19

2.8K 192 24
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
°°°

Aisyah sudah nampak lebih membaik dari sebelumnya, ia sudah sembuh dari penyakit yang sempat membuatnya pingsan itu, mungkin hanya luka hatinya lah yang sampai sekarang belum juga sembuh.

Ia juga sudah kembali bekerja sejak kemarin, Aisyah tidak mau berlama-lama beristirahat karena ia sudah merasa dirinya baik-baik saja dan sanggup untuk bekerja.

Bekerja seperti biasanya, Aisyah lebih semangat dari biasanya meski ia memang belum sepenuhnya pulih, hingga jam pulang tiba, iapun bergegas untuk segera pulang.

Iapun sampai ke Rumahnya dan segera menuju kamarnya untuk membersihkan tubuhnya kemudian menunggu adzan Maghrib.

Ketika adzan Maghrib berkumandang, iapun langsung menunaikan sholatnya sebelum ia lanjutkan untuk muroja'ah guna menunggu datangnya waktu Isya'.

Setelah selesai sholat Isya' ia tunaikan, tiba-tiba saja Aisyah mendengar ketukan pintu yang membuatnya bergegas untuk membukakannya.

"Eh Ummi,"  ujarnya setelah ia mendapato sang Ummi di ambang pintu kamarnya.

"Siap-siap ya Syah, nanti ada tamu." ujar Ummi membuat Aisyah menaikkan alisnya.

"Tamu? Siapa Mi?" tanya Aisyah.

"Udah siap-siap aja, nanti juga tau kok," Ummi sedikit terkekeh sebelum akhirnya ia berlalu.

Entah mengapa tiba-tiba Aisyah merasa jantungnya berdebar. Siapakah tamu yang Ummi maksud? Dan kenapa Ummi memintanya bersiap-siap.

Pintu tersebut kembali Aisyah tutup, iapun melepas mukenah dan kembali merapikannya, lalu setelahnya aisyah menuruti ucapan Ummi untuk bersiap-siap mengenakan hijab dan sedikit menghias wajahnya dengan riasan make up yang sangat sederhana.

Hingga Aisyah kembali mendengar panggilan dari Umminya yang membuatnya bergegas untuk keluar dari kamarnya.

Aisyah telah meninggalkan kamarnya dan kini menuju Ruang tamu di Rumahnya. Hingga Aisyah mengetahui tamu yang di maksud karena ia tak mengenalinya.

Aisyah duduk di antara Ummi dan Abinya, bersamaan dengan itu semua mata mengarah kepadanya.

"Nah, ini kenalin anak saya, namanya Aisyah," ujar Abi mengenalkan Aisyah pada seorang pria parubayah yang seumuruan dengan Abi juga wanita seumuran Ummi yang nampak cantik mengenakan Hijab yang dililitkan ke lehernya juga seorang pria muda berkemeja biru yang duduk diantaranya.

"Salaman Syah," titah Ummi. Aisyah pun bersalaman dengan Kedua orang tua dihadapannya.

"Kenalin dirimu Ham," titah pria parubayah itu kepada seorang pria yang sepertinya adalah anaknya.

"Saya, Muhammad Ilham Alyasa, biasa dipanggil Ilham." pria itu nampak tersenyum.

"Jadi Syah, ini Pak Roni, temen kerja Abi, dan ini istrinya, Ibu Lastri." jelas Abi kepadanya membuat Aisyah mengangguk.

"Jadi maksud kedatangan mereka kesini, karena Nak Ilham ini berniat untuk melakukan ta'aruf sama kamu." tambah Abi yang spontan membuat Aisyah membulatkan matanya.

DEG!!

"Apa yang Abi maksud ini adalah sebuah perjodohan?" batin Aisyah.

"Ilham ini sudah bekerja di Perusahaan Properti Nak, Insyaallah dia sudah punya pekerjaan tetap. Dia juga pernah nyantri di Kediri." jelas Pak Roni dan Aisyah mengangguk sekali lagi.

"Jadi gimana Nak?" tanya Abi.

Aisyah menatapa Abinya pertanda bahwa ia masih bingung, tidak mudah baginya langsung menerima pria yang baru kenal meskipun pria bernama Ilham ini nampak terlihat alim dan baik.

AisyahKu, Aku Cinta...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang