[Part of Flashback]
Soona POV*
Saat itu...
Aku terduduk disalah satu kursi panjang ditaman kampus yang terbuka. Penuh sinar mentari yang mencahayai.
Menutup mata menikmati terpaan sinar yang mengenai wajah, itu yang kubutuhkan sekarang. Aku membutuhkan sinar matahari untuk bernafas. Layaknya tumbuhan sedang berfotosintesis. Kurasa otakku terlalu pengap akhir-akhir ini...
Tak peduli bayangan setiap orang yang lewat mengalauku dengan cuitan mengganggu. Menggoda aktivitasku yang mungkin terlihat bak artis yang tengah syuting drama dengan adegan angin sepoi-sepoi kampus.
Sampai seseorang yang kuyakini wanita menghalau sinar yang menerpa wajahku dengan siluetnya.
"Soona-ya..." Sapanya menambah intensitas.
Dan saat mataku terbuka, terpampang wajah seorang gadis yang berdiri dengan polosnya.
Kim Je Ni. Sialnya aku berusaha menghindari berbicara dengannya, lantas sekarang ia berinisiatif mengajakku bicara duluan.
"Hai," sapanya saat aku menatap matanya.
"Oh Jennie. Hem," ucapku kikuk.
Entahlah apa yang harus kukatakan setelah kejadian pernyataan cinta mengejutkan itu. Marah? Ya mungkin saja begitu, seolah-olah ia telah berkhianat dariku.
"Kau tampak sedang bersantai," basa-basinya lagi.
"Tidak, aku akan pergi sebentar lagi untuk lanjut kerja part time-ku. Kau bersantai saja disini, aku akan pergi sekarang..." kataku cepat, seperti orang yang tengah diburu rentenir utang dan ingin cepat menghilang dari sini sekarang.
"Kau menghindar dariku?" Sebelum aku sempat bangkit, kalimat Jennie sukses membuatku mengulur waktu.
Ya, jangan bertanya lagi...
"Tidak." Bohongku.
Tak ku halau aku memang ingin menghindar darinya untuk sementara waktu. Jika ia masih bertanya mengenai hal yang sama, aku mungkin akan terus berbohong.
Akan tetapi, Jennie tetaplah Jennie, ia selalu tahu bahwa aku sedang berbohong. Jika tidak, berarti ia bukan sahabatku, bukan?
Shit! Mengapa aku harus berteman dengan orang yang sangat terang-terangan sepertinya.
"Karena Taehyung-oppa eoh?"
Oppa?!?!
Wah, panggilan yang berubah itu membuat tidak bisa berkata-kata."Apa karenanya pertemanan kita hancur? Kalo begitu, berarti aku harus putus..." tambahnya lagi, membuatku tiba-tiba merasa tengah berada diruang introgasi yang penuh pertanyaan menelisik dan memojok.
"Kenapa kau berkata seperti itu?" Kataku tiba-tiba berubah dingin. Bertanya maksud dari perkataannya, jelasnya ingin membuatku jengkel sekarang.
Jennie juga tak mau kalah, ikut memandangku menelisik.
"Kau menghindariku, seolah-olah aku telah merebut sesuatu darimu.""Aku tidak pernah berkata begitu Jennie, hati-hati kalo bicara..." nada tidak suka terdapat dikalimatku sekarang. Tidak suka akan fakta yang barusan ia ucapkan.
Dan makin bertambah saat ia kembali membuka bibir tipisnya itu...
"Kim Taehyung, teman sedari kecilmu itu. Heoksi, kau menyukainya?"
Tepat sasaran!
Ia kembali bertanya seperti seorang detektif dan menguliti satu persatu fakta. Tetapi aku tetap menolak dengan sikap kerasku. Menghalau bahwa aku memang menyukai Taehyung, fakta yang kusembunyikan dari persahabatan kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dimple [M]
Short StoryHyun Soona. Gadis cantik dengan lesung pipit itu sangat mencintai lelaki bernama Kim Taehyung, namun disisi lain ia hanya menjadi seseorang yang dinilai hanya menjadi parasit dalam kehidupan namja bermarga Kim itu. Dimple? But Pimple. Sebutan orang...