One Day with Teyron

2.6K 378 21
                                    



~♥~Pαndorα~♥~


Jennie duduk dengan tenang sembari menikmati secangkir teh melati hangat dan kue kering berbentuk bunga sakura.

Matanya menatap sekeliling sembari sesekali menikmati angin sore yang berhembus tenang. Dirinya kini sedang duduk santai menikmati sore hari di salah satu gazebo kecil di pinggir kolam ikan.

Dirinya kadang merasa risih saat ia terkadang susah terlepas dari pengawasan para dayang yang berjumlah kurang lebih sembilan orang yang selalu mengikutinya kemanapun ia pergi, seperti saat ini.

Jennie meletakan kembali cangkir teh yang tadi ia seruput ke atas pisin cantik dengan guratan hiasan berwarna biru.

Pikirannya kembali melayang, ia merasa bahwa kini para Pangeran mulai menghilangkan sifat buruk mereka. Pangeran Christoper yang terlihat ramah dan menghilangkan kebiasaan psychonya.

Pangeran Teyron yang mulai terbiasa tersenyum, senyum yang sangat manis melewati dugaannya selama ini.

Pangeran Damian? Kenapa dirinya merasa bahwa tidak ada perubahan signifikan yang terjadi pada Pangeran Damian. Memang Pangeran Damian tidak obsesif padanya, tapi justru dirinya malah menjauhi Jennie dan seolah-olah tidak peduli dengan keberadaan Jennie.

Pangeran Jason, ah pangeran satu itu tetap saja mesum. Bahkan dia berani mengintipi Jennie ketika dirinya sedang berendam.

Namun Jennie mendadak merasa sedih, suasana hatinya mendadak berubah drastis saat dirinya menemukan fakta bahwa misinya akan segera usai.

Dirinya hanya perlu menunggu sebuah kotak menghampirinya dan segera menyelesaikan misinya. Secepat itukah dirinya harus kembali ke dunia nyata? Meninggalkan dunia aneh ini nampaknya akan sangat berat mengingat ia sudah merasa amat nyaman.

Langit mulai gelap, diiringi angin yang mulai kencang. Nampaknya malam ini akan turun badai hujan dilihat dari langit yang terlihat kelabu.

Jennie mengeratkan gaunnya saat merasa kulitnya diterpa angin dingin, akhirnya Jennie memutuskan untuk pergi menuju paviliun merah dan beristirahat di kamarnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kenapa Putriku sangat bodoh!"

Raja James melangkahkan kakinya tak tentu arah, hingga dirinya kembali duduk di singgasana nya dan menatap orang kepercayaannya yang bersimpuh di hadapannya.

Ratu Hera menatap cemas menunggu keputusan yang akan dilakukan Raja James selanjutnya. Sejujurnya, Ratu Hera juga tidak menyukai rencana balas dendam yang direncanakan suaminya itu.

"Suamiku, kurasa kau harus mengambil keputusan yang bijak. Pikirkan resiko apa yang akan terjadi jika kau melakukannya."

Raja James mengepalkan tangannya, dirinya merasa kesal dengan putrinya yang tak kunjung melakukan sebuah tindakan aktif.

"Keputusanku sudah bulat, kita akan menyerang mereka saat malam gerhana bulan."

























Jederrr!!!

Pandora ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang