Alleta membereskan buku bukunya ke dalam tas begitupun Maurin yang ada tepat di sampingnya , karena obrolan mereka itu terhenti karena Bu Rike tiba tiba masuk akhirnya Alleta berjanji akan bercerita setelah pulang .
Maurin menoleh kepada Alleta ."cerita Al"pinta Maurin .
Alleta melihat jam tangannya ."gue pulang ya Alden udah nunggu kasian"kata Alleta lalu mengangkat badannya .
"Alleta ih dasar tukang bohong"teriak Maurin .
Alleta melempar senyum jahilnya lalu berjalan ke depan pintu ,tiba tiba langkahnya terhenti karena tidak sengaja ia melihat Antariksa berjalan ke arah kelasnya .
"Astagfirullah"ucap Alleta lalu mundur kembali.
"Kenapa lo ? Liat hantu ?"
"Ini lebih dari hantu!"
Maurin menatap ke arah pintu kelasnya dan setelah dia melihat Antariksa yang berjalan lurus melewati kelasnya dia menatap Alleta dengan sinis .
"Pacar lo di bilang serem ?"tanya Maurin .
Alleta memelas ."gue jadi malu ketemu dia"
"Santai aja Al lo kan bukan siapa-siapa nya "ucap Adel .
Alleta membuang nafasnya perlahan ."oke , bukan siapa siapa Al santai"katanya ke dirinya sendiri , lalu berjalan di belakang Antariksa .
Entah Antariksa tahu bahwa Alleta ada di belakangnya atau tidak yang pasti Alleta takut jika Antariksa tiba tiba membalikkan tubuhnya .
Langkah Antariksa terhenti , jantung Alleta berdegup kencang . Ternyata Antariksa hanya mengambil mengambil sampah yang ada di depannya lalu membuangnya .
"Yaallah kenapa jantung Alleta degupnya kenceng banget"kata Alleta dalam hati sambil memegang dadanya .
Saat Antariksa belok ke kanan dimana tempat parkir motor sekolahnya itu di sebelah kanan dari gerbang , Alleta mempercepat langkahnya lalu menghampiri Alden yang sudah menunggu .
"Cepetan"kata Alleta .
Handphone Alden berbunyi tanda pesan masuk ."tar tar tar ada pesan"katanya mengambil handphone di tas.
Alleta melihat terus ke belakang tepatnya kepada Antariksa yang tengah menggunakan helmnya dan siap untuk mengendarai motonya itu .
"Alden cepet dong , jangan sampe dia salah paham"kata Alleta tidak sadar , untung tidak di dengar oleh Alden ."Hah ?!"kata Alleta setelah sadar bahwa ucapannya itu melantur .
"Buat apa juga dia salah paham Alleta dia kan bukan siapa siapa elo"kata Alleta lagi kali ini dalam hati .
Jantung Alleta kembali berdegup kencang saat Antariksa akan melewati dia dan Alden , setelah melewati tidak ada ekspresi apapun , Antariksa tidak menoleh sedikitpun ke arah Alleta yang sedang bersama Alden .
Alleta mengkerutkan keningnya ."cowok dingin ! dia bilang gue ceweknya tapi liat gue sama cowok lain biasa aja"kata Alleta yang kini di dengar oleh Alden .
"Hah ?punya cowok lu ?"tanya Alden .
Alleta menatap Alden sambil memelas ."entahlah , gue juga bingung status gue sekarang apa"kata Alleta kemudian menyuruh Alden cepat cepat menjalani motornya .
-
Dewa sedang berada di rumah Antariksa sekarang , sudah seperti rumahnya sendiri hingga dia menjadi lupa waktu saat sudah di rumah Antariksa selain tersedia banyak makanan dia juga menjadi mempunyai teman main game dengan Antariksa .
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Antariksa
Teen Fiction[CHAPTER COMPLETE] "Kak Antariksa!"suara itu tepat di belakang Antariksa membuatnya menghentikan langkahnya lalu dia menoleh . "Gue pengen lo minta maaf sama gue"ucap Alleta . Antariksa berjalan kembali , Alleta berlari mengejar dan kini sudah tepat...