Epilog

3.3K 455 76
                                    





~♥~Pαndorα~♥~






Mata indah itu membuka perlahan, merasa silau yang luar biasa. Gadis itu terkejut dan segera duduk di ranjangnya, menatap sekeliling.

Ranjang berukuran queen size dengan seprai abu-abu, lampu tidur berwarna kuning yang masih menyala, gorden putih yang masih belum dibuka, dan Jennie dapat melihat botol obat yang tergeletak di bawah dengan beberapa obat yang berhamburan di sekitarnya.

Ini kamarnya. Bukan, ia merasa aneh karena kini dirinya berada di kamar apartemen nya. Dengan segera ia melirik ponselnya, bulan Juni tanggal 8 bulan Juli 2019, hari senin dan pukul 6 pagi.

Jennie terperanjat, jika ia kembali ke dunia asli itu berarti ia harus segera berangkat sekolah!

Gadis itu mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi, ia merasakan segar saat air dingin menyentuh kulitnya.

Tiba-tiba ia teringat sesuatu, saat dirinya memergoki Pangeran Jason dan Pangeran Damian yang mengintipinya ketika sedang berendam.

Ia benar-benar merasa sedih, bukan waktu sebentar untuknya tinggal di dunia aneh seperti itu, membangun kenangan yang sulit dilupakan.

Apakah ia akan bertemu mereka kembali? Tidak mungkin, mereka pasti tidak ingin bertemu dengannya lagi. Pandora si gadis penghianat.

Jennie segera menyelesaikan mandinya dan bergegas memakai seragam, dirinya berniat berangkat lebih awal ke sekolah, berharap melupakan kejadian pahit itu di sekolah. Walau hanya sejenak.

Jennie keluar dari apartemen, dan berjalan untuk menaiki lift. Tatapannya kosong, di dalam lift itu hanya ada dirinya dan seorang pria berkacamata hitam.

'Aneh sekali, pagi-pagi sudah memakai kacamata.'

Pintu lift terbuka, Jennie segera turun di ikuti oleh pria aneh itu yang sepertinya juga akan keluar.

"Nona, gantungan kuncimu jatuh."
Jennie menoleh ke belakang, lalu segera membungkuk mengambil gantungan kunci berbentuk kucing itu.

Jennie enggan menatap pria dihadapannya, namun ia juga tidak mungkin langsung pergi begitu saja. "Mmmm, terima kasih." Jennie membungkuk tanpa menatap pria itu dan segera berbalik menuju sekolah.

Pria itu membuka kacamatanya, menampilkan wajah tampan dan senyuman di wajahnya sebelum melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda.

Pria itu membuka kacamatanya, menampilkan wajah tampan dan senyuman di wajahnya sebelum melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jennie terus menunduk, wajahnya murung. Dia rindu dengan dunia aneh itu, rindu dengan semua orang yang berada di dalamnya.

Hingga hidung Jennie menangkap aroma kue yang sangat enak, Jennie mendongak dan menemukan cafe di pinggir jalan. Jennie kemudian mengecek jam yang masih menunjukkan pukul setengah tujuh, masih ada waktu untuk sarapan sebelum masuk jam delapan.

Pandora ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang