“Kayaknya malam ini langit bakal mendung deh” Ucap Deven
“Tau dari mana?” Tanyaku
“Langit pasti iri Karna kalah Cantik sama kamu”
Ucapnya sambil mengelus pipiku dengan punggung tangannyaBlusshhh
Sepertinya pipiku langsung memerah seperti kepiting rebus sekarang.
“Hahaha lucu kalau lagi malu” Ucap Deven
Aku langsung memukul kecil dada Deven “Paan sih!”
“Yaudah ayok berangkat” Ajaknya yang langsung menggandeng tanganku
Deven membawaku ke sebuah taman yang disana ramai banyak orang.
Aku dan Deven duduk disebuah kursi kosong yang berada disana, lalu kami menatap langit bersama.“Kalau ga ada bintang sama bulan, langit malam bakal kesepian”
“Kalau ga ada langit malam, bintang sama bulan juga bakal terlantar” Jawabku
“Intinya mereka saling melengkapi”
“Aku juga mau jadi bulan dan bintang yang bisa melengkapi langit malam” Ucapku sambil Menyandarkan kepalaku di dadanya
“Kamu ga perlu jadi bulan dan bintang, cukup jadi diri kamu sendiri kamu udah sangat melengkapi hidupku” Jawabnya
Aku tersenyum “Kamu juga ga perlu jadi langit malam jika hanya untuk mau dilengkapi oleh bintang dan bulan. Cukup jadi Deven-nya Delliecia aja” Ucapku lirih
“Delliecia.. kamu tau? ada tiga hal yang tak terhitung di dunia ini. Bintang di langit, pasir di pantai, dan Cintaku untukmu”
Pipiku kembali merah, aku semakin menyembunyikan wajahku di dadanya.
“Dev, makan yuk?” Ajakku tiba-tiba
padahal di rumah aku sudah makan banyak dan juga makan cemilan. Ntah kenapa aku cepat lapar, mungkin karna bunda yang membiasakanku selalu makan atau memang aku yang doyan? HahahaDeven lalu membawaku ke sebuah caffe yang cukup besar yang belum pernah ku datangi.
“Dev kok disini? kenapa ga caffe yang biasa aja?” Tanyaku
“Biar ga bosen” Jawabnya tepat ditelingaku
Aku tertawa geli karna deven
“Isshh nakal!”Kami lalu duduk ditempat duduk kami yang dekat jendela sehingga bisa melihat pemandangan di luar dari dalam caffe.
“Mau pesan apa?” Tanya Deven
“Mau sushi, samyang, chees burger terus minumnya green tea sama milk shake” Pesanku
Deven terkekeh “Yaudah, aku pesen dulu ya..”
Setelah selesai memesan deven kembali lagi duduk didepanku.
“Yang.. kamu di rumah makan berapa kali?” Tanya Deven
“Apa sih?! jangan bilang kalau aku gendut?!” Cerocosku
“Eh nggak gitu..”
KAMU SEDANG MEMBACA
Delliecia-ku
Novela JuvenilTo love is nothing. To be loved is something. But to love and be loved, that's everything. Tolong jelaskan padaku kenapa kamu dengan mudahnya bisa membuat aku jatuh hati kepadamu? - Kalau kamu adalah bumi, maka aku adalah atmosfirnya, agar setiap...