Part 2

2.1K 99 0
                                    

Seminggu sudah diva bekerja menjadi wartawan PBSI. Walaupun belum pernah meliput turnamen secara langsung, tetapi tiga hari terakhir ini, diva sudah disibukkan dengan membuat artikel yang akan di uploadnya di web PBSI hari ini.

" div kalo lo bingung cari kata-kata, lo ulang aja videonya. Tulis yang penting-penting, terus ditambahin kata-kata yang gw ajarin kemaren " ucap mba wid yang sedang duduk, meja dia dan gw berhadapan ceritanya.

" iya mba slow aja, lagian bentar lagi kelar kok. Gw udah biasa bikin beginian, entar kalo gw gak ngerti kan ada lo " jawab gw dengan mata tak lepas dari monitor.

Gwpun melanjutkan membuat artikel yang harus di upload hari ini. Sebenarnya ini artikel minggu kemarin, karna ada problem dan mengharuskan mengubah semua artikel turnamen lalu.

Dan semua tugas dilimpahkan ke diva, yang notaben anak baru dan tidak ikut dalam turnamen tersebut. Tetapi yang membuat diva semangat karna artikel yang dia buat adalah hasil wawancara Minions dan fajri. Senang bukan????

Jam sudah menunjukkan pukul 13.05 WIB, jam makan siang sudah lewat sejam yang lalu, tetapi para wartawan masih disibukkan dengan artikel yang harus up hari ini.

" div lu udah sholat belum? Soalnya gw sama widya lagi engga " tanya mba naf. Wartawan PBSI.

" udah kok mba, tenang aja " jawab gw dengan mata tak lepas dari kerjaan.

" emang belum kelar, makan siang dulu yuk nanti di lanjut lagi " ajak mba naf.

" iya mba ini udah kelar, tinggal nyunting lagi, takut ada yang typo " jawab gw.

" udah tinggal aja, ayo ikut gw sama naf ke kantin. Nanti lo sakit, gw diamuk fans lo lagi " ucap mba wid.

" fans apaan sih mba, artis bukan gw " gwpun berjalan menyusul mba naf dan mba wid keluar ruangan.

" iya bukan artis, tapi bidadari PBSI " ucap mba naf sembari ber-tos ria dengan mba wid.

" ledek aja gw terus mba "

Merekapun tertawa dan melanjutkan jalannya menuju kantin. Pelatnas PBSI ini memiliki sistem makan prasmanan yang sudah disediakan oleh pihak PBSI, ini membuat para atlet dan karyawan yang masih taraf mencari sesuap nasi merasa bahagia, karna uang makan mereka utuh dan bisa ditabung untuk kepentingan lainnya. Beda sama crazy rich Ciumbrella.

Setelah mengambil makan, mereka langsung mencari meja didekat pintu kantin dengan alasan "kalo ada atlet lewat, bisa difoto jadi bahan update web or sosial media". Itulah yang dilakukan wartawan, kemanapun dan kapanpun selalu membawa kamera.

Tak banyak juga, atlet yang lewat menyapa mereka, terlebih khusus ke diva. Karna dengar-dengar, diva akhir-akhir ini menjadi buah bibir semua kalangan dari pratama sampai prioritas. Hebat juga......

" div gw wanti-wanti nih ya, pokoknya lo jangan sampe nyantol sama salah satu atlet disini loh " ucap mba naf serius.

" emang kenapa mba? Lagian gak mungkin juga gw bisa nyantol sama atlet disini " tanya gw.

" ehh jangan salah, atlet cowo disini itu banyak yang naksir sama lo ya. Bukan cuma anak pratama, anak prioritas aja pada demen sama lo " ucap mba wid.

" siapa anak prioritas, koh sinyo? Babah or koh jeng? " ledek gw.

" minta dilaporin bini mereka nih lo, gw serius bego " ucap mba wid sembari menoyor pelan kepala gw.

" heheheh bercanda mba, lagian mana ada sih yang naksir ama gw, ada-ada aja " ucap gw.

" pokoknya gw wanti-wanti jangan sampe lo milih salah satu diantara mereka semua. Bisa ada peperangan di pelatnas ini " sahut mba naf.

Secret Of Love {Rian Ardianto}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang