Hari ini Alleta di antar oleh Alden , tidak mau di jemput dulu oleh Antariksa . Kejadian kemarin malam membuatnya masih menyimpan rasa kesal kepada Antariksa , menurutnya itu bukan hal yang wajar cemburu boleh tapi harus mendengarkan penjelasan dulu .
Alleta duduk di bangkunya dengan di tatap heran oleh Adel dan Maurin ."pagi pagi udah gitu aja mukanya mbaknya"kata Maurin .
"Iya biasanya seneng terus tiap pagi"tambah Adel .
"Ga ada alesan buat gue seneng pagi ini"balas Alleta .
Adel dan Maurin saling tatap ."tadi kak Anta nanyain , engga berangkat bareng emangnya ?"tanya Maurin yang tidak tau apa apa .
"Ga , males banget"
"Oooooo berantem yaaa kalian"goda Maurin .
Alleta tidak menjawab dia malah memutar bola matanya .
"Kata kak Anta kalo Lo udah dateng dia suruh gue buat chat dia kasih tau Lo, tapi karena gue liat kalian kayaknya lagi ada masalah gue tanya dulu ke elo"kata Maurin .
"Gausah kasih tau,diemin aja dia harus dapet hukuman"kata Alleta lalu mengambil buku pelajaran pertama .
"Oke deh"kata Maurin menyerah .
Waktu istirahat yang pertama kali dia ingin temui adalah Kenta karena dia ingin melihat apakah ada memar di pipinya atau tidak .
"Gue ke sana dulu ya , nanti ketemu di kantin"kata alleta ke Adel dan Maurin.
Mereka mengangguk tanpa bertanya Alleta mau kemana . Tapi setelah keluar dari kelas dan hanya melangkah beberapa Alleta papasan dengan Antariksa dan juga Dewa , Alleta tau mereka akan ke kelasnya .
Alleta sengaja memalingkan pandangannya , Antariksa menatap dan mencoba menghampiri tetapi Alleta sedikit berlari makannya Antariksa tidak dapat meraih tangannya .
"Loh itu si Alleta mau kemana"kata Dewa aneh ."kita kan mau nyamperin dia"tambahnya .
Antariksa menatap pacarnya itu yang berlari dan yang membuatnya mengerutkan kening adalah Alleta berhenti di depan kelas Kenta .
"Ada kak Kenta?"tanya Alleta di depan kelas Kenta .
"Oh ada tunggu"
"Kenta Kenta , ada yang nyariin tuh"teriak seorang cewek dari depan pintu ke arah dalam kelas , tak lama Kenta keluar dengan tersenyum .
Alleta menutup mulutnya dengan kedua tangannya tak percaya bahwa ujung bibir dan sebagian pipi Kenta memar .
Alleta memelas ."kak Kenta belum baikan?"tanya Alleta .
Kenta tersenyum , dia duduk di depan kelasnya di ikuti oleh Alleta."gue gapapa ko , palingan besok sembuh lagian cowok udah biasa kali kaya gini"katanya tertawa .
"Kak Anta emang jahat tapi maafin dia ya"kata Alleta memohon.
"Dia punya alesan kenapa marah banget kemarin ke gue"
"Iya sih tapi kalo pukul orang kan ga baik juga"kata Alleta .
"Ya mungkin dia capek terus liat ceweknya sama cowok lain"kata Kenta .
"Tetep aja gue ga suka , caranya itu salah kak Kenta kalo dia gasuka kan bisa ngomong ke gue bukan malah pukul kak Kenta , udah jelas jelas kak Kenta baik anterin gue pulang beliin gue buku pula , dia mana bisa anterin gue kemarin"
Alleta menatap ke belakang Kenta yang sedang berhadapan dengan dirinya , dan di belakang dia melihat Antariksa berjalan dengan Dewa , hanya menatap dengan tatapan dingin setelah itu hanya melewat saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Antariksa
Teen Fiction[CHAPTER COMPLETE] "Kak Antariksa!"suara itu tepat di belakang Antariksa membuatnya menghentikan langkahnya lalu dia menoleh . "Gue pengen lo minta maaf sama gue"ucap Alleta . Antariksa berjalan kembali , Alleta berlari mengejar dan kini sudah tepat...