22

3K 220 52
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم 
°°°


Aisyah kembali berangkat kerja pagi ini.  Seusai membantu Ummi Memasak, ia juga langsung sarapan dan Bergegas Pamitan Kepada Ummi dan Abinya.

"Bi, Mi, Aisyah berangkat dulu ya," pamit Aisyah.

"Iya nak hati-hati ya," jawab Ummi yang dibalas anggukkan oleh Aisyah.

Aisyah pun segera melajukan motornya menuju tempat kerjanya.

Melayani para pelanggan adalah kebiasaan Aisyah selama bekerja. Ia mesti dengan sabar melayani para pelanggan dan tetap bersikap ramah.

Hingga tak terasa jam pulang tiba, Aisyah pun bersiap untuk pulang. Tiba-tiba saja saat hendak menyalakan mesin motornya, Aisyah mendapat sebuah telfon iapun segera saja mengambil ponsel dari saku roknya.

Panggilan itu adalah panggilan dari nomor tidak dikenal, bahkan Aisyah tidak tahu itu nomor siapa. Karena Aisyah penasaran, Aisyah pun mengangkatnya.

"Halo," sapa Aisyah.

"Assalamu'alaikum Aisyah," ujarnya membuat Aisyah mengenali suara itu. Bahkan hanya dengan mengucap salam saja.

"Wa-Wa'alaikumsalam. Ini Ma-"

"Iya, ini aku. Hafid. Aku pake nomor baru soalnya kalo pake nomor Asli, pasti kamu ngga akan angkatkan?" tukasnya dan Aisyah hanya diam.

"Aku ada di Surabaya Aisyah, bisa kita ketemu?" tanya Ahkam. Ya, itu adalah suara Ahkam.

"Buat apa Mas?" tanyanya balik.

"Aku pengen ketemu kamu. Ada yang mau aku omongin. Bisa ya, aku mohon," pintanya.

"Aisyah tunggu di Taman deket tempat kerja aku sekarang Mas." balas Aisyah

"Iya, tunggu ya, Mas kesitu." ujarnya.

"..."

"Assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumsalam." Aisyah pun segera menutup telfon tersebut.

Aisyah benar-benar kaget sekaligus tidak menyangka, tiba-tiba saja Ahkam ingin menemuinya, apa yang ingin di bicarakan? Dilihat dari nada bicaranya, sepertinya Ahkam sangat serius.

Tanpa fikir panjang, sesuai ucapannya Aisyah segera melajukan motornya menuju Taman yang ia maksud yang berada tak jauh dari tempat kerjanya.

Aisyah mencari salah satu bangku kosong di Taman itu sembari menunggu Ahkam.

Cukup lama, apalagi hari mulai gelap. Hingga 10 menit kemudian Ahkam pun Sampai.

"Assalamu'alaikum," sapa Ahkam yang datang dari arah belakang.

"Wa'alaikumsalam," balas Aisyah sembari berbalik. Pandangan itu sempat bertahan lama sebelum akhirnya Aisyah mengakhirinya.

"Lama ya?" tanyanya seraya duduk disamping Aisyah namun keduanya tetap menjaga jarak.

"Lumayan," jawab Aisyah sekali lagi.
"Mas Ada acara apa di Surabaya?" tanya Aisyah.

"Ngga ada acara apa-apa. Aku cuma pengen jalan-jalan aja." jawab Ahkam.

"Aisyah apa kabar?" tanya Ahkam.

"Aisyah baik, Mas sendiri apa kabar?" Aisyah bertanya balik.

"Ya seperti yang mungkin kamu udah tau. Aku hancur," Ahkam tertunduk.

"Mas nyesel batal nikah sama Mbak Maryam?" Aisyah menatapnya.

Ahkam menggeleng. "Lebih tepatnya aku nyesel udah ninggalin kamu gitu aja Syah." balasnya.

AisyahKu, Aku Cinta...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang