Pertengkaran

2.1K 151 29
                                    

“Kamu pasti mau balas dendam kan soal yang kemarin itu?!” Tuduh Anneth

“Aku gak ngerti” Laki-laki itu mengerutkan keningnya. Pasalnya dari tadi gadisnya itu tidak ingin menemuinya

“Masih mau pura-pura?!” Ucap gadis itu yang wajahnya kini sudah merah padam

“Aku beneran gak ngerti, kamu ngomong yang jelas dong”

“Oh jadi kurang jelas?! Aku tau pasti kamu mau balas dendam sama aku gara-gara kemarin gak nungguin kamu dan langsung pulang gitu aja sama kak Aldy! Makanya pas sore aku liat kamu naik motor berduaan sama Marsha! Pake ketawa-ketawa bareng segala!!!” Ucap gadis itu mengeluarkan semua unek-uneknya

Gemas. Itu yang deven lihat, gadis itu terlihat sangat menggemaskan ketika sedang marah-marah karna Cemburu.

“Loh? kok malah senyum-senyum gitu sih? aku lagi marah sama kamu! aku gak suka kamu jalan sama cewek lain!” Gadis itu memanyunkan bibirnya dan melipat tangannya di depan dada

“Gemes, aku suka!” Ucap Deven sambil mencubit hidung Anneth tapi tangannya langsung dihempaskan oleh gadis itu

“Jangan sentuh! aku masih kesel sama kamu!!” Omelnya tanpa melihat wajah Deven

“Emangnya kamu liat aku dimana sih? kok bisa keluar? katanya banyak tugas?”

“Aku liat kamu kemarin lewat pas aku lagi makan bareng sama kak Aldy!” kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutnya tanpa ia sadari

Gadis itu langsung menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya.

Upppsss!

Senyum Deven memudar, kini laki-laki itu menatap Anneth tanpa ekspresi. Seingatnya kemarin saat ia menelpon gadis itu, dia bilang dia tengah sibuk mengerjakan banyak tugas. Tapi apa dia berbohong?

“Kamu kemarin sibuk apa?” Tanya
Deven datar

DEGGGHH!

“Aku..aku..itu..aku..nggg...”

“Aku mau jawaban yang jujur” Ucapnya penuh penekanan

Kini jantung gadis itu berdegup begitu kencang, kini ia bahkan tak bisa menatap mata Deven.

“Aku..aku..itu...kemarin aku keluar sama Aldy” Jawabnya terbata-bata

“Berdua?”

Anneth mengangguk lalu menundukkan kepalanya.

“Jadi kamu bohongin aku kemarin?”

Lagi lagi gadis itu hanya bisa mengangguk sambil menundukkan kepalanya.

Ada rasa sesak yang menghantam dada laki-laki itu tapi ia mencoba untuk menepisnya.

“Kenapa kamu bohongin aku?”

Tes

Air mata gadis itu menetes, ia tak kuat lagi untuk membendung air matanya karna rasa bersalahnya pada Deven.

“Aku...”

“Aku harap ini pertama dan terakhir kamu bohongin aku” Ucap Deven dengan nada bicara yang datar

“Maaf...” Ucap gadis itu lirih

Deven menarih dagu Anneth, membuat gadis itu kini menatap matanya dengan air mata yang membasahi pipinya.

Deven menghapus air mata gadisnya itu lalu tersenyum.

“Maaf de....” Ucapannya terhenti ketika Deven menempelkan jari telunjuknya dibibir Anneth

Delliecia-kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang