Baru saja Andika turun dari motornya, dia melihat Elly keluar dari mobil Aldo. Sebaik saja gadis itu melangkah memasuki kampus mereka Andika langsung mengikutinya seraya mencapai pundak gadis itu "Aria.." panggil lelaki itu.
Arianna sama saling tidak berpaling kepadanya, dia hanya mengedikkan bahunya menepis tangan Andika yang masih diatas pundaknya. Andika menunduk kecewa melihat gadis itu berlalu begitu saja didepan matanya.
Perih itulah yang dirasakan lelaki itu saat ini, gadis yang amat dicintainya membiarkan dia berdiri disitu tanpa mendengar penjelasan darinya terlebih dahulu. Arianna masuk ke kelas mengambil tempat duduknya di samping Della, sahabatnya itu merasa hairan menatap wajah suram gadis disisinya itu lalu menegurnya.
"El, muka kamu kenapa? ko sedih? lagi ada masalah ya?" tanya Della penasaran melirik wajah gadis itu, sangat jelas terpancar raut wajahnya yang sedih. Elly hanya mengeleng menjawab pertanyaan gadis itu menandakan dia baik-baik saja.
Della tidak melanjutkan pertanyaan ketika guru kelas mereka masuk, Ben yang duduk dihadapan Elly hanya tersengih dia senang gadis itu sakit kerana hubungannya dengan Andika mulai bermasalah.
Baru saja Elly keluar dari kelas Andika meraih pergelangan tangannya menarik gadis itu pergi bersamanya tapi Elly menepisnya dengan kuat. Andika tidak menyerah dia kembali mengengam tangan gadis itu erat, Elly mengadu kesakitan saat lelaki itu memaksanya "Dika lepasin.." kata Elly coba melepaskan tangannya dari Andika.
"aku bakal lepaskan setelah kamu dengar penjelasan aku" ucap Andika dengan nada sedikit tinggi dan serius menatap tajam wajah gadis itu yang meronta kesakitan. Sebetulnya dia tidak ingin menyakiti gadis itu tetapi keadaan yang mendesaknya berbuat sedemikian.
"Dika, lepaskan tangan El!" bentak Ben tiba-tiba muncul berdiri disebelah Elly, Andika masih berkeras memegang tangan Elly menarik tubuhnya secara tidak langsung membuat mereka terpeluk.
Mata Ben membulat, rongga giginya terasa kencang saat melihat Elly dalam pelukkan Andika didepan matanya, dengan pantas dia menarik tubuh gadis itu lepas menjauhi Andika. Ben menolak tubuh Andika seraya meraih tangan Elly menariknya menuju taman belakang kampus mereka.
Elly melepaskan tangannya dari genggaman Ben, meskipun dia marah dengan Andika tetapi Ben tidak seharusnya memperlakukannya Andika seperti tadi, bagaimanapun Andika tetap kekasihnya. "kamu apaan sih Ben, pakai dorong Dika segala tadi!" ketus gadis itu memandang wajah Ben menahan amarahnya.
"dia tuh udah nyakitin kamu, masa harus di biarin aja?" jawab Ben kesal gadis itu lebih mendukung lelaki itu daripada dirinya yang cuba menyelamatkan gadis itu dari terus di paksa pergi sama Andika.
"tapi ga perlu begitu juga kali, udah hah aku mau ke kelas" kata Elly kesal meninggalkan Ben sendirian di taman itu. Ben merasa cukup kesal dengan mendengar ucapan gadis itu, dia merasa tidak puas hati jika Elly lebih memilih pria itu daripada dirinya.
Selesai waktu kuliah, Andika buru-buru keluar ingin menemui Elly sebelum gadis itu dijemput pulang untuk menjelaskan segala permasalahan yang mereka hadapi sekarang. "Aria.." seru Andika memanggil nama gadis itu.
Elly berpaling kebelakang saat mendengar namanya disebut seolah lupa sekarang dia berada di kampus, Andika berdiri didepan gadis itu saat dia berpaling baru saja dia ingin menyentuh pipi gadis itu tiba-tiba mobil Aldo datang membuat gadis itu pergi meninggalkannya.
Baru saja Andika ingin mengejarnya dua orang gadis menghampiri Andika membuatnya sontak terkejut dengan kehadiran mereka di sebelahnya "Dika..aku kangen sama kamu" rengek salah satu gadis itu merangkul lengan Andika dengan manja.
"Dika..sama entar malam kita jalan yuk" rengek gadis lain disebelah Andika turut merangkul lengan pria itu membuat Andika berteriak histeris, kedua gadis itu kaget saat mendengar teriakkan Andika "pergi..kalian pergi dari sini" kata Andika ketakutan menutup wajahnya.
Kedua gadis itu menjadi bingung melihat tingkah Andika tetapi mereka tetap menghampirinya dan menyentuhnya, tubuh Andika gemetaran dengan kuat. Seluruh tubuhnya basah dengan keringat, Elly yang baru saja ingin masuk ke mobil mendengar jeritan Andika menoleh ke arah suara tersebut berlari ke arah keramaian yang mengelilingi pria itu.
