Setelah pulang kampus Arianna langsung masuk ke kamar mengurung dirinya, Alessia yang baru pulang kerja langsung menjenguknya tapi Arianna langsung tidak mahu membuka pintunya walau berkali-kali Alessia memanggilnya. Sepertinya gadis itu benar-benar terluka setelah mengetahui perkara yang tidak disangkannya terulang kembali.
"mengapa Dika.." lirih gadis itu menekup wajahnya ke bantal, dugaan mula menerpa hubungannya dengan Andika tapi untuk hal yang seperti ini sukar untuk gadis itu menerimananya kerana sakit yang dirasakannya saat ini terlalu perit.
Saat dia mula menyayangi pria itu berbagai dugaan yang harus mereka tempuhi sehingga menghancurkan hati gadis itu. Andika menghubungi gadis itu beberapa kali tetapi satu pun tidak diangkat olehnya. Disaat sedih seperti ini seharusnya lelaki itulah yang menemani dan menghibur dirinya tetapi masalah yang dihadapi gadis itu sekarang berpunca dari lelaki itu sendiri.
Semalaman Arianna mengurung dirinya meratapi kesedihannya, baik saja kedua orang tua mereka lagi keluar kota saat itu jika tidak pasti makin rumit keadaannya kerana Arianna langsung tidak keluar dari kamarnya meskipun keluar untuk makan malam juga dia tidak mahu. Alessia dan Aldo duduk di ruang tengah bingung harus berbuat apa untuk membujuk gadis itu agar dia keluar dari kamarnya.
Alessia memberikan saran agar mereka menghubungi Andika kerana hanya pria itu sahaya yang dapat membantu mereka membujuk Arianna, tetapi sayangnya mereka tidak pernah meminta nomor telpon lelaki itu.
"gimana sih Al, nomor pacar adik sendiri aja ga punya!" marah Alessia kesal dengan sikap adik lelakinya yang kurang peka itu.
"ko malah menyalahkan aku Ka" kata Aldo kesal dirinya dipersalahkan dalam hal tersebut,
"kenapa kamu ga pernah minta nomor HP Dika coba?" tanya gadis itu berjalan mundar mandir didepan Aldo yang hanya mengedik bahunya.
Alessia dan Aldo terbangun dari tidur mereka saat mendengar seseorang membuka pintu depan rumah mereka, Alessia dan Also saling tatapan hairan siapa yang membuka pintu saat gelap malam begini lalu buru-buru bangun keluar menuju pintu depan.
"Arianna" kata mereka bersamaan saat melihat sosok gadis itu duduk ditangga tidak jauh dari mereka berdiri.
Alessia dan Aldo menghampirinya seraya duduk di sebelah kiri dan kanannya, Aldo merangkul pundak gadis itu "kamu kenapa Aria?" tanya Aldo menyenggol tubuh gadis itu lembut tetapi wajah gadis itu tetap muram. Arianna menyendorkan kepalanya baring di atas pundak Alessia menatap keheningan malam yang sepi halaman ruamah mereka.
"sepertinya aku ga akan pernah ketemu jodoh" ucap gadis itu lirih, Aldo dan Alessia bingung mendengar ucapannya "tapi kan sekarang kamu sama Dika" kata Alessia mengusap pundak gadis yang masih terbaring dipundaknya itu.
"seharusnya aku tuh ga kembali ke sini atau masuk kampus itu" jawab Arianna membuat Aldo mengangkat sebelah alis keningnya merenung wajah adiknya tajam, "bukannya kamu sendiri yang pengen pulang?" tanya Aldo penasaran. Arianna hanya diam melelapkan matanya sebentar lalu bangkit dari tempat duduknya kembali ke dalam rumah.
Aldo menggeserkan tubuhnya dekat dengan Alessia merasa hairan dengan setiap kata yang disampaikan gadis itu kepada mereka, "sepertinya dia ada masalah sama Dika, tapi Dika kan pulang kampung?" kata Alessia bingung mencari sebab gadis itu berubah seperti itu.
Baru saja mereka ingin melangkah menaiki anak tangga mata Aldo tertacap pada kertas putih yang bertaburan di tangga depan mereka lalu mengambilnya, alangkah terkejutnya saat melihat foto-foto Andika bermesraan bersama gadis lain.
"jadi ini toh yang menyebabkan Arianna sedih?" kata Aldo memerhatikan foto-foto tersebut dengan teliti.
"Sepertinya ini foto palsu deh, kan sekarang zaman moderan dan kita boleh guna apa aja untuk mengedit foto kaya gini" kata Alessia yakin foto dalam gambar itu hanya rekaan seseorang untuk memusnahkan hubungan adik mereka.
"apa kaka yakin ini foto rekayasa? Kalau foto ini benaran gimana?" ucap Aldo kurang yakin dengan jawapan Alessia,
"ya tentu la kaka yakin soalnya fotographer di studio aku sering aku suruh edit foto model-model yang diambil agar lebih menarik dan natural tampaknya" terang Alessia yang sudah terbiasa melihat foto-foto palsu seperti ini apalagi dia pemilik busana terkenal seluruh Asia pasti dia lebih arif dalam hal sebegini.
"tapi siapa yang tega lakuin ini semua kepada Andika dan Arianna?" tanya Aldo penasaran lalu menyaluk koceknya mengambil ponsel menghubungi seseorang, pada awalnya dia khawatir panggilan tidak dijawab kerana hari sudah lewat malam dan orang-orang pasti sudah tidur saat ini. Nasibnya baik, orang itu mengangkat panggilan lalu Aldo menerangkan tugas yang harus dilakukan orang itu dengan segera.
YOU ARE READING
Imperfect vs Perfect couple
FanfictionAndika seorang lelaki yang berhati keras selalu bersikap dingin terhadap gadis-gadis yang coba mendekati dirinya, kerna masa lalu yang amat perit telah dilaluinya sehingga dia bersikap sedemikian. Dia mempunyai satu rahsia besar yang hanya diketahui...