyuruh, berhubung sekarang hari libur jadi ayah di rumah.

"Iya deh iya, dasar bawel!" Aku tidak ingin melawan takut kakak mengadu pada ayah dan akan berdampak buruk padaku dihari libur ini

"Deven udah dulu ya, ada orang gila ngamuk-ngamuk nyuruh turun Kebawah" Kataku pada Deven

"Iya kalau gitu hati-hati"

Aku tertawa mendengarnya lalu langsung ku putuskan sambungan telponnya.

*

Setelah turun untuk makan lalu mandi, kini aku duduk di ruang keluarga bersama Ayah, bunda, dan kak Sam. Ayah duduk disisiku sambil menonton tv, sementara kak Sam duduk di kursi lain sambil memainkan HPnya dan Ibu duduk di sisi ayah sambil menjahit.

Walaupun kami berkumpul, tetap saja fokus pada aktivitas masing-masing.

Aku langsung membuka HP-ku dan membuka aplikasi Instagram.

Delliecia-kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang