7

3.5K 247 17
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
°°°

   
"Loh ada keperluan apa bertemu dengan kami nak?" Sambung Abi.

"Jadi begini Abi, Ummi, sebelumnya izinkan saya memperkenalkan diri lagi, Nama lengkap saya Hafidul Ahkam, saya adalah Alumni santri Pesantren Nurul Qodim dan saya seorang Munsyid di Majlis sholawat Syubbanul muslimin pimpinan Abuyah Hafidz Hakim, saya berasal dari probolinggo, dan maksud kedatangan saya kesini adalah..."
Ahkam menarik nafas panjangnya.

"Saya mencintai anak Abi dan Ummi, dan saya berniat mengajak Aisyah untuk melakukan ta'aruf dengan saya jika Abi dan Ummi mengizinkannya."

Abi dan Ummi nampak terkejut mendengar penuturan Ahkam.

"Apa yang nak Hafidz cintai dari anak Abi? bukannya kalian baru saja kenal?" Tanya Abi.

"Sejak pertama saya melihat Aisyah saya merasakan ada yang berbeda dihati saya dan saya yakin bahwa perasaan yang berbeda ini adalah perasaan cinta. Dan saya tidak ingin Perasaan cinta ini semakin lama menjadi Zina." Jelasnya.

"Tapi Aisyah masih sekolah nak." Ujar Ummi.

"Iya Ummi saya tahu, dan insya Allah saya siap menunggu kapanpun Aisyah siap untuk saya nikahi. Karena saya juga masih kuliah." Balas Ahkam.

"Kalau Abi sendiri tidak masalah, lagian Nak Hafidz ini Alumni santri jadi sepertinya tidak ada yang diragukan lagi mengenai agamanya, Abi juga memang berniat menyuruh Aisyah untuk menikah Muda, jadi, insyaAllah Abi mengizinkan." Ujar Abi.

"Alhamdulillah terimakasih makasih Abi."

"Ummi juga insyaAllah mengizinkan kalau memang kamu benar-benar mencintai Anak Ummi." jelas Ummi.

"Alhamdulillah..makasih Ummi."

"Tapi itupun kita berdua harus menunggu jawaban dari Aisyah sendiri Karena dia yang akan menjalaninya" Sambung Abi.

Ahkam mengangguk. "Iya Abi."

Ahkam merasa sedikit lega sekarang karena ia sudah mendapat restu dari kedua orang tua Aisyah.

"Maaf Abi Ummi, apa saya boleh menumpang untuk melaksanakan sholat Dzuhur?" Tanya Ahkam. Ia baru sadar bahwa sekarang sudah masuk jam 1 siang.

"Oh boleh-boleh, mari nak Abi antar." Abi pun mengantarkan Ahkam ke tempat wudhu kemudian menuju mushola yang ada di dalam rumah.

Ahkampun langsung melaksanakan Sholat Dzuhurnya karena pada saat Adzan tadi ia masih dalam perjalanan.

Seusai sholat Ahkam keluar dari Mushola dan menjumpai Abi dan Ummi Aisyah di Ruang makan.

"Makan dulu sini nak," Ajak Ummi.

"Iya Ummi Makasih banyak maaf kalo Hafidz ngerepotin ya." Ujar Ahkam.

"Ndak ngerepotin sama sekali kok." Balas Ummi.

Lepas itu Ahkam langsung menyantap makanan masakan Ummi yang Ahkam nilai rasanya tidak kalah lezat dengan Masakan Umminya.

"Abi Ummi di rumah cuma berdua?" Tanya Ahkam.

"Ada adiknya Aisyah yang paling kecil lagi tidur nak, kakaknya Aisyah tinggal di jakarta, terus Aisyah sama Adiknya juga sekolah." Jawab Ummi.

"Oh gitu Mi." Balas Ahkam.

Tak hampir 10 menit makanan yang Ahkam Santap pun sudah habis, Ahkam pun langsung membawa piring itu ke Wastafel untuk mencucinya namun Ummi melarangnya.

"Eh jangan nak, Ndak usah biar sama Ummi saja." Ujar Ummi.

"Iya Ummi, soalnya saya sudah terbiasa Habis makan langsung cuci piringnya." Jawab Ahkam.

AisyahKu, Aku Cinta...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang