One year three months?

2K 178 106
                                    

Semua orang yang mendengar ledakan itu reflek menutup telinganya masing-masing.

Semua orang langsung berlari ke tempat dimana ledakan itu terdengar.

Semuanya terkejut, terutama Nashwa, Joa, dan Charisa karna ternyata tenda merekalah yang meledak.

Remang-remang, Nashwa melihat Anneth yang sedang berjongkok sambil menutup kedua telinganya di sisi tenda.

“Anneth!” Teriak Nashwa

Mereka lalu berlari menghampiri Anneth.

Sementara yang lainnya mencoba untuk memadamkan apinya.

Kemudian Deven datang bersama teman-temannya.

“Neth lo ga---” Ucapan Joa terpotong ketika ada seseorang yang menarik paksa tangan Anneth

Orang itu langsung menarik tangan Anneth secara paksa sampai gadis itu berdiri dari tempat nya.

Rambutnya sedikit berantakan, dan wajahnya sedikit hitam akibat asap api. Wajahnya begitu ketakutan mengingat ledakan yang tiba-tiba terjadi di depannya.

Bagaimana pun juga dia adalah Anneth. Anak yang di besarkan dengan penuh kasih sayang lebih, sehingga gadis itu sangat anti dengan hal-hal seperti ini.

“Bikin ulah lagi?” Tanya orang itu tanpa memperdulikan wajah gadis itu yang ketakutan

“Lo apa-apaan sih Dev? orang lagi ketakutan ditanyain begituan!” Kata Joa

“Tau nih si deven. Sejak kapan si lo hobby nyalahin orang yang gak bersalah? Kejadian ini juga belum tentu salah Anneth” Sambar Nashwa

“Gue gak ngomong sama kalian ya! gue ngomong sama Anneth.” Ucap Deven

Sementara Anneth hanya bisa diam dengan tangan dan kakinya yang gemetar karna masih takut.

“Udah deh Dev! Lo kenapa sih? jangan berlebihan juga kali! gue gak suka ya! bukan berarti Lo bisa semena-mena gini dong!” Ucap Charisa emosi

“Apaan si Lo Cha, ikut campur aja Lo!”

“Selama itu tentang sahabat gue, ya gue berhak lah ikut campur. Terus emangnya Lo mau apa?!”

“Eh udah udah, kenapa kalian jadi berantem gini? apinya udah padam sekarang cepet kumpul ditempat api unggun” Ucap salah satu panitia

“Tau nih si deven! Lo ga ada bukti ya buat nuduh Anneth!” Ucap Joa.

“Emang dari tadi dia bikin salah Mulu, jadi gue dengan mudah bisa menduganya karna dia itu teledor orangnya. Gak menutup kemungkinan kan?!”

“Lo apa-apaan sih Dev? biasa aja kali!” Sewot Nashwa

“Mau apa? gue harus kasih hukuman buat dia si pembuat onar disini”

Reflek Anneth langsung melirik ke arah Deven dengan tatapan tak percaya.

“Udah puas ngomongnya?!” Ucap gadis itu dingin

Setelah itu pergi begitu saja dari sana.

“Neth...” Panggil Joa

Delliecia-kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang