Time with the Queen

2.2K 385 14
                                    

"It's alright,
It's alright,
Even if i lose everything."


~♥~Pαndorα~♥~

Bias bias cahaya itu berhasil menembus jendela, sayup sayup kelopak mata indah Jennie terbuka perlahan akibat merasa silau.

   Jennie merenggangkan tubuhnya, matanya menelisik ke sekitar ruangannya. Sebatang lilin baru saja di matikan oleh seorang dayang, menyisakan asap yang membumbung tinggi.

   Begitu juga dengan gorden yang ditarik sehingga terbuka dan membiarkan ruangan itu terang oleh cahaya matahari.

   "Selamat pagi Tuan Putri." seorang dayang tersenyum ramah ke arah Jennie, membuat sang gadis ikut tersenyum manis.

   "Pagi Adella."

   Jennie dituntun oleh Adella menuju ke tempat pemandian, berisikan air hangat yang sudah di taburi kelopak bunga mawar.

   Dengan di bantu dua dayang lainnya yang bernama Ana dan Joé, Jennie melepaskan pakaian tidurnya dan merebahkan dirinya di bak pemandian itu.

   Kepalanya ia senderkan ke tepian dengan tangan yang ikut menyangga tubuh, matanya terpejam menikmati air hangat dan wewangian mawar.

   Joé bertugas menggosok tubuh Jennie dan membilasnya, sementara Adella memijat kepala dan membasahi rambut Jennie.

   Ana hanya bertugas menyiapkan gaun yang akan dikenakan oleh Jennie. Sementara Jennie hanya tinggal duduk tenang dan menikmati.

   Jennie benar-benar senang, dirinya tidak pernah diperlakukan seperti seorang putri. Semenjak dirinya datang ke dunia aneh ini, dirinya bisa merasakan bagaimana menjadi seorang putri.

   Jennie tersenyum gembira, dirinya sudah bersih dan sangat wangi. Di ambilnya potongan sayuran untuk pakan kelinci-kelinci peliharaannya.

   Terkadang tangannya mengelus lembut bulu bulu halus kelinci kelincinya, ia juga terkejut begitu mendapati seekor rusa datang menghampirinya.

   Tak segan Jennie menyodorkan sebatang wortel dan langsung di lahap rusa hutan itu. Dirinya seperti berada di negri dongeng, dimana ia tinggal di istana dan menjalankan hidup dengan tenang.

   "Rusa itu bernama Rudolf." Ana berujar lembut sembari sesekali mengelus rusa itu lembut.

   Jennie mengernyit heran, merasa aneh karena hewan liar seperti rusa dihadapannya memiliki sebuah nama.

   "Dia memiliki nama?"

   Adella mengangguk pelan, dirinya ikut duduk di samping Jennie. Well sebenarnya Jennie sendiri yang bilang jika dirinya tidak suka melihat jarak antara dirinya dan para dayang.

   "Rudolf selalu datang kemari sebelum malam gerhana bulan."

   Jennie semakin bingung dengan ucapan Adella, kenapa juga hanya setiap sebelum gerhana bulan?

   "Rudolf itu salah satu kawanan mutan rusa, dan mereka satu satunya jenis mutan yang bekerja sama dengan kami."

   Jennie mengangguk-angguk mengerti, "Itu berarti, kekuatan mereka juga akan bertambah kuat saat gerhana bulan?"

Pandora ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang