13 | Hujan

202 4 3
                                    

Ada rasa yang terpendam. Ada emosi yang tertahankan. Haruskah ia mengeluarkan. Atau terus memendam yang berujung tidak baik untuk kesehatan mentalnya.

Embun berdiam diri di kamar. Menatap langit yang berujung kelabu. Hingga tetesan air itu mantap membasahi daerah tempat tinggalnya. Hingga sebuah pertanyaan hinggap di kepala. Kenapa bumi bisa bebas menurunkan hujannya?

Gadis kecil itu memeluk kakinya erat, kepalanya menoleh ke jendela, iris matanya yang sendu merekam bulir-bulir air turun dari langit.

☔☔☔

Hujan terus datang sepanjang hari. Namun kaki Embun terus melangkah tanpa tujuan. Bersama payung kesayangannya yang berwarna hitam dan tulisan black warna putih cukup menarik perhatian.

Embun hampir melupakan, jika pakaiannya sedikit aneh. Mereka mungkin berpikir seperti ingin melayat. Padahal tidak ada aturan melayat harus memakai pakaian serba hitam.

Hitam bagi Embun adalah dirinya. Pekatnya kehidupan, kelamnya warna, membuatnya lebih ingin menyendiri. Pergi sendirian, bersama dirinya sendiri, itu sudah cukup membuat Embun merasa lebih bahagia. Ketika tak ada yang mengaturnya atau membuat Embun harus mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut seseorang yang bersamanya.

Gadis itu menghela napas. Ia mendapati kursi kosong di sebuah halte. Embun duduk perlahan, menggulung payungnya. Matanya menatap lekat hujan di luar sana. Terkadang, Embun ingin tahu apakah manusia lain berpikiran sama dengannya? Bertanya tentang, bagaimana jika alam semesta dan isinya tak ada yang menciptakan dan mengatur sedemikian teraturnya?

Hancur.

Lagi. Pikiran Embun mulai tidak beraturan.

🌂🌂🌂

Kaki Embun yang terbungkus sepatu mengetuk-ngetuk tanah aspal yang basah. Menunggu hujan reda bukan masalah besar.

Yang menjadi masalah adalah ... hari mulai petang. Embun harus segera pulang.

Atau mimpi indahnya akan terus diguyur hujan.

Seiring gelap menyelimuti penglihatannya.

•••

Apapun itu,
aku berusaha menikmati.
-Rainyshaa

Aksara HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang