8

3K 241 4
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
°°°


Aisyah pun mengajak Ummi, Abi Ahkam masuk ke ruang tamu.

"Assalamualaikum," Ujar Abi, Ummi Ahkam.

"Waalaikumsalam." Sahut Abi dan Ummi Aisyah yang langsung menghampiri tamunya.

"Loh, Mashuri?" Ujar Abi Aisyah.

"Anwar?" Ujar Abi Ahkam.

Tiba-tiba mereka langsung berpelukan layaknya seorang teman yang lama tidak bertemu. Ahkam dan Aisyah yang merasa kebingungan pun hanya sama-sama diam.

"MasyaAllah akhirnya Jumpa ente lagi." Ujar Abi Aisyah.

"Iya MasyaAllah ane ngga Nyangka." Ujar Abi Ahkam.

"Halimah?"

"Farida?"

Ummi Aisyah dan Ummi Ahkam juga sama sama berpelukan. Ahkam dan Aisyah dibuat tambah bingung.

Akhirnya Keluarga Ahkam pun di persilahkan duduk oleh Abi Aisyah. Setelah itu barulah Abi menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya.

"Kalian berdua pasti bingung kan?" Tanya Abi pada Ahkam dan Aisyah yang di balas anggukan oleh keduanya.

Abi terkekeh kecil. "Memangnya kalian ngga inget ya?" Tanyanya.

"Inget apa ya Bi?" tanya Aisyah.

"Gini-gini, Biar Abi jelaskan saja ya."

"Jadi Abi sama Abinya Hafidz itu dulu temen di Pondok, Abi kan orang Probolinggo, dulu Abi sepondok sama Abinya Hafidz, dan sampai kita menikah juga kita masih berteman, Ummi Ummi kalian juga sudah saling kenal dan dekat. Namun setelah Abi sama Ummi pindah ke surabaya, Kita memang Jarang komunikasi lagi." Jelas Abi.

Ahkam dan Aisyah sama sekali tidak menyangka kalau orang tua mereka berteman sejak dulu.

"Terus kamu inget ngga fid sama Anak kecil yang sering kamu nakalin waktu kamu kecil dulu?" Tanya Ummi Ahkam.

"Aisyah juga inget ngga Anak laki-laki yang sewaktu kita tinggal di Probolinggo Yang sering bikin kamu nangis habis itu kamu pasti langsung meluk Ummi?" Tanya Ummi aisyah.

Ahkam dan Aisyah sama-sama berfikir keras sekarang.

Usut punya usut Ahkam dan Aisyah sudah kenal sejak kecil. Saat Aisyah masih tinggal di probolinggo. Dulu Ahkam sangat bersahabat dengan Kakak Aisyah yaitu Nazar, dan dulu Nazar sering mengajak Aisyah saat bermain. Dulu Ahkam sangatlah nakal, dia sering menganggu Aisyah sampai menangis, Dan hal itu terus terjadi, Namun Aisyah tidak pernah kapok.

"Oh..Hafid!"

"Ica!"

Ujar Mereka berdua bersamaan. Kini Memori keduanya sudah Kembali teringat.

"Masih inget ternyata kalian." Ujar Abi Aisyah sambil terkekeh.

Aisyah begitu ingat dulu Anak laki-laki bernama Hafid yang sering sekali menjahilinya sampai ia menangis dan sekarang anak itu tumbuh menjadi Hafid yang sekarang, Aisyah benar-benar tidak menyangka.

Lepas itu dua keluarga ini saling berbincang bincang, termasuk masalah ta'aruf Ahkam kepada Aisyah.

"Ternyata ucapan emang doa ya Anwar, dulu kita sempet Janji kalo anak-anak kita udah gede, kita bakal jodohin salah satu dari anak kita, eh taunya yang jodoh Hafid sama Aisyah." Ujar Abi Ahkam.

"Iya bener banget, inget banget sama omongan kita yang itu, Alhamdulillah bakal jadi besan kita." Timpal Abi Aisyah.

Perbincangan yang terjadi cukup lama, sampai skhirnya Ahkam meminta izin mengobrol berdua bersama Aisyah di teras rumah. Ralat, sekarang mereka tidak berdua, Aisyah mengajak Adiknya yang paling kecil supaya mereka tidak berduaan dan yang ketiganya bukan setan.

Di dalam Abi Ummi mereka masih sibuk flashback ke masa lalu mereka di probolinggo.

"Ngga nyangka ya, Ica yang dulu cengeng bisa secantik ini sekarang." Goda Ahkam pada Aisyah.

"Aku juga ngga nyangka, Hafid yang dulunya nakal, nyebelin, bisa sukses kaya sekarang" Tambah Aisyah.

"Ngomong ngomong Mas Nazar gimana kabarnya sekarang?"Tanya Ahkam.

Ahkam memanggil Kakak Aisyah dengam embel-embel 'Mas' Karena memang Kakak Aisyah tetahun lebih tua dari Ahkam.

"Dia udah nikah, sekarang tinggal di Jakarta bareng istrinya, Udah punya anak juga."Jelas Aisyah.

"MasyaAllah... Emang mas nazar nikah umur berapa?" Tanyanya lagi.

"Mas Nazar itu nikah muda, Umur 20, Istrinya Umur 19. Sekarang udah 23 tahun"

"Jadi Inget dulu ya kalo kamu nangis kamu pasti langsung sembunyi di belakang Mas Nazar, sambil bilang 'Mas, Itu Hafidnya nakal' " Ujar Ahkam sambil tertawa.

"Ihh.. udah ah kak.." Aisyah tertawa malu.

Ahkam juga ikut tertawa. "Aku juga inget, waktu kecil kamu itu susah banget di ajarin Ummi kamu pake krudung, pernah pake abis itu langsung di lepas, aku kira gedenya kamu bakal jadi berandalan" Gurau Ahkam.

"Enak aja.."

"Apalagi kamu yang dulunya nakal, Jahil, rusuh, aku kira kamu gedenya bakal jadi berandalan." Tambah Aisyah terkekeh.

"Ngga lah, udah di masukkin Pesantren masa iya jadi berandalan." Jawab Ahkam terkekeh.

"Ya kirain aja." Ujad Aisyah.

"Oh iya," Ahkam merogoh sesuatu di kantong bajunya. Kemudian Ia mengeluarkan dua gelang kaukah Couple.

"Ini buat kamu, cuma gelang sih... tapi aku nyimpen ini udah lama, waktu itu ngga sengaja beli dua." Ujar Ahkam menyerahkan salah satu gelang itu.

"Makasih." Aisyah pun menerimanya.

"Langsung di pake coba." Titah Ahkam.

Aisyah pun langsung memakaikannya di tangan kanannya.

"Bagus kan?, aku juga bakal pake." Ujar Ahkam.

Aisyah mengangguk.

"Udah yuk ke dalem udah malem kasian Bila udah ngantuk" Ujar Aisyah pada Ahkam saat melihat Adiknya sudah hampir berhasil memejamkan mata namun terbangun lagi.

Ahkam menngguk tanda setuju.

"Udah selesai ngobrol ngobrolnya?" Tanya Abi saat Ahkam dan Aisyah baru saja masuk ruang tamu.

"Udah dong Bi, udah malem." Ujar Aisyah.

"Yaudah sekarang kamu Anterin Abi sama Umminya Hafid ke kamar tamu, malem ini mereka nginep disini." Titah Abi dan Aisyahpun mengangguk.

"Mari Ummi Abi Aisyah anter." Ujar Aisyah.

Aisyah pun mengantarkan Abi dan Ummi Ahkam ke kamar tamu kemudian setelah itu ia kembali ke Ruang tamu.

"Kamu juga nginep disini fid?" Tanya Abi.

"Kalo dibolehin Bi" Jawab Ahkam.

"Yaudah ada lamarnya Nazar kebetulan kosong, kamu pake aja." Ujar Abi.

"Tapi nanti Ummi bersihin dulu ya." Tambah Ummi.

"Iya Bi, Mi."

"Bantuin Ummi syah beresin kamar masmu." Titah ummi pada Aisyah.

Aisyah pun membuntuti Umminya menuju kamar milik Masnya, sementara Ahkam masih di Ruang tamu bersama Abi.

Aisyah membantu Umminya membersihkan kamar milik Masnya yang sudah lama tidak di tempati karena Masnya tinggal di Jakarta bersama istrinya, lain dengan kamar tamu yg selalu bersih karena seringkali di pakai jika ada tamu yg menginap.

Hampir 5 menit, akhirnya kamar sudah cukup rapih, Aisyah pun di minta Ummi untuk memanggil Ahkam.

"Kak kamarnya udah dibersihin." Ujar Aisyah pada Ahkam.

Ahkam pun berpamitan dengan Abi untuk pergi ke kamar.

Sementara lepas membersihkan kamar Aisyah pergi ke kamarnya sendiri untuk segera terjun ke Alam mimpi.

***

Next ya guys,  banyakin komen biar authornya semangat.  Makasih Wassalamualaikum...

AisyahKu, Aku Cinta...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang