Chapter 19

64 4 7
                                    

Aldo memakirkan mobilnya di depan pintu gerbang kampus Arianna kerana gadis itu tidak ingin teman-teman kampusnaya curiga jika dia menaiki mobil mewah Aldo, Ben baru keluar dari mobilnya melihat Arianna mencium kedua pipi lelaki dalam mobil itu. Api cemburunya menyala saat melihat gadis idamannya itu mesra dengan lelaki lain didepan matanya. Arianna menghampiri Ben yang masih merenung kea rah pintu gerbang "hey..ngeliatin apa sih?" kata Arianna ikut melihat ke pintu gerbang kampus mereka.

"ga..ga ngeliatin siapa-siapa, yuk ke kelas" kata Ben tidak ingin gadis itu menyedari tentang perasaan lalu menarik tangan gadis itu menuju kelas mereka. Andika tidak sengaja melihat Ben menarik tangan Arianna menuju kelas mereka merasa kesal tapi dia tidak tahu mengapa dia mempunyai perasaan sebegitu terhadap gadis yang sering bertengkar dengannya itu.

Waktu jam istrirehat bermula, hari ini Della tidak hadir kerana ada urusan keluarga dan Ben mengambil kesempatan ini agar dapat mendekati Elly lebih dari biasanya. "kantin yuk El" kata Ben langsung menarik tangan gadis itu keluar menuju kantin, secara tidak sengaja Andika yang baru saja ingin menemui Elly melihat gadis itu pegangan tangan dengan Ben sambil bercanda.

Tanpa basa basi Andika menghampiri mereka berdua melintas di antara Elly dan Ben membuat mereka tersentak dengan perbuatan Andika tadi. "woii, ga punya mata apa? Ga nampak apa ada orang disini, pakai main ngecros aja lo" kata Ben kesal menarik kolar baju Andika didepannya.

"siapa suruh kalian berdiri ditengah jalan hah!" bentak Andika membalas tatapan tajam lelaki itu, "lo kira lo siapa hah? Pakai ngelarang kita berdiri disini..sedar diri dikit deh lo Dika" ketus Ben benar-benar marah dengan sikap Andika, " kalian tuh apaan sih? Dika ikut aku" kata Elly yang berdiri di sebelah Ben menghentikan pertelingkahan tersebut dengan menarik tangan Andika menuju taman belakang kampus.

"lagi..lagi..Dika ngerosak rencana gue, awas lo Dika liatin aja nanti El tuh bakal jadi milik gue" kata Ben kepada dirinya sendiri kesal lalu pergi dari situ.

Elly dan Andika duduk di bangku taman, wajah Andika masih kelihatan kesal mungkin kerana kejadian tadi Elly menyentuh tangan Andika membuat lelaki itu sontak seraya merenungnya "kamu kenapa sih Dika? Marah-marah mulu" Tanya Elly menatap wajah lelaki itu bingung.

"ya aku ga suka aja sikap Ben sama kamu" kata Andika menjeling Elly yang duduk disampingnya, "maksud kamu apa? Ben tuh kan teman aku ya wajar la dia kaya gitu tadi, kamu nya sendiri yang lewat depan kita" kata Elly ingin menghentikan salah paham antara Andika dan Ben.

"kamu tuh bego atau pura-pura bego sih?" ketus Andika kesal dengan jawapan gadis di depannya itu, "maksud kamu ngatain aku gitu apa!" kata Elly marah Andika merendahkan dirinya seperti itu. "apa kamu ga ngerti sih sama tatapan Ben ke kamu dan cara dia ngomong sama aku kalau dekat sama kamu?" ucap Andika coba menerangkan perubahan sikap Ben kepadanya.

Elly mengangkat sebelah alis keningnya bingung tidak mengerti maksud ucapan Andika kerana baginya Ben itu bersikap seperti biasa kepada dirinya, "Ben itu suka sama kamu masa kamu masih ga ngerti sih?" Tanya Andika kesal, hatinya meledak dengan api cemburu terhadap layanan Ben kepada gadis itu.

"kamu tuh kenapa sih ga pernah hargain perasaan aku walau sedikit aja El" kata Andika kecewa gadis itu tidak mengerti tentang perasaan terhadap gadis itu. "aku ga suka kamu dekat-dekat sama dia" ucap Andika lagi.

"aku tuh sama Ben Cuma sebatas teman dan ga mungkin dia tuh suka sama aku" kata Elly bangkit tidak suka mendengar ucapan Andika tentang sahabatnya itu. Baru saja dia ingin melangkah pergi Andika sudah meraih tangannya membuat gadis itu menoleh kepadanya.

"apa  kamulupa El kamu harus ngikutin semua syarat-syarat yang aku berikan untuk menutupi rahsia kamu" kata Andika masih memegang tangan gadis itu, Elly yang mendengar ucapan melangkah mendekatinya "oke aku bakalan ngikutin syarat kamu lagian cuman tinggal 1 doang kan" kata Elly mengingati perjanjian dengan Andika dulu dan Andika hanya memabalasnya dengan mengangguk.

"terus permintaan terakhir kamu apa?" kata Elly menyilang tangan ke dada menatap Andika dengan wajah malesnya, "aku mau kamu jadi pacar aku" kata Andika membuat gadis itu terkejut lalu pergi meninggalkannya tanpa memberikan sebarang jawapan, Andika hanya membiarkan gadis itu pergi begitu saja.

Imperfect vs Perfect coupleWhere stories live. Discover now