Permintaan Ratu

3.7K 480 37
                                    

Jennie memperhatikan daerah sekelilingnya tanpa takut tertangkap lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jennie memperhatikan daerah sekelilingnya tanpa takut tertangkap lagi. Akhirnya Jason mau mengantarnya menuju ke istana.

   Jennie sedikit berbohong kalau ia berasal dari klan Rubah dan diutuskan untuk kemari, sebenarnya ide itu ia dapatkan begitu tidak sengaja melihat seekor rubah di taman istana.

   Jason menatap Jennie cukup lama, sementara Jennie terlalu sibuk memperhatikan sekelilingnya.

   "Istana ini sangat indah," gumam Jennie.

   "Kenapa kau di utus kemari?" tanya Jason. Jennie terdiam, ia harus jawab apa?

   "Eung, anu..."

   "Ah, apa kau gadis yang akan membantu kami?" tanya Jason.

   Jennie mengernyit bingung, dahinya berkerut terlihat memikirkan sesuatu. 'Membantu apa? Nassia tidak memberi tahuku misi selanjutnya.'

   Jennie mengangguk ragu, setidaknya ia harus memiliki alasan yang kuat agar bisa bertahan di sini dan menyelesaikan misinya.

   "Baguslah, kalau begitu kau ku antar kehadapan Ayah." Jason menarik lengan Jennie dan membawanya menjauh dari sana.

   Jennie terkejut begitu Jason menariknya dan membawanya pergi, namun hembusan angin berhasil menerbangkan anak-anak rambutnya, membuat Jennie terpejam menikmati angin sejuk yang sudah tidak ia temui di kota tempat asalnya.

   Jennie mengernyit, matanya masih terpejam, heran karena kakinya tidak menapak pada jalanan atau bebatuan kecil. Merasa penasaran, Jennie membuka matanya dan mendapati tubuhnya melesat dan melayang di udara.

   Jennie membuka matanya lebar-lebar dengan mulut terbuka hampir berteriak, "Hei, Pangeran Jason! Kenapa kita terbang?" Jennie berteriak histeris sementara disampingnya, Jason nampak tersenyum sumringah sembari tetap memegang tangan Jennie.

   "Agar cepat sampai. Aku tahu, kau mana mungkin bisa terbang, kau hanya manusia lemah." Jennie menatap Jason, guratan di dahinya kembali tercipta begitu mendengar ucapan Jason.

   "Ka-kau, bagaimana bisa tahu aku manusia?"

   "Kau terlalu bodoh untuk berbohong, mana ada klan Rubah disini." Jason tersenyum mengejek, mengabaikan Jennie yang mendengus kesal.

   "Tapi, kau tidak masalah kan?" Jennie bertanya ragu, ia takut saat identitasnya terbongkar maka ia akan di bakar hidup-hidup atau apalah hukuman di istana.

   "Aku tidak apa, tapi tidak tahu kalau kakak-kakak ku yang lainnya tahu. Kau bisa dalam bahaya." Jason berujar serius membuat Jennie semakin was-was dan takut.

   Kalau dirinya sampai mati di dunia ini, itu artinya juga ia tidak akan bisa kembali ke dunia. Dan ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika ia tidak bisa kembali.

Pandora ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang