بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
°°°
Apakah Aisyah perempuan yang bodoh karena kembali memberinya kesempatan?? Ya, ia sempat berfikir begitu namun apa yang Ilham katakan membuatnya berfikir dua kali.Tak ada salahnya untuk menerima Ahkam kembali dan memberinya kesempatan lagi. Itulah yang akhirnya bisa Aisyah putuskan setelah ia kembali melakukan istikharahnya.
Meski pernah dikecewakan, namun ingat, ia masih sangat mencintai sosok Ahkam, sama seperti dulu. Rasanya cintanya lah yang berhasil menguatkannya untuk memberikan jawaban baru bagi Ahkam.
"Mas bakal khitbah kamu lusa Syah, karena nanti malam Mas ada undangan, nggapapa kan?" ujar Ahkam seusai Aisyah menyampaikan jawabannya yang tentunya membuat Ahkam sangat senang.
"Mas serius secepat itu?" tanya Aisyah.
"Iya, Mas serius. Buat apa dilama-lamain lagi Syah." balasnya.
"Lusa malam, Mas bakal kerumah kamu bersama keluarga Mas, tolong kabarin Abi kamu ya," tambah Ahkam.
Aisyah mengangguk."Iya Mas."
"Yaudah, Aisyah mau bantuin Ummi di dapur dulu ya"
"Iya Syah, makasih banyak ya," ujarnya.
"Iya Mas. Makasih juga sama Allah. Allah yang kasih jawaban ini." tukas Aisyah.
"Iya, pasti. Allah maha baik ya Syah."
"Yaudah, udah dulu ya Mas, Assalamu'alaikum," pamitnya.
"Wa'alaikumsalam." balas Ahkam.
Sambungan telfon terputus, Aisyah kembali merasa lega. Ia masih lekat tersenyum, berharap jika keputusannya kali ini bukanlah keputusan yang salah.
Tentu saja karena lusa, Ahkam akan langsung mengkhitbahnya dan Aisyah harap acara itu akan berjalan sesuai harapannya.
Akhirnya ia memilih menyimpan ponselnya dan segera menuju Dapur guna memberitahu perihal ini kepada Ummi dan Abinya.
"Mi," panggil Aisyah kepada Umminya saat ia sudah berapa di Dapur.
"Kenapa?" tanya Ummi yang masih fokus memotong bawang.
"Aisyah udah terima Mas Hafid lagi." ujar Aisyah.
"Bener?" Ummi langsung menatapnya.
Aisyah mengangguk. "Dan katanya, lusa nanti dia bakal khitbah Aisyah sambil bawa keluarganya." jelas Aisyah.
"Lusa? Kok cepet banget?" Ummi membulatkan matanya.
"Iya. Mas Hafid yang bilang gitu Mi. Kata dia buat apa dilama-lamain lagi." lanjutnya.
"Alhamdulillah kalo gitu Nak. Ummi ikut seneng kalo kamu seneng." Ummi sesekali menatapnya membuat Aisyah menunjukkan senyumannya.
"Iya Mi, Alhamdulillah." katanya.
"Waduhh lagi ngobrolin apa nih?" tanya Abi yang tiba-tiba datang dan duduk dibangku meja makan.
"Nah itu Abinya, bilang gih sama Abi." ujar Ummi kepada Aisyah.
"Loh ada apa?" tanya Abi penasaran.
"Anak wedok kita mau dilamar Bi katanya." jelas Ummi membuat Abi terkejut mendengarnya.
"Aisyah udah kasih jawaban ke Mas Hafid, Bi." lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AisyahKu, Aku Cinta...
Spiritual[SELESAI] [LAGI DI REVISI] [CERITA FIKSI NO REAL‼️] Semuanya adalah rahasia Allah. Dan semua dari Allah, adalah takdir yang selalu Indah. Siapa yang tahu? Bahkan hal yang kita Anggap tidak akan pernah terjadi pun jika Allah sudah berkehendak mau...