Epilog Part 10;

819 66 12
                                    








//Sebenarnya...
Part ini tuh gak penting-penting amattt, cuma aku pengen aja buat nulis dan share it.

Makanya kunamakan epilog part! Means, kejadian yang terselubung wkwk
Jadi mau gak dibaca juga gak masalah ;))//









—————————[Epilog part]———————————





Soona POV*




Fiuhhh...

Aku menyeka keringatku yang bercucuran sangat banyak dipelipis. Tak terhalau juga seluruh tubuh telah bermandikan keringat. Memang tidak mudah mengenakan kostum maskot, berkeliling dengan ceria membagikan brosur dan juga kebahagian agar orang yang menerima ingin mampir kerestoran yang tertuju.

"Huhhh..." berulang kali aku mengelap keringat dengan desahan lelah di salah satu kursi tak jauh dari restoran baru tempatku bekerja.

Memilih istirahat sejenak, melepas kepala beruang itu dari kepalaku, menegak air mineral yang kubawa dengan terburu-buru.

"Akhh..." segarnya air mengisi tenggorokan bersamaan lenguhan kesegaran yang tercipta langsung.

Benar-benar panas, rasanya aku akan terbakar didalam kostum maskot ini. Menguras tenaga hampir seluruh tenaga, tenggorokanku juga kering, jadinya aku harus mengisi cairan lebih banyak.

Memang benar lelaki lebih cocok untuk pekerjaan ini, seperti kata manager, tetapi aku memaksa ingin mengambil pekerjaan ini.

Tak ada pilihan lain, selain mengambil pekerjaan apapun itu. Akibat dari absen tempat kerja kemarin karena kencan buta kemarin dan juga berhari-hari malas melakukan aktivitas apapun berakhir dipecat.

Apa aku harus menyalahkan dua orang itu, Kim Taehyung dan Kim Je Ni. Molla!

Aku memperhatikan kepala kostum yang tebal dan panas. Kepala boneka beruang yang tadi kukenakan.
Yah, setidaknya ini lebih baik dari pada mengenakan konstum minim pendek dan menjual penampilan dan senyum palsu seperti yang pemilik tempat ini sarankan.

Berpenampilan menarik, diterima dengan mudah memang beruntung. Kau harus berterima kasih akan nikmat yang satu itu, Hyun Soona.
Akan tetapi, jika ia harus berakhir menggeser pekerjaan orang lain karena pemiliknya menyukaimu, akan sangat tidak adil.

Aku, Hyun Soona tidak menyesal berakhir mengenakan identitas boneka yang berat pada genggaman yang harus secepatnya kugunakan jika tidak ingin ter-notice atasan dengan kinerja yang lambat.

Akan tetapi, sesaat terasa atmosfir yang berbeda, aku memilih memandang boneka lebih lama. Menelisiknya dalam. Dan entah mengapa lama-lama boneka ini mengingatkanku pada masa kecil seseorang. Pipi chubby yang menggemaskan,

.
.
.

"Taehyung-ah..." gumamku tiba-tiba teringat Taehyung.

Entah mengapa aku malah mengingatnya, padahal yang aku genggam boneka beruang bukan boneka singa ataupun anime yang ia sukai.

"Kim Taehyung..."
"Aku merasa sangat buruk, seburuk perkataanku saat menolak kehadiranmu."
"Akan tetapi, aku merasa lebih buruk jika aku kembali mengganggu kehidupanmu sama seperti yang Nyonya Kim katakan. Apa yang harus kulakukan?"


Dimple [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang