Arianna melangkah longlai keluar dari kelasnya setelah deringan bel menandakan jam kuliah sudah selesai, Della dan Ben mengejar langkah Arianna yang baru keluar kelas. Langkahnya terhenti saat melihat Andika berjalan lewat didepan kelasnya membuatnya terdiam kaku memandangnya sehingga jauh ke depan kampus.
"El..bengong aja kamu ayo pulang..atau kamu mau jadi satpam depan kelas?" canda Della menolak tubuh Arianna keluar untuk memberi laluan kepada yang lain untuk keluar kelas.
Elly hanya tersenyum sumringah memandang wajah Della dan Ben yang berjalan ditengah-tengah antara mereka.
"kamu pulang naik apa El? ko sepeda kamu ga ada?" tanya Della.
Menoleh kiri kanan didepan kampus mencari sepeda yang selalu terparkir didepan kampus tapi hari ini Elly memang tidak membawa sepedanya kerana bannya masih bocor dan belum dibaiki.
"aku pulang naik bis aja soalnya ban sepeda aku masih bocor" kata Elly tersenyum mula melangkah pergi didepan mereka.
Ben meraih tangan Elly membuat gadis itu menghentikan langkahnya seraya menoleh memandang tangannya yang dipegang Ben lalu mendongak melihat wajahnya membuat Ben reflex melepaskan tangannya ketika mata Elly menatap wajahnya
"maaf aku ga sengaja" jawab Ben mengangkat kedua tangannya, Elly mengangguk mengerti berpaling menghadap lelaki itu.
"gimana kalau aku anterin kamu pulang?" tanya Ben gugup hatinya berdebar saat mengungkapkan pertanyaan tersebut.
Dengan ramah Elly menjawab "makasih Ben, tapi maaf aku ga bisa" dengan ramah Elly menolak ajakannya,
Ben dengan pasrah mengedik bahunya coba menerima penolakkan dari gadis yang sering membuat hatinya berdebar tiap kali disampingnya. Elly tersenyum melambai melihat kepergian Ben menaiki mobilnya hingga keluar kawasan kampus.
Elly kembali melangkah duduk di tangga depan kampusnya, meninjau jalan raya menunggu Dylan menjemputnya tiba-tiba hp Elly berdering dan tertacap nama Dylan di layar hp nya lalu mengangkatnya.
Dengan pasrah Elly menghela nafasnya menutup hpnya setelah mendapat panggilan dari Dylan yang mengatakan dia tidak dapat menjemputnya kerana terkandung macet ditengah jalan dan itu boleh memakan waktu yang lama untuk sampai ke kampusnya.
Elly bangun dari tempat duduknya melangkah keluar dari kawasan kampus menuju halte bis tidak jauh dari kampusnya, sambil duduk menunggu bis yang tak kunjung datang sejak tadi sebuah motor berhenti didepan halte tersebut. Elly tidak menghiraukannya lalu kembali memandang ke jalan raya mencari bis yang akan singah di halte tersebut.
Penunggang motor itu masih memakai helem menutupi wajahnya berjalan menghampiri Elly dan duduk disebelahnya, Elly merasa curiga dengan lelaki itu menggeser ke tepi menjauhkan lelaki itu tapi dia malah semakin mendekatinya.
"kamu siapa sih ngikutin aku dari tadi!" Elly berang lantas bangun dan memukul tubuh lelaki itu dengan tasnya sehingga lelaki itu mengadu kesakitan dan membuka helemnya.
Elly kaget saat melihat lelaki itu adalah Andika, kembali duduk disamping nya,"maaf Dika, aku ga sengaja" kata Elly mengosok-gosok lengan Andika kerana tadi dia memukulnya kuat dengan tasnya kerana panik.
"ehh..sakit tahu kamu kira aku pencuri bersiri apa?" omel Andika menjauhkan lengan dari disentuh Elly kerana sakit.
"kamu juga sih ngapain pakai gituan terus geser-geser sebelah aku..kan aku cuma mempertahankan diri" jawab Elly memayunkan bibirnya merajuk kerana mendengar omelan Andika terhadap dirinya.
"ini tuh buat keselamatan kalau ga di pakai bisa-bisa kepala aku bocor gara-gara pukulan kamu" ucap Andika mengetuk-getuk helemnya yang diletakkan disamping bangkunya.
YOU ARE READING
Imperfect vs Perfect couple
FanfictionAndika seorang lelaki yang berhati keras selalu bersikap dingin terhadap gadis-gadis yang coba mendekati dirinya, kerna masa lalu yang amat perit telah dilaluinya sehingga dia bersikap sedemikian. Dia mempunyai satu rahsia besar yang hanya diketahui...