Chapter 32

42 3 0
                                    

Andika sudah mula beransur pulih dengan kejadian dua hari lalu, Arianna dan Aldo menghantar lelaki itu pulang setelah dia selesai dirawat oleh dokter peribadi keluarga mereka.

Hubungan mereka sekarang sudah semakin membaik setelah Aldo dan Alessia menjelaskan segalanya tentang permasalahan yang di hadapi lelaki itu.

Hari ini Andika sudah masuk kampus meskipun dia tidak dapat datang ke kampus bersama kekasihnya itu, dia tidak kisah kerana mereka tetap akan bertemu sudah sampai di kampus nanti.

Saat Andika melangkah memasuki koridor kampus mereka, dia merasa seseorang mengenggam tangannya lalu menunduk ke arah tangannya kemudian menatap wajah gadis yang tersenyum manis disampingnya itu.

Sudah sekian lama dia tidak melihat senyuman simpul dibibir gadis itu, Andika membalas gengaman gadis itu dengan lebih erat seakan tidak ingin melepaskannya lagi. Elly tertawa halus melihat raut wajah lucu Andika yang  kaget ketika melihat dirinya sudah berada disamping lelaki itu.

Elly memanggil lelaki itu agar lebih dekat dengannya seolah dia ingin membisikkan sesuatu kepada lelaki itu,

"sini.." goda Elly dengan senyuman nakalnya melambai-lambai tangan menyuruh lelaki itu agar wajahnya lebih dekat dengannya.

"aku masuk kelas dulu ya" bisik Elly  meninggalkan lelaki itu dalam keadaan bingung, Elly sempat berpaling melihat wajah bingung lelaki itu menutup mulutnya menahan tawanya setelah mengerjakan lelaki itu. 

<<<<<>>>>>

Jam 10 menandakan waktu istrirehat bermula, Andika memilih untuk ke perpustakaan kerana sudah seminggu dia ketinggalan beberapa pelajaran dan dia harus mengikuti semuanya dengan cepat, apalagi peperiksaan hujung tahun mereka bakal bermula tidak lama lagi.

Elly pergi begitu saja setelah selesai kelas mereka membuat Della bingung, Ben merasakan keanehan pada gadis itu dalam minda mengatakan gadis itu sudah berpaut kembali dengan Andika tapi dia tidak ingin menafikan semua itu kerana usahanya untuk menghancurkan hubungan mereka sudah berjalan lancar sesuai rencananya.

Baru saja gadis itu ingin menemui Andika, lelaki itu sudah terpampang didepannya membuat langkahnya terhenti dan hampir melanggar lelaki itu. Tetapi saat lelaki itu menoleh ke arahnya Elly cepat-cepat lari bersembunyi disebalik tembok mengintip Andika.

Andika seakan merasa keberadaan gadis itu tetapi saat dia melihat Elly tiada disitu lalu meneruskan langkahnya menuju perpustakaan bersama  Hail dan Evan, teman basketnya.

Setelah memastikan Andika sudah tiada lagi disitu, Elly keluar dari persembunyiaannya saat dia melangkah seseorang menepuk pundaknya dari belakang membuatnya menoleh arah orang itu. 

"hey, kamu ngapain El?" tanya lelaki itu tersenyum memandang gadis itu.

"aku mau kesana.." jawab Elly males menunjuk ke arah yang di tuju Andika tadi, lelaki itu melihat ke arah yang di tunjuk gadis itu.

"ohh, kamu mau ke perpus? aku temanin ya?" ujar lelaki itu menawarkan dirinya untuk menemani gadis itu.

"hm, ga perlu aku bisa sendiri lagian aku cuma mau minjem buku doang" balas Elly mencari akal untuk menghindari lelaki itu.

"yaudah..aku pergi dulu ya Ben" kata Elly melambai pergi meninggalkan lelaki itu dengan perasaan kecewa.

Elly berhenti didepan pintu perpustakaan mereka dengan raut wajah yang bingung, tidak mungkin seorang Andika Darwsih masuk perpus kan aneh, desis gadis itu tidak percaya kekasihnya itu akan masuk ke sana.

Untuk menyakinkan dirinya tentang kerberadaan Andika, dia memutar gagang pintu lalu masuk ke dalam perpustakaan melihat kiri kanan mencari sosok lelaki itu di setiap sudut tapi dia tetap tidak menemuinya. 

Imperfect vs Perfect coupleWhere stories live. Discover now