Fortress of Lies

2.6K 422 29
                                    




                     ~♥~Pαndorα~♥~


Jennie memandang wajahnya di hadapan cermin. Nassia tersenyum puas karena telah menata rambut Jennie dengan sebuah crown bunga yang ia buat sendiri.

Jennie tampak sangat cantik ditambah gaun panjang ala kerajaan romawi kuno yang memperjelas pancaran aura Jennie.

   "Terima kasih, Nassia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   "Terima kasih, Nassia." Jennie tersenyum senang sebelum memutuskan pergi ke taman bunga.

   Jennie bersenandung kecil dengan senyuman yang masih menghiasi wajahnya, kakinya melangkah menuju tempat dimana banyak kelinci tinggal, tempat yang sengaja Pangeran Christoper buat.

   "Kalian lihat aku? Apa aku terlihat sangat cantik?" Jennie berputar-putar dihadapan beberapa kelinci yang menatapnya tidak mengerti, kenapa juga Jennie bertanya pada hewan seperti itu.

   "Kau terlihat seperti gadis gila."

   Jennie mengerucutkan bibirnya begitu melihat Pangeran Teyron berjalan dengan santainya. Seekor anjing yang bisa Jennie tebak jenis malamute itu mengikuti Pangeran Teyron kemanapun ia pergi.

   "Menjauhlah!" Jennie mendesis saat Taeyong berjalan ke arah kelinci-kelinci itu yang langsung berlompatan pergi karena merasa ada ancaman.

   "Kau tidak berhak mengusirku."

   Jennie mencelos, pria dihadapannya tetap berjalan tanpa menghiraukan ucapannya barusan.

   Jennie berkacak pinggang sembari Menatap Pangeran Teyron garang, "Nanti anjing bau mu itu memakan kelinci-kelinci milikku."

   Pangeran Teyron terdiam menahan senyumnya, Jennie dengan wajah dibuat-buat kesal dan mata memicing seperti itu sangat terlihat lucu di matanya, jangan lupakan pipi chubby nya yang menggembung.

   "Hei! Silahkan lewat jika ingin lewat, jangan berhenti di situ!" Jennie menunjuk Pangeran Teyron yang berhenti tepat di hadapannya.

   Namun Jennie segera berjaga-jaga saat Pangeran Teyron justru melangkah maju ke arahnya.

   "Wah wah, istriku ini memakai bunga-bunga di kepalanya, sudah seperti taman berjalan saja." ujar Pangeran Teyron mencoba menggoda Jennie yang justru terpancing oleh ucapan pria itu.

   Melihat Jennie yang hampir meledak oleh emosi, Pangeran Teyron segera berlari menghindari Jennie sembari tertawa puas.

   "Hei! Jangan kabur!" Jennie hendak mengejar Pangeran Teyron, namun atensiny teralihkan pada sebuah siluet yang menghilang di balik pohon.

   Jennie tanpa ragu segera menghampiri sebuah pohon chestnut besar dengan langkah tergesa-gesa.

   Namun saat dirinya sudah tiba, dirinya justru tidak menemukan siapa-siapa di balik pohon chestnut itu. Padahal ia yakin bahwa Pangeran Damian berjalan ke sana.

Pandora ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang