Part 8

1.2K 72 1
                                    

Hari ini Swiss Open 2019 dimulai, tepatnya hari pertama berlangsung. Saat ini, semua pemain dan official sudah berada diruang tunggu untuk menunggu gilirannya bermain.

" semoga aja, disini gak ada drama-dramaan kayak di all england ya mba " ucap gw.

" semoga, sumpah melelahkan banget kalo sampe drama mulu " ucap mba wid.

" walaupun ini cuma S300, kita gak bisa tenang-tenang aja nih mba. Pasti drama tetep ada walaupun gak se ekstrim disana " ucap gw.

" iya betul banget, pasti ada aja dramanya. Heran gw, berasa lagi syuting drakor kalo gini mah " ucap mba wid dan kitapun tertawa.

Pertandinganpun dimulai, diva dan mba wid sudah stand by di pinggir lapangan untuk memotret pemain yang akan bertanding.

Kemenangan demi kemenangan dilewati oleh Indonesia di R36 ini, walaupun tak luput dari drama-drama kecil, tetapi mereka bisa melewati semua dengan lancar.

Tidak terasa sudah pertandingan terakhir dan mereka sudah menyelesaikan pekerjaannya dengan lancar. Sekarang seluruh atlet dan team official Indonesia sedang berkumpul di ruang tunggu, untuk merapihkan barang-barang mereka dan juga untuk istirahat.

" hadehhhh mba wid, capek bener gw. Kaki mau copot ini " ucap gw.

" hahahahha, sama gw juga " jawab mba wid.

Diva dan mba wid lebih memilih selonjoran dilantai untuk menghilangkan penat mereka. Bagaimana tidak, mereka harus lari-lari dari lapangan menuju tempat untuk mewawancarai, dan itu mereka lakukan berkali-kali.

Belum lagi, setelah ini mereka harus memindahkan data-data dan mulai membuat artikel. Alangkah lelahnya menjadi team jurnal PBSI.

" nih minum dulu, cape banget kayaknya " ucap rian.

" thanks jom, mayan lahh. Udah kayak atlet belum gw hari ini? " ucap gw.

" hahahaha, besok-besok jadi atlet aja div. Biar bisa dipijitin sama orang fisio " jawab jojo.

" yaelah jo, aku mah apa atuh. Tempel koyo juga udah bersyukur " ucap gw.

" kalo engga saling pijit-memijit, iya kan div? " lanjit mba wid dan diberi jempol oleh diva.

" mau dong dipijitin diva juga, siapa tau ilang lelahnya " ucap fajar.

" lelahnya mah gak ilang, nyawa lu yang ilang sama gw " jawab gw membuat fajar meringkuk ketakutan.

" serem ya lo kalo lagi capek, kaya psikopat. Jom mending lu bawa pulang dah ini anak beruang " ucap fajar.

" wah-wah rese ya lo, udah kayak si kevin aja. Mulai dah lu resenya " ucap gw.

Rianpun sontak bangun dari duduknya dan berjalan meninggalkan kita semua menuju perlengkapan dia.

" yahh pundung kan, lo si div " ucap ginting.

" gw salah apa??? " tanya gw.

" yahhh yang satu pundungan, yang satu gak pekaan. Udah ahh balik yuk " ucap fajar dan mereka semua mulai membereskan peralatannya.

Divapun hanya kebingungan, apakah ucapannya salah, tetapi ucapannya yang mana?????

*****

Dan ini adalah hari kedua di swiss. Dari kemarin, rian masih saja bungkam tak berbicara seperti biasanya. Diva jadi merasa bersalah, walaupun dirinya tidak mengetahui apa salahnya.

Diva hari ini tidak begitu bersemangat seperti hari biasanya. Tidak tau kenapa, dirinya merindukan sikap rian yang sangat care terhadapnya.

Secret Of Love {Rian Ardianto}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang