Chapter 33

35 3 0
                                    

Andika memutuskan untuk pulang ke kampung apalagi kampus mereka liburan, awalnya Arianna tidak ingin Andika pergi khawatir jika kejadian lalu terjadi lagi dan hubungan mereka bertambah kacau.

"Sayang, apa perlu kamu pulang sekarang?" rengek Elly duduk di samping Andika di bangku taman kampus mereka. 

"kamu gimana sih amore? kan aku pergi cuma sebentar" jawab Andika tersenyum simpul mengelus lembut rambut gadis disampingnya itu. 

"tapi aku takut Dika" balas Elly menunduk sedih

"kenapa harus takut? percaya sama aku ya amore" kata Andika mengengam erat tangan gadis itu ke dadanya, Elly hanya menunduk perlahan mendengar ucapannya.

"kita pasti bisa hadapi semua rintangan dalam hubungan kita" ucap Andika menyakinkan gadis itu bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Sejak kejadian Arianna menerima foto Andika dengan gadis lain, berbagai masalah mulai datang sehingga Arianna menjadi tertekan dan sering termenung sendiri. Aldo, Alessia dan Andika berusaha menyakinkan gadis itu bahwa semua permasalahan itu dapat diselesaikan.

<<<<<>>>>>

Ada satu kejadian waktu Andika lagi rehat setelah latihan basket sama teman-temannya, seorang cewek datang menghampirinya, gadis itu baru saja ingin turun dari bangkunya tiba-tiba dia pura-pura tersandung hingga membuat kakinya terseliuh meminta simpati depan Andika.

Saat Andika minum air botolnya dia menoleh ke arah gadis yang mengadu kesakitan di sebelahnya, baru saja dia ingin menolong gadis itu, Arianna sudah muncul sebagai dirinya menarik lengan Andika menjauhi gadis itu. 

Andika tersentak saat lengan di sentap kuat melihat ke sebelahnya, wajah Arianna kelihatan merah menahan amarahnya merenung tepat dengan gadis di depan Andika dengan tatapan mautnya seakan ingin menerkam gadis itu.

Gadis yang pura-pura sakit itu merasa kecut, lehernya terasa sukar untuk menelan air liurnya saat mata nya bertembung pandangan tajam gadis itu. Dia jadi tidak tentu arah ingin cepat-cepat pergi dari situ sebelum terjadi yang tak diingini.

"hmm..maaf permisi" ucap gadis itu gugup berlalu pergi di antara Andika dan Arianna yang masih menatap gadis itu dengan tatapan mautnya.

Saat gadis itu sudah menghilang dari pandangan mereka berdua, Arianna langsung menatap wajah Andika amarah, Andika tertegun melihat wajah serius dan tatapan tajam gadis itu pada dirinya.

"ngapain kamu tadi" kata Arianna melipat tangannya di dada menatap sinis lelaki di depannya itu.

"tadi kaki dia terseliuh dan aku cuma mau nolongin" jelas Andika tersenyum simpul melirik gadis itu.

"kaya dia sengaja deh, benar-benar cewek ga tahu diri kecentilan banget sih" sindir Arianna tentang gadis tadi, Andika merasa lucu mendengar ucapan kekasihnya itu.

"Aria..masa gitu aja cemburu, ya mana aku tahu kalau dia sengaja apa engga kan" jawab Andika tidak ingin Arianna salah paham dengan dirinya.

"sengaja atau engga, yang pasti aku pengen cemburu juga dan sekarang kamu harus di hukum" rengek Arianna di depan lelaki itu, membuat Andika bingung dengan gadis satu ini.

"aduhh amore, masa aku di hukum? kan aku ga salah" keluh Andika pusing harus bagaimana untuk memujuk gadis itu.

 "yaudah..kalau ga mau" ucap Arianna merajuk terus berlalu pergi meninggalkan Andika sendirian melongo memandang kepergiannya.

<<<<<>>>>>

Andika tersenyum sendiri saat mengingati perisitiwa itu, meskipun dia belum tahu hukuman apa yang ingin diberikan gadis itu kepada dirinya tapi setidaknya dia sudah berjaya memujuk hati gadis itu.

Imperfect vs Perfect coupleWhere stories live. Discover now