Chapter 29

42 4 0
                                    

Berkali-kali Andika coba menghubungi gadis itu tetapi ponselnya tidak pernah aktif, membuatnya risau memikirkan mungkin sesuatu telah terjadi kepada kekasihnya itu. Akhirnya Andika memutuskan untuk terus menemui gadis itu dengan menyuruh Mikail menurunkannya didepan pintu gerbang rumah Arianna.

Andika keluar dari mobil mendekati satpam yang menjaga pintu gerbang tersebut, mereka sudah mengenali lelaki itu lalu membenarkannya masuk. Andika melihat Arianna yang sedang duduk diatas gubuk sendirian, sepertinya dia tidak menyedari kehadiran lelaki itu yang melihatnya dari jauh.

Andika berjinjit melangkah perlahan-lahan menghampiri gadis itu berdiri dibelakangnya seraya menutup matanya, Arianna terkesima saat matanya ditutup "siapa sih ni? Iseng banget" kata Arianna menyentuh tangannya menutupi matanya. Bibirnya mengukirkan senyuman saat mengenali pemilik tangan tersebut.

Lalu mengengam tangan itu melepaskannya secara perlahan-lahan "Dika.." kata gadis itu berpaling kebelakang melihat lelaki itu berdiri dibelakangnya menatap wajahnya dengan senyuman manis.

Arianna sangat merindui senyuman lelaki itu tiba-tiba dia mengingati foto kemarin membuatnya marah lantas menolak tubuh Andika, bangkit dari tempat duduknya meninggalkan lelaki itu dalam keadaan bingung.

Andika memanggil Arianna berkali-kali mengejar langkah gadis itu sehingga depan pintu rumahnya Arianna langsung menutup pintunya dengan kuat sehingga hampir mengena wajah Andika membuatnya tersentak.

"Arianna..kamu kenapa? Please buka pintunya" kata Andika mengetuk pintu berkali-kali.

Arianna hanya membiarkannya berdiri diluar dalam keadaan bingung, dia mengintip Andika menerusi jendela ditepi pintu tersebut yang hanya bisa melihat luaran tapi tidak bisa melihat yang didalam. Airmata gadis itu menitis saat melihat wajah lelaki itu sepertinya dia tidak mengerti dengan apa yang berlaku saat ini.

Ingin rasanya dia memeluk tubuh lelaki itu dengan erat melepaskan segala kerinduan yang terpendam dalam hatinya setelah seminggu berpisah dengannya. "aku kangen banget sama kamu Dika" kata hati gadis itu, tetapi mengingati foto mesra pria itu dengan gadis lain hatinya sakit.  

"Aria.." kata Aldo menuruni tangga menghampiri Arianna, Aldo mendengar bunyi ketukan dipintu depan seraya ingin membukanya tapi Arianna menghalanginya "Aria, aku mahu buka pintu" ucap Aldo hairan dengan tingkah gadis itu yang berdiri menghadang pintu agar tidak bisa dibuka.

Arianna mengeleng memberi isyarat agar Aldo tidak berkeras untuk membukanya, Aldo sontak mendengar suara seseorang yang memanggil nama adiknya dan dia mengenali pemilik suara tersebut itulah suara Andika. "Dika..Aria itu kan suara Andika diluar" ucap Aldo masih keras ingin membuka pintu untuk lelaki itu.

"kalau Al masih berkeras ingin membuka pintu aku ga mau ngomong sama kamu lagi" ancam Arianna, tapi Aldo mengendahkannya lalu menolak tubuh Arianna ke tepi membuka pintu buat Andika. Saat melihat wajah pria itu, Arianna langsung naik ke atas masuk kamarnya.

"Aria.." Andika coba mengapai gadis itu, tapi Arianna sudah keburu pergi Andika hanya menatap kepergian gadis itu menaikkan anak tangga dalam keadaan bingung.

Aldo menepuk pundak Andika membuat lelaki itu menoleh kepadanya "biarin aja dia tenang dulu" pesan Aldo mengiringi Andika keluar dari rumahnya.

"tapi kenapa dia bersikap begitu? Kenapa dia ga mahu ketemu aku?" tanya Andika bingung dengan raut wajah yang hampa, niatnya untuk menemui gadis itu musnah begitu saja atas sebab yang tidak diketahuinya.

Aldo tidak sampai hati ingin menyampaikan berita buruk tersebut yang menjadi penyebab gadis itu bersikap dingin dengan dirinya. Tiba-tiba Alessia muncul dengan memegang foto-foto semalam di tanganya tidak sengaja menabrak tubuh Andika yang berdiri didepannya.

Andika mengambil beberapa keping foto tersebut saat membantu gadis itu mengambil semuanya dalam keadaan panik, "maaf" kata Alessia cemas ingin mengambil foto yang ada ditangan Andika saat itu tapi Andika hanya berdiri kaku menatap foto tersebut.

Matanya membesar saat melihat foto tersebut, alangkah terkejutnya melihat foto dirinya sedang bermesraan dengan gadis lain, memang dalam foto itu dirinya sendiri tapi gadis itu langsung tidak dikenalinya apalagi bertemu dengannya.

Sekarang Andika sedar mengapa kekasihnya itu bersikap dingin terhadap dirinya tadi semuanya disebabkan foto tersebut. "kamu sabar Dika, sekarang kita lagi usaha cari tahu siapa dalang sebalik semua ini" kata Aldo menepuk pundak Andika yang sudah menunduk sedih.

Imperfect vs Perfect coupleWhere stories live. Discover now