Aldo juga ikut turun mengikuti Elly kerana penasaran melihat para siswa siswi berkumpul mengelilingi seseorang, Elly menobros di antara para siswa siswi yang mengelilingi Andika untuk mellihat perkara yang terjadi.
Elly menutup mulutnya, hatinya diruntun pilu melihat tubuh Andika gementaran di atas lantai, ingin rasanya dia mendapati tubuh lelaki itu lalu mendakapnya sekuat-kuatnya tetapi melihat ada dua orang gadis menjongkok di samping Andika membuatnya membatalkan niat tersebut. Ben yang melihat Elly tidak jadi menghampiri pria yang terlentang di atas lantai itu tersenyum sinis.
Baru saja gadis itu ingin berpaling kebelakang tanpa sengaja dia menabrak tubuh seseorang seraya mendongak menatap wajah orang itu "Al.." ucap Elly setelah melihat Aldo berdiri didepannya, Aldo menatap kedua mata gadis itu yang membendung airmatanya dari meroncos keluar. Aldo mengangguk mendakap tubuh gadis itu membawanya pergi masuk kedalam mobilnya.
Aldo sempat menoleh melihat pria yang terlantar di atas lantai dengan tubuh yang gementaran dan ternyata dia adalah Andika, sepertinya Aldo merasakan sesuatu yang aneh pada lelaki itu sehingga membuatnya ketakutan begitu saat gadis disampingnya itu coba menyentuhnya.
Evan yang baru keluar dari kelasnya merasa hairan dengan keramaian tersebut lalu menghampiri mereka untuk mengetahui apa yang berlaku, saat melihat wajah Andika dia langsung menobros masuk membantu sahabatnya itu "pergi kalian dari sini!" bentak Evan merenung tajam kedua gadis itu, mereka berdua merasa kecut mendengar bentakkan Evan lalu pergi dari situ buru-buru.
"Dika..ayo aku bantu kamu" ucap Evan merangkulkan lengan Andika di pundaknya membawa pria itu keluar dari keramaian tersebut menuju ruang UKS, baru saja ingin melangkah masuk ruang UKS Andika langsung berbicara "Van, lepaskan aku sekarang" ucap Andika lemah.
Evan tidak mengendahkan ucapan lelaki itu kerana kondisinya sangat mengkhawatirkan saat ini tetapi Andika berkeras dengan mengatakan dia sudah mulai membaik. Dengan pasrah Evan melepaskann rangkulannya "benaran kamu baik-baik aja sekarang?" tanya Evan kurang yakin dengan temannya itu.
Andika hanya mengangguk lemah lalu pergi meninggalkan Evan yang masih menatap dirinya dari belakang didepan ruang UKS tadi. Andika mengambil motornya lalu berangkat pulang meskipun keadaannya belum pulih semuanya.
<<<<<<>>>>>
Setelah pulang kampus, Andika keluar semula tanpa memberi kabar kepada Mikail kemana dia mahu pergi. Malam mula menjelma Andika berjalan tidak tahu arah tuju sehingga dia berhenti didepan pintu gerbang rumah Arianna.
Sungguh sakit hatinya gadis itu menghindari dirinya apalagi waktu di kampus tadi Arianna berusaha lari dari dirinya setiap kali bertembung dengan pria itu. Andika coba memanggil nama gadis itu tapi dia langsung tidak berpaling kepadanya.
Apalagi disaat dirinya merasa kesakitan disebabkan gementaran yang kuat dari tubuhnya, dia sempat melihat gadis itu ingin menghampirinya tetapi saat dia melihat dua gadis disamping lelaki itu dia malah pergi begitu saja depan mata Andika.
Ben yang menyaksikan perkara tersebut hanya tersenyum sinis hatinya bersorak riang saat mengetahui mereka tidak lagi sehaluan. Teganya orang itu memperlakukan Andika dan Arianna sebegitu sehingga sanggup menghancurkan hubungan yang baru terbina itu.
Alessia yang baru pulang melihat Andika berdiri didepan pintu gerbang rumah mereka lalu membuka jendelannya "Dika, kamu ngapain berdiri diluar? kenapa ga masuk?" tanya Alessia hairan lelaki itu hanya berdiri diluar menatap rumah mereka.
"aku disini aja Ka" kata Andika tersenyum melihat gadis di dalam mobil tersebut yang sudah berlalu masuk ke perkarangan rumah mereka.
YOU ARE READING
Imperfect vs Perfect couple
FanfictionAndika seorang lelaki yang berhati keras selalu bersikap dingin terhadap gadis-gadis yang coba mendekati dirinya, kerna masa lalu yang amat perit telah dilaluinya sehingga dia bersikap sedemikian. Dia mempunyai satu rahsia besar yang hanya diketahui...