27 | Dive~

705 70 10
                                    




...

"Eomma," ucap Hansung lirih, sebelum aku bertatapan yang membuatnya meralat ucapannya.
"Ani—maksudku Noona. Sorry... aku terlalu suka memanggilmu dengan panggilan yang kurindukan" ucapnya tersenyum tipis.

Entah setelah mendengar ucapan Hansung aku sedikit merasa tersinggung dan sedih disaat bersamaan.

"...minumlah tehnya Noona Teh buatan halmonie sungguh enak. Biasanya aku akan tertidur nyenyak setelah meminumnya," ucapnya terlihat ceria.

Hanya aku yang merasa tidak nyaman dengan keceriaannya yang mengandung banyak makna disana. Entah dia menyembunyikannya terlalu rapat, tetapi aku dapat merasakan keanehan.

"Kurasa tidak. Aku sudah tidur siang sangat lama tadi dirumahmu, hingga merasa tidak enak jadinya." Ucapku sekedar menjawab.

"Wae? Apa appa-ku jahat? Dia tidak mengganggu noona kan?" Ucapnya masih dengan nada yang sama.

'Ayahmu itu jahat, sangat jahat. Ia menggodaku dalam sekejap kedipan mata. Jangan tanya apa dia mengangguku, karena seluruh tubuhku bahkan sudah mengingat sentuhannya sekarang!' Aku yang malah tenggelam akan perkataannya, seketika ia membahas tentang ayahnya itu,

"Jika Noona tidak suka disana, tinggal dirumah nenekku saja. Ia orang yang baik, tidak seperti orang lain berpikiran buruk tentangnya." Hansung kembali berbicara saat aku hanya diam menatapnya.

'Ya, hanya salahku yang selalu menganggap Nenekmu dulu adalah ratu macan betina yang tidak bisa ditaklukkan.' Jika dulu aku tidak berpikir berbelok-belok... mungkin aku dan Ayah anak ini, bisa—

—ahhh lupakan!

"Lagi pula Noona akan aman disini. Paman jahat itu mungkin tidak tahu rumah halmonie, jadi tinggal disini saja." Lagi-lagi Hansung terus berbicara dengan lancarnya.

Membuatku tertarik membalas kecerewetannya. Namun dengan alis berkerutku yang mendukung, "paman jahat?"

"Iya, bukankah tadi Noona kabur dari Paman jahat yang akan menculikmu? Jika paman itu berhasil menculikmu, noona tidak akan menjadi ibuku nantinya..." ucapnya, yang kuterka bahwa anak dari Kim Taehyung ini masih berharap aku untuk menikah dengan ayahnya.

Aku hanya tersenyum tipis, tidak menjawab apapun yang dapat membenarkan ucapan seorang anak yang masih polos ini.

"Hansung-ah," suara dari sang Nenek terdengar menekan, mengintrupsi Hansung untuk tidak terlalu banyak bicara.

Sebenarnya aku juga tercengang akan Hansung yang banyak bertanya saat ini, padahal sejak aku mengenalnya, anak itu sangat pendiam dan terlalu banyak menyimpan rahasia sendiri. Ini pertama kalinya aku mendengarnya banyak bicara.

Mungkinkah anak itu benar-benar menyukaiku? Aku semakin takut akan terbebani fakta itu...

"Noona, minumlah tehnya. Aku yakin kau akan menyukainya. Biarpun Noona merasa tidak lelah, ia akan menenangkanmu." Aku hanya tersenyum sebagai balasan untuk anak manis itu.

"Aku pergi," ucapnya sepersekian detik berubah dari anak manis menjadi kembali dingin.

Sial, dia sangat mirip dengan Taehyung kecil.

###

//

"Eomma?"

Dimple [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang