بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
°°°*Keesokan Harinya.
Aisyah turun dari tangga yang menghubungkan ke kamarnya untuk segera memakan sarapannya dengan Ummi dan Adik-adiknya. Hari ini masih seperti hari kemarin, ia masih harus berangkat untuk sekolah.
"Abi belum pulang ya Mi?" Tanya Aisyah yang baru saja turun dari tangga.
"Belum, kenapa emangnya?" Ummi bertanya balik.
"Aku sama Nada naik apa dong berangkatnya?" Tanya Aisyah lagi.
"Ada Mang Acep tuh di depan suruh nganterin aja." Mang Acep adalah Penjaga rumah sekaligus tukang kebun di Rumah Aisyah.
"Naik motor dong mi?" Tanya Nada.
"Iya lah, kan mobilnya dibawa Abi kalian." Jawab Ummi.
"Yah..." Keluh Aisyah dan Nada bersamaan.
"Eh kenapa kalian?" Tanya Ummi.
"Sempit mi kalo bonceng bertiga, Mbak Ica kan orangnya gede." Ujar Nada.
"Enak aja, Mbak sama kamu masih gedean kamu." Sahut Aisyah yang tidak terima di Ejek adiknya. Padahal memang benar, meski selisih 3 tahun, badan Aisyah lebih mungil dari Adiknya.
"Gendutan mbak." Tukas Nada.
"Eh.. udah, gabisa apa yah sehari aja kalian ngga ribut." Ujar Ummi menengahi.
"Nada duluan Mi."
"Mbak Icanya tuh Mi." Aisyah dan Nada saling menyalahkan.
"Udah udah, gini aja biar Mang Acep anterin Nada dulu yang deket, terus baru nganter kamu Ca." jelas ummi.
"Gabisa gitu dong Mi, Sekolah aku kan lebih jauh nanti lama dong nunggu Mang Acep nganter Nada dulu." Ujar Aisyah.
"Ya kalo nganter Mbak dulu nanti Nada yang telat." Ujar Nada.
"Kalian ini susah banget ya, Aisyah harus ngalah dong kamu kan Mbaknya." Tambah Ummi.
"Yaudah deh, tuh Mbak baik sama kamu." Ujar Aisyah pada Nada.
"Ya kan emang harusnya Mbak yang ngalah." Jawab Nada.
"Udah udah sarapan dulu." Titah Ummi hingga mereka semua pun sarapan bersama.
"Kemarin ada rapat apa Syah?" Tanya Ummi.
"Itu Mi, Sekolah aku mau ngundang Tim hadroh yang terkenal dari Probolinggo itu buat acara Isra' Mi'raj." Ujar Aisyah.
"Syubbanul Muslimin?" Tanya Nada.
"Iya dong." Jawab Aisyah.
"Oh Tim Hadroh itu," Ujar Ummi yang dibalas anggukan oleh Aisyah.
"Mbak tuh ngidolain Vokalisnya tau Mi" Ujar Nada.
"Ih Nada!" Ujar Aisyah saat merasa Nada telah membocorkan rahasianya yang selama ini mengagumi salah satu vokalis Hadroh Syubbanul muslimin.
"Tau kok, Ummi tau." Jawab Ummi.
"Tau dari mana Mi?" Tanya Aisyah ragu.
"Orang tiap hari kami setel terus sholawat yang dinyanyiin sama itu siapa namanya...Ummi lupa, pokoknya yang gingsul itu." Tukas Ummi.
"Ahkam mi namanya." Sambung Nada.
"Maafin Aisyah Mi, Aisyah cuma suka sama suaranya aja kok ngga lebih." Ujar Aisyah.
"Yang penting ngga berlebihan ya sukanya, kalo suka sama sholawatnya yang berlebihan sih ngga papa, asal jangan berlebihan suka sama orangnya." Jelas Ummi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AisyahKu, Aku Cinta...
Spiritual[SELESAI] [LAGI DI REVISI] [CERITA FIKSI NO REAL‼️] Semuanya adalah rahasia Allah. Dan semua dari Allah, adalah takdir yang selalu Indah. Siapa yang tahu? Bahkan hal yang kita Anggap tidak akan pernah terjadi pun jika Allah sudah berkehendak mau...