“Nanti ajarin aku belajar lagi yaa...” Kataku
“Jangankan pelajaran, minta diajarin mencintai aku juga boleh”
Kata-katanya serta tatapannya membuatku luluh, membuat hatiku bergetar dan membuatku tidak bisa lepas dari pandangannya.
Aku tidak bisa menghitung berapa kali pipiku merah dibuatnya, aku sangat senang bisa mengenalnya.
Bersamanya, aku selalu merasa bahagia.
“Heiii!!!” Teriak Joa tiba-tiba
Aku dan Deven sampai mengelus dada karna terkejut.
Joa menghampiri kami sambil tertawa “Kaget yaaa”
Aku memukul lengan Joa “Untung jantung gue ga copot”
“Tau tuh Joa” Deven menimpali
“Yaudah jangan pada marah kali, gue ganggu kalian pacaran ya? Maaf deh, soalnya gue disuruh sama bu Ucie buat manggilin Deven”
“Hah gue?” Tanya Deven
“Iya, Cepet ke kantor bu ucie udah nungguin disana”
“Mau apa?” Tanya deven lagi
“Ga tau” Jawab Joa
“Yaudah sekarang mending kamu ke kantor aja cepet, siapa tau penting” Kataku
Deven menggangguk “Aku pergi ya..”
“Iya”
Deven lalu pergi meninggalkan kami, sementara Joa langsung duduk disebelahku, ia tersenyum menggoda.
“Cie-cie... pergi aja pake ada pamitan segala”
“Apa sih, biasa aja”
“Lagi deket sama Deven ya?” Tanya Joa
“Menurut kamu?”
“Cieee,, deket sama Deven kok ga bilang-bilang sama gue”
“Habisnya lo sama Friden terus, gimana mau cerita”
“Deven suka sama lo ya?”
“Ga tau”
“Tapi Deven bilang ke Friden kalau dia suka sama lo”
Tiba-tiba saja aku tersenyum, lalu menepis perasaan senangku
“Ah bohongan pasti”
“Seriusan neth”
Aku tersenyum lalu Joa memelukku, ntah kenapa aku jadi merasa sangat bahagia.
“Makasih Jo”
“Apa lo udah terima perasaannya?”
Aku menggeleng.
*
Brukkkk
“Kalau mau masuk ketok dulu dong pintunya, kalau gue lagi ga pake baju gimana?” Ucapku kesal karna kak Sam yang membuka pintu dengan keras itu pun tanpa permisi
“Kalau mau minjem komik bilang dong, jadi kakak ga susah nyari kesana-kesini” Ucapnya sambil mengambil komiknya dimeja belajarku
“Tumben ngomongnya baik-baik, kesambet apa lo?”
Sebelum aku mendapat jawaban dari Kak Sam, bell rumah berbunyi. Si bibi sedang keluar jadi salah satu diantara aku dan kak sam yang pasti disuruh si bunda buat ngebukain pintu.
“Ada tamu, bukain pintunya sana” Perintahku
“Ogah ah, elu aja sana” Balas kak Sam kembali ke perkataannya seperti biasa
KAMU SEDANG MEMBACA
Delliecia-ku
Teen FictionTo love is nothing. To be loved is something. But to love and be loved, that's everything. Tolong jelaskan padaku kenapa kamu dengan mudahnya bisa membuat aku jatuh hati kepadamu? - Kalau kamu adalah bumi, maka aku adalah atmosfirnya, agar setiap...
