Della mengajak Elly menemaninya untuk menonton perlawanan basket tim kampus mereka lawan kampus lain. Pada awalnya Elly menolak kerana dia tak ingin bertemu dengan Andika tetapi kerana sahabatnya itu memaksa maka diturutinya jua permintaanya.
Elly duduk dibangku khusus buat penonton yang melihat perlawanan basket disana, Della kelihatan sangat teruja melihat kecakepan Andika bermain dengan bersungguh-sungguh mengalah pasukan lawannya sehingga dia berjaya menjaringkan beberapa gol kedalam jaring membuatkan peminat-peminat nya terutama dikalangan para siswi bersorak histeris.
Elly dalam diam mengagumi Andika, tanpa disedarinya bibirnya mula mengukirkan senyuman ketika melihat Andika yang dibasahi dengan keringat melirik kepada penonton. Setelah selesai perlawanan basket dengan keputusan pasukan kampus mereka menang, Elly mula melangkah pergi tidak ingin berlama-lama disana.
Hp dikoceknya berdering membuatnya terpaksa mengangkatnya, tanpa sengaja Andika melontarkan bola basketnya sehingga mengena kepala Elly membuatnya terjatuh pengsan. Della yang melihat Elly pengsan dekat lapangan langsung berteriak "ELLY!!!" panik mendapatkan tubuh Elly, semua yang ada disitu berdiri mengelilingi Elly yang terbaring di pangkuan Della.
Evan dan Andika merentasi rumuhan tersebut ingin melihat pekara yang berlaku, Andika terkejut melihat Elly terbaring dengan mata yang tertutup di pangkuan Della. Evan membisikkan ke telinga Andika untuk mengangkat tubuh Elly ke UKS "Dika, cepatan hantar Elly ke UKS ini juga gara-gara kamu lontar bola kekencangan tadi" bisik EVan.
Andika perlahan-lahan mengangkat tubuh Elly tetapi saat tangannya menyentuh kulit Elly tangannya bergetar, kakinya seolah kekejangan membuatkannya panik lalu pergi meninggalkan Elly yang masih terlantar disana membuat semua yang ada disana bingung dengan sikapnya tadi.
Elly dihantar ke UKS oleh Ben salah satu pemain basket dan juga teman kelas Elly, setelah beberapa menit Elly mula sedar bungkam dari kasurnya melihat keadaan sekeliling sambil memecit kepalanya yang masih terasa sedikit pusing.
"Elly?" kata Della yang masih setia menemani sahabatnya itu sehingga sedar, "aku dimana Della? terus siapa yang membawa aku ke sini?" tanya Elly merasa denyutan dikepalanya semakin beransur pulih. Elly hanya mengangguk tersenyum saat mengetahui Ben yang mengangkat dan menghantarnya ke ruangan itu.
Della seakan gugup saat mengatakan Andika yang seharusnya menghantar dirinya ke UKS, Elly seakan tidak percaya saat mendengar nama lelaki yang secara perlahan telah menyelinap masuk ke lubuk hatinya.
"tapi tadi waktu di coba mengangkat tubuh kamu, tiba-tiba tangan dia bergetar gitu wajahnya kelihatan takut banget terus dia pergi begitu aja" kata Della mengingati tingkah laku Andika yang tidak pernah dilihat para pelajar disana.
Elly mencoba bungkam dan turun dari katilnya, Della yang panik melihat Elly turun dari katil lalu menahannya "Elly..kamu mau kemana?kamu kan belum sembuh" kata Della memegang lengan Elly agar tidak banyak bergerak.
Elly tidak mempedulikan ocehan Della, secara perlahan di melangkah keluar dari ruangan UKS mencari sosok Andika disekitar kampus sehingga akhirnya dia menemuinya duduk sendirian menekup wajahnya merangkul kedua kakinya sedih. Elly berdiri berpandukan dinding yang berada didepannya menatap Andika dari jauh.
Dari jauh, buat pertama kalinya Elly melihat diraut wajah lelaki yang diberikan jolokan 'Cold Prince' dikalangan siswi itu kesedihan. Elly seolah-olah tertegun terdiam seperti dia sendiri merasai kesedihan yang dihadapi lelaki itu. Elly menyandarkan tubuhnya ke dinding mematung saat lelaki itu melintas dihadapannya tanpa menyedari kehadiran gadis itu.
Elly melihat wajah lelaki itu menyimpan beribu rahsia disebalik penampilannya yang kelihatan dingin dan ketus itu. Hati Elly seakan tertarik untuk mengenali lelaki itu lebih dekat, ingin mengenali isi hati lelaki itu sehingga dia bersikap sedemikian terhadap para gadis di kampus itu
YOU ARE READING
Imperfect vs Perfect couple
FanfictionAndika seorang lelaki yang berhati keras selalu bersikap dingin terhadap gadis-gadis yang coba mendekati dirinya, kerna masa lalu yang amat perit telah dilaluinya sehingga dia bersikap sedemikian. Dia mempunyai satu rahsia besar yang hanya diketahui...