28 | Park

476 56 10
                                    





Bahu seseorang begetar kecil saat jemari dan lengan seseorang berangsur memeluk pinggangnya. Hyun Soona lalu berbalik detik itu juga, melepas pelukan yang masih terasa canggung antara mereka.

"Ah, Kim Taehyung—ssi? Kau—" Senyum manis pria itu menyapa indera Soona, menjadikannya kalimatnya terjeda dan memilih kembali berbalik menghindar dari tatapan yang membuatnya tersipu.
"—kau mengejutkanku."

"Sepertinya kau sangat suka melamun? Sampai-sampai tak menyadari sedari tadi aku masuk dan menatapmu." Dan sekali lagi, lengan berurat khas seorang lelaki itu kembali melingkar dipinggang Soona, membuatnya sedikit tersentak dan tegang dengan sangat kaku.

"Eoh?"

Nafas lelaki itu menyapa tengkuk Soona, terasa hangat. "Apa yang kau pikirkan?"

"Tidak ada."Jawab Hyun Soona dengan matanya yang berkejap.

Taehyung kembali merapatkan tubuhnya. Ia merasa sangat ingin menempel dengan tubuh yang sedang dipeluknya itu. Entah apa yang terjadi pada pemuda dingin yang biasanya hanya melalui wanita kencannya. Apa hormon kelakiannya mulai terpancing keluar setelah sekian lama?

"Sial. Berarti seharian ini hanya aku saja yang tersiksa." Jedanya. "Aku merindukanmu," Taehyung bergumam dengan jujur, seharian di kantor ia tidak fokus, bahkan banyak meeting yang termundur karena pikirannya yang kacau itu.

Soona lalu berbalik, terkejut akan keterusterangan Taehyung. Juga, dadanya yang tiba-tiba panas ingin meledak karena rangsangan yang terus datang. Bom hati yang terus ia tekan untuk mati dan melupakan lelaki itu, kembali hidup layaknya hanya mati suri.

Seharian ia memikirkan cara agar bisa berbicara dengan Jungkook, akan solusi. Dan cara agar ia terbebas dari rasa mengangganjal hatinya. Hyun Soona sudah berjanji seumur hidup akan bersama lelaki bermarga Jeon.

Bagaimana bisa ia kembali ingin bersama Kim Taehyung saat ini? Apalagi saat ini lelaki itu kembali membangkitkan 1000% perasaannya...

"Kurasa, aku tidak bisa menunggu terlalu lama." Ucap Taehyung membuat wanita itu bertanya sendiri.

"Heum?" Gumamnya muncul,

"Bukan karena Hansung yang membutuhkan seorang ibu, melainkan, aku sendiri juga tidak bisa berhenti memikirkanmu... " Taehyung layaknya sang penyair yang menggoda Soona terus menerus mengajak Soona terbang dan melupakan semua kegelisahannya.

Belum lagi, jemari Soona kini otomatis berpindah ke dada lelaki itu. Taehyung menarik pergelangan Soona agar menempelkan jemarinya pada kemeja kantor yang masih berbalir jas diluarannya.

Dug dug dug, "apa kau bisa menjelaskan kenapa ia berdebar sangat keras jika berada didekatmu? Bahkan hanya memikirkanmu?"

"Sihir apa yang kau berikan pada anak dan juga ayahnya?" Teka Taehyung dalam nafasnya yang berat ditelinga itu.

Soona masih diam, ia mencerna dan mencermati. Merasuki dalam-dalam kedalam suara deguban Taehyung, yang juga ia rasakan. Saat memikirkan lelaki itu bahkan jika hanya mendengar namanya saja.

"Aku..."

Soona menarik tangannya dengan cepat. "Mengapa kau melakukan ini Taehyung-ssi?Aku belum bisa memikirkan apapun dengan menikah denganmu." Penolakan terus bibirnya ungkap, berkebalikan dengan keadaan hatinya.

"Masih tidak yakin?"
"Bukankah dirimu sangat menyanyangi Hansung??"

"I—itu berbeda. Lagipula kau ingin mempercayakan Hansung padaku? Mau bagaimanapun aku hanya akan jadi ibu tiri. Dia dan aku tidak sedarah, kau tidak takut Taehyung-ssi?"

Dimple [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang