Buatku kamu itu Sin90

2.1K 161 40
                                    

Aku ingin kita tetap menjadi Sin90

Aku ingin Cinta kita seperti Tan90

Aku ingin diantara kita hanya ada Cos90 keraguan.”

______________________________________

KENAPA ANNETH? KEMANA PANGGILAN DELLIECIANYA?. Batin gadis tersebut

Karna memang baru kali ini Deven menyebut nama depan gadis itu. Dan itu terasa terdengar sangat asing di telinganya.

Ia takut, sangat takut. Takut Deven benar-benar akan melupakan Delliecia-nya.

"Neth?"

Anneth langsung berdiri dari tempat duduknya. Saat ia ingin beranjak pergi Deven mencekal pergelangan tangannya.

"Aku mau ngomong..." Ucap Deven lembut

Anneth hanya diam.

"Plis, dengerin aku..."

"Kamu mau ngomong apa lagi dev? emangnya apa lagi yang harus di omongin?!" Ketusnya

Ia tak tahu harus merasa senang atau merasa sedih ketika Deven masih mau bicara dengannya. Namun di sisi lain ia tak bisa memungkiri rasa Cemburunya terhadap Charisa.

Dua kali, dua kali ia cemburu pada sahabatnya sendiri. Bagaimana pun Charisa itu perempuan. Saat Deven mencium dan memberikan perhatian lebih kepada Charisa, apa salah jika ia merasa Cemburu?

"Gak ada yang harus di omongin lagi! Kamu udah menjawab semuanya di malam itu juga. Sekarang semuanya udah selesai!"

"Dengerin aku sekali aja" Deven langsung menarik Anneth ke dalam pelukannya

"Aku gak mau ngomong lagi sama kamu! aku gak mau ketemu lagi sama kamu! Aku benci kamu deven!!!" Ucap Anneth yang kini sudah menangis di dalam pelukan Deven.

Aku cemburu. Aku sakit. Aku sayang kamu, Deven!!! Batinnya

Ingin rasanya gadis itu membalas pelukan laki-laki yang selama ini dirindukannya. Namun tak bisa, kecemburuannya sudah terlanjur menguasai dirinya.

Reflek gadis itu langsung mendorong Deven dari tubuhnya.

"Aku gak mau lagi ketemu sama kamu!" Teriak Anneth yang langsung berlari keluar meninggalkan Deven sendirian disana

Anneth berlari dengan isakan tangis yang tak bisa ia mendung lagi.

Sekarang ia sudah sampai di Rooptof. Tempat dimana ia bisa menenangkan diri dan tak ada siapa pun yang bisa mengganggunya. Ingin sekali rasanya gadis itu berbicara di depan Deven bahwa ia cemburu, namun tak bisa ia terlalu terbawa ke dalam egonya.

Sementara Deven? Laki-laki itu masih berdiri mematung disana.

"Apa sekarang dia membenciku? Apa aku sudah gagal? Seharusnya aku tahu ini! Aku memang sudah gagal untuk membuatnya selalu bahagia. aku gagal karna sudah membuatnya menangis. Bodoh!" Deven mengacak rambutnya Frustasi dalam hati ia merutuki dirinya sendiri

--&--

"Nggak, gak mau yah!"

"Kenapa harus gak mau? apa yang kurang dari Aldy? masa depan kamu akan terjamin kalau kamu sama dia"

"Tapi anneth gak cinta sama dia!"

"Emangnya kalau mau menikah harus cinta dulu? Lagi pula kamu juga belum punya pacar. Jadi kamu bisa belajar jadiin Aldy Cinta pertama kamu"

Delliecia-kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang