Chapter 1

613 4 0
                                    

Suasana di Bandara kelihatan ramai dengan kesibukan orang ramai yang ingin berlepas dan ada juga yang berdiri di tempat menunggu dengan memegang kartu besar dengan nama seseorang, mungkin mereka ingin menjemput teman atau keluarga mereka dari luar kota.

Pintu ketibaan terbuka, kelihatan seorang gadis mungil dengan pakaian elbow patch cardigan krim serta legging berwarna hitam membuat penampilannya tampak menarik, selesa dan simple. Tetapi wajahnya ditutupi dengan kacamata hitam yang besar sehingga wajahnya langsung tak kelihatan. Di sampingnya berjalan seiringan denganya seorang lelaki berambut perang dengan mata berwarna caramel city mendorong troli bagasi mereka.

Seorang gadis muda berdiri didepan pintu ketibaan, sepertinya dia menunggu seseorang. Dua pasangan tadi menghampirinya lalu tersenyum melambaikan tangan kepadanya. Gadis yang mungil tadi membuka kacamata gelapnya, menampakkan kulit wajahnya yang mulus dan bersih sambil tersenyum mungkin sesiapa sahaja yang memandangnya akan terpesona dan menyangka dia bukan warga Indonesia.

"I miss you guys" kata gadis yang menunggu tadi langsung memeluk tubuh kedua pasangan tadi kedalam dakapannya.

Mereka kelihatan akrab saat bertemu seakan-akan mereka sudah sering bertemu. Lelaki tadi mendorong troli bagasi mereka keluar dari Bandara menuju mobil Jaguar XJ yang dipandu supir peribadi mereka.

Gadis mungil tadi kelihatan mengelamun menatap keluar jendela, mengingati peristiwa yang amat pahit baginya sehingga dia membuat keputusan untuk pulang ke tanah kelahiranya iaitu Indonesia. Peristiwa itu masih segar bermain-main di pikirannya. Mengimbau kembali peristiwa itu, gadis yang kelihatan manis apabila tersenyum itu menjadi sedih.

Dia menaiki sepedanya, baru sahaja dia hendak pergi tiba-tiba sepedanya berhenti lalu dia menoleh kebelakannya. Aldo sedang berdiri menahan sepedanya untuk pergi dengan wajah yang serius menatapnya.

"Where are you going Miss Lady Arianna?" tanya Aldo masih menarik dan menahan sepedanya dari bergerak.

"I wanna see Enzo" jawab Arianna memukul-mukul tangan Aldo agar dia melepaskan pengangan tangannya dari sepeda Arianna. "NO!" kata Aldo walaupun singkat tapi tetap tegas melepaskan sepeda Arianna dan melipat tanganya didada menatap tajam wajah Arianna yang sedikit kecut apabila Aldo menatapnya begitu.

"I don't think you should go, his no good for you" katanya lagi, dengan raut wajah yang cukup kesal Adrianna menghela nafasnya lalu pergi meninggalkan Aldo yang masih memerhatikannya dari jauh.

Arianna tiba di apartment Enzo, pria yang berdarah Swiss yang dikenalinya sejak 2 tahun yang lalu sehingga mereka pacaran 8 bulan yang lalu tetapi sehingga sekarang abangnya Aldo tidak dapat menerimannya. Dimata Aldo, lelaki seperti Enzo itu tidak bersungguh-sungguh menyayangi dan mencintai adiknya dan kerap kali dia bertemu Enzo berjalan dan berfoya-foya dengan wanita yang berbeda-beda.

Arianna langsung masuk ke apartment Enzo kerna dia memiliki kunci apartmentnya, tanpa mengetuk terlebih dahulu Arianna terus meluncur masuk menuju kamar Enzo. Dia ingin membuat kejutan untuk kekasihnya hatinya itu tapi malah sebaliknya yang terjadi.

Arianna keluar berlari menaiki sepedanya membiarkan airmatanya mengalir deras dipipinya pulang ke rumah. Aldo yang melihat Arianna menangis berlari naik ke kamarnya. Arianna menutup wajahnya dengan bantal menangis sekuat-kuatnya tanpa menyedari Aldo sudah duduk ditepi ranjangnya mengusap-gusap kepala adik kesayanganya itu.

"kamu kenapa Arianna? why are you crying?" tanya Aldo mengusap kepala adiknya lembut, Arianna memaling wajahnya menatap Aldo dengan mata yang sebam lalu menangis dalam pelukannya.

"sudah..kalau kamu belum bersedia cerita sama aku gak apa-apa" kata Aldo membiarkan Arianna menangis sepuas-puasnya dalam pelukannya sehingga dia terlelap. Aldo membaringkan tubuh Arianna dikasurnya mengelus wajahnya yang lemas dan mengucup keningnya.

Aldo sedang nyenyak tidur dikatilnya tiba-tiba tidurnya terganggu dengan alunan bunyi piano dimainkan, Aldo bungkam dan bangun dari katilnya menuju ruang bawah. Rupa-rupanya Arianna memainkan piano dengan sangat khusyuk sehingga tidak menyedari kehadiran Aldo duduk disampingnya.

Aldo menekan salah satu nota piano tersebut membuat Arianna tersedar dari lamunannya. "what's wrong Arianna?" tanya Aldo menatap wajahnya. Arianna menyondorkan kepalanya di pundak Aldo "I found out Enzo slept with another girl in his apartment" keluh Arianna sedih mengingati kejadian semalam.

"WHAT? he is too much, I've to teach him a lesson" kata Aldo marah bangun dari bangkunya ingin pergi, tetapi Arianna menarik tanganya menghalangi untuk pergi. "I don't want everything to be more complicated" ujar Arianna menunduk

"terus?you just letting that dushback go?he might hurt someone else Arianna!" kata Aldo kesal dengan kata-kata Arianna yang menghalanginya untuk bertemu Enzo.

"I already make my decision Aldo" kata Arianna masih menunduk lalu menoleh Aldo yang masih berdiri di sebelahnya. "And what is that?" tanya Aldo mengangkat sebelah alis keningnya melirik Arianna. "I wanna go home.." kata Arianna menghela nafasnya setelah lama memikirkan hal tersebut akhirnya dia memilih untuk pulang ke tanah kelahirannya.

"are you serious Arianna? your not bluffing right?" kata Aldo menatap tajam wajahnya tidak percaya dengan ungkapan Arianna tadi. Arianna hanya mengeleng menjawab pertanyaan Aldo.

"then I'll call mama and papa telling them that we're going back to Jakarta tommorow" kata Aldo senang mengambil hp dikocek jeans nya menelpon orang tuanya tentang kabar gembira tersebut.

Arianna tersedar dari lamunan apabila Elsie menepuk bahuya mengatakan mereka sudah sampai dirumab keluarga mereka yang tersergam indah umpama istana dengan reka bentuk ala-ala European-Italy. Aldo dan Arianna masuk kedalam rumah yang hampir 6 tahun mereka tinggal kan itu setelah mereka berdua memilih untuk menetap di Italy negara kelahiran papa mereka.

"Mari kaka tunjukkan kamar kamu El" kata Elsie satu-satu nya kaka Arianna sebelum Aldo dilahirkan tapi dia lebih memilih untuk menetap dan melanjukan kuliahnya di Indonesia berbanding Italy dan sekarang dia adalah perancang busana terkenal di Indonesia dengan menggunakan slogan Alessia Sherwood.

Jika kalian penasaran siapa dalam foto itu, dia adalah watak Aldo @ Emillio Daniel Sherwood Ichigo :)

Imperfect vs Perfect coupleWhere stories live. Discover now