Part 22

922 64 3
                                    

Bulan demi bulan sudah dilewati oleh diva. Pagi Berangkat kerumah sakit dan malamnya kembali ke appart, adalah kegiatan yang tak pernah dilewatkan diva. Terkadang juga harus bermalam di rumah sakit.

Dan selama diva menetap di australia, dirinya memiliki teman yang satu bidang dan bertetangga, dan jangan lupa dia juga dari Indonesia sama seperti diva.

" winda, balik koas kita mampir supermarket dulu ya, gw mau beli perlengkapan mingguan gw " ucap diva.

" oke, ajak bram sekalian aja. Dia kan mau traktir kita, karna pasien kita lebih banyak dari dia kemaren " ucap winda semangat.

" ohh iya ya, lagian segala taruhan sih dia. Mau ngalahin dokter anastesi. Ya, walaupun kerjaan kita cuma siapin perlengkapan doang " ucap diva dan diangguki oleh winda.

Saat diva dan winda melanjutkan makannya, orang yang sedari tadi dibicarakan mereka berduapun nongol dan langsung menyerobot makanan diva.

" bram.... Makanan gw " ucap diva.

" bagi div, capek gw baru kelar praktek " ucap bram yang langsung duduk di sebelah diva.

" yaelah, barang mijetin orang doang lo " celetuk winda yang langsung mendapatkan jitakan dari bram.

" lo kita fisioterapi cuma mijit doang apa " divapun hanya menggelengkan tingkah kedua temannya.

" lo balik praktek kapan? Gw sama winda mau maen di appart gw " tanya diva.

Baru saja bram ingin menjawab pertanyaan diva, handphone milik diva berbunyi karna ada telepon masuk dari kevin.

" gw angkat telepon dulu ya " divapun keluar dari kantin karyawan menuju koridor.

" pasti ngebucin lagi " ucap winda langsung melanjutkan makannya.

" emang siapa cowoknya? " tanya bram.

" itu atlet bulutangkis yang pas kita nonton australia open kita tonton " jawab winda.

" ohh yang gak ikut tanding, tapi dia kesini buat diva doang. Itu cowoknya??? " tanya bram.

" i dont know, gak pernah bilang statusnya ke gw " jawab winda dan dianggukkan oleh bram.

oooOooo

Sore ini para MD baru saja menyelesaikan latihannya untuk menjelang turnamen denmark dan prancis open.

" mpin, lo masih kabar-kabaran sama diva? " tanya koh sinyo.

" masih koh, tapi gak intens. Dia biar fokus koasnya " jawab kevin.

" oh iya, dia S2 ini ngabdi di rumah sakit ya " ucap koh sinyo dan dianggukkan oleh kevin.

Dari kejauhan rian dapat mendengar percakapan antara kevin dan juga koh sinyo dan itu membuat dia kembali murung.

" kenapa jom? " tanya reza.

" gak kenapa-napa " jawab rian singkat.

Fajarpun tak tega terhadap rian, walaupun dia memang salah, tetapi dia juga butuh diberi kesempatan kedua.

Fajarpun mengambil handphonenya dan mulai mengetik sesuatu.

Fajarpun mengambil handphonenya dan mulai mengetik sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Secret Of Love {Rian Ardianto}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang