Bulan demi bulan telah terlewati, dan sampai sekarang baik rian maupun kevin tak mengetahui kondisi dan keberadaan diva. Terakhir mba wid berkata, kondisi diva sudah membaik dan bahkan sudah sadarkan diri.
" mba gimana diva, sampe sekarang dia belum bisa dihubungin. Lo gak boong kan tentang keadaan diva? " tanya kevin.
" vin... Bisa gak sih lo fokus aja sama pertandingan-pertandingan lo kedepannya. Lupain diva, kasian dia selalu jadi kambing hitam fans lo sama jombang kalo performa kalian turun " ucap mba wid.
" gw cuma mau tau tentang diva mba, apa salah??? " tanya kevin frustasi.
Saat ini, mereka sedang berada di luar ruang official. Kevin baru saja menyelesaikan wawancara dadakan yang diminta oleh mba widya.
" gw udah menang di indo master, kurang bagus apa lagi performa gw. Sampe kapan gw harus nunggu diva yang bahkan gw gak tau dia gimana kabarnya? " lanjutnya.
Mba widyapun mendekat dan mengelus punggung kevin. " vin ada waktunya lo, jombang, atau bahkan siapapun untuk ketemu sama diva. Tapi gak sekarang " ucap mba widya yang langsung meninggalkan kevin sendiri.
Dari arah kejauhan, rian dapat mendengar semua ucapan yang dilontarkan oleh kevin dan juga mba widya. Sampai sekarang dirinyapun sangat merindukan diva, bagai tertelan bumi, diva tak pernah muncul dan tak tau keberadaannya.
" div... Aku bakal berjuang demi kamu, aku bakal buktiin kalo aku bisa berhasil dan kita bakalan ketemu secepatnya. Aku janji " batin rian.
********
Disini dia berada, seseorang berdiri di ambang jendela dan menghirup udara sore yang sangat segar.
" udah bisa berdiri, gak lemes lagi lo? "
" winda... Lo ngapain kesini, lo gak ada jaga IGD??? " ya yang berdiri di ambang jendela adalah diva.
" mumpung lewat sini sekalian cek keadaan lo, gimana kondisi lo sekarang, masih pusing atau demamnya udah turun??? " tanya winda.
" udah kok, gw baik-baik aja. Selang infus nya bahkan baru diganti. Bram mana, gw gak liat dia lagi deh " ucap diva.
" saat lo dibawa ke swiss, bram dipindah tugas ke tempat lain. Semacam asrama atlet gitu, gak ngerti gw " jawab winda.
" asrama atlet, dimana? " tanya diva yang sekarang sudah duduk di ranjang pasien kembali.
" gw juga gak paham, semenjak dipindah tugas dia jadi sibuk banget. Bahkan udah jarang ketemu " ucap winda yang sangat sedih.
" bahkan tempat tinggal kita deketan, tetep gak pernah ketemu??? Gw jadi kangen sama bram " lanjutnya. Divapun bukannya tersentuh dengan ucapan winda, justru dirinya malah tersenyum, bahkan tertawa.
" kenapa, kok lo malah ketawa? " tanya winda sedikit kesal.
" engga, gak apa-apa kok. Entar tu anak juga kesini kalo udah gak sibuk, jangan keliatan kangen banget ahh, lo jadi makin bikin gw berpikir kalo lo suka sama bram " ucap diva yang tak bisa menahan tawanya.
" ihhh rese banget sih lo, sebel ahh. Mending gw balik lagi ke IGD, biarin lo sendiri disini " ucap winda dan divapun tambah tertawa mendengar dumelan winda yang sekarang sudah keluar dari ruangan tempat dirinya dirawat.
" gw kangen banget sama anak-anak pelatnas, apa gw chat mereka aja ya. Tapi... Ahh biarin deh, gak urus kalo mba wid sampe marah " divapun membuka handphonenya dan mulai mengaktifkan kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Of Love {Rian Ardianto}
FanfictionApa yang kalian bayangkan kalo mendengar kata-kata 'Secret Of Love' ????? Cinta dalam diam, yupss betul sekali. Tetapi bagaimana kalo keadaain ini bersangkutan dengan atlet bulutangkis yang amat sangat fenomenal. Apakah cinta itu akan berkembang dan...