49 - My Ice Antariksa

16.3K 586 19
                                    

Bianca masih menatap Alleta dengan tatapan sinisnya begitupun teman temannya yang cukup tau tentang Alleta apalagi semenjak kejadian Alleta membentak Antariksa di kantin nama nya sering di sebut sebut di kelas 11 .

Alleta tidak tau harus seperti apa sekarang , kaki nya terasa lemas saat ini ."sini"pinta Antariksa .

Alleta membuang nafasnya lemas tidak bisa menghampiri Antariksa sekarang , Antariksa yang mengetahui perasaan pacarnya sekarang lalu dia menghampiri Alleta dan menarik tangannya untuk kembali duduk .

"Lo udah bikin dia takut,"ucap Antariksa .

Bianca membulatkan matanya ."Anta lo ga gila kan ? Ini cuma becanda kan ?"tanya Bianca .

Antariksa terdiam ."ga ga ga ini tuh cuma buat bikin kejutan ke gue kan karena udah balik dari Paris"kata Bianca .

"Lo ngapain mau jadi cewek bohongannya dia ?! Lo ga tau diri banget ya jadi cewek"kata Bianca memaki Alleta ."Anta lo Jelasin yang sebenarnya ke gue , Ga mungkin kan lo suka sama dia?!"ucapan Bianca lantang .

Antariksa mengeluarkan headseat miliknya lalu menyambungkan dengan handphone dan mencari lagu yang benar benar berisik sebisa mungkin , lalu dengan cepat memakaikan nya kepada telinga Alleta dan menarik tangan Alleta untuk pergi cepat dengannya menuju luar .

"Tunggu dulu di luar , pegang handphone aku"katanya lalu meninggalkan Alleta kembali ke dalam kafe .

Alleta menurut dan pergi menuju motor Antariksa , sebenarnya Antariksa hanya akan mengambil tas milik Alleta yang tertinggal juga Handphonenya .

"Anta ! Selena jauh lebih cantik daripada dia"ucapan Bianca saat Antariksa hendak pergi .

Langkahnya terhenti ."gue pastiin dia bakalan sakit hati nantinya setelah Selena balik lagi ke Bandung"ucap Bianca .

Antariksa tidak peduli dengan ucapan Bianca dia lalu cepat menghampiri Alleta .

Alleta melepas headseat milik Antariksa yang sebelumnya ia pakai dan memberikan kembali kepada Antarika ."seharusnya kamu ga perlu kasih aku ini kak , aku udah denger semuanya dan kalau sedikit lagi aja aku denger ocehan dia aku bisa bales saat itu juga"

"Itu tujuan aku pakein ini ke kamu"

"Emangnya kenapa?aku gabisa diem aja lah"kata Alleta .

"Aku inget kamu pernah bilang kalo kamu males berantem sama dia makannya aku cegah"

Alleta menatap malas ."ihhh itu waktu itu , sekarang engga !"kata Alleta .

Antariksa bengong ."gagal !!!"ucap Alleta setengah teriak .

"Emangnya kalo gue pacaran sama dia kenapa ? lagian kalo dia ga pacaran sama gue dia gabakalan pilih elo buat jadi pacarannya jadi lo gausah kegeeran"kata Alleta ."itu kata kata yang mau aku bilang kedia , aku udah susun dari tadi tapi kamu gagalin itu ! Aku ga ada kesempatan buat ngomong gitu padahal kata katanya udah keren"kata Alleta memelas lalu tiba tiba jongkok dan merasa menyesal tidak meluapkan emosinya.

Antariksa tertawa kecil melihat Alleta bertingkah seperti itu ."aku gamau liat kamu senyum senyum gitu , kamu udah buat aku nyesel ga pernah bilang kata kata keren kaya gitu kak" kata Alleta .

"Nanti kamu bisa bilang gitu ke dia kalo ketemu lagi"katanya yang masih tertawa kecil ."udah bangun dong"katanya menarik Alleta agar kembali berdiri dengan pelan.

Alleta kemudian berdiri kembali dan menyelipkan rambutnya ke belakang telinga , ia memakai kembali tas nya yang baru Antariksa berikan juga handphone .

"Aku mau pulang"

"Kita kan belum pergi"kata Antariksa.

"Kesel,"

"Maaf ya"

"Harus nya dia yang minta maaf bukan kak Anta"

"Maaf karena udah nyuruh kamu keluar tadi"

Alleta memang kesal juga soal itu tapi yang membuatnya kesal kini adalah Bianca .

Antariksa membawa Alleta ke suatu tempat yang belum pernah Alleta datangi sebelumnya , bahkan saat Alleta sampai di tempat tersebut ia bertanya tanya ini tempat apa .

"Tempat apa ini?"tanyanya sambil melihat lihat suatu tempat yang misterius.

Antariksa menarik tangan Alleta untuk masuk ke dalam dan ternyata di semua dinding terdapat banyak lukisan .

"Kenapa kesini?"tanya Alleta .

"Aku suka ini"

"Bisa lukis?"

"Bisa sedikit , pak Wahyu yang ajarin"kata Antariksa .

"Siapa ?"

"Yang ngediriin tempat ini"

"Sekarang dia mana ?"tanya Alleta penasaran .

Antariksa menuntun Alleta agar mengikutinya , tibalah di suatu tempat dan di situ terpampang foto seorang bapak bapak yang namanya jelas .

"Ko liatin fotonya ?"

"Pak Wahyu sekarang tinggal di Belanda , ngediriin tempat kaya gini juga di sana tapi juga sekaligus buka kursus untuk orang yang pengen bisa ngelukis"katanya .

"Ohhhh"singkat Alleta .

Alleta melihat lihat lukisan di sana dan yang menjadi perhatiannya adalah lukisan sesosok anak kecil perempuan yang sedang tertawa saat menyentuh kupu kupu tertera tahun di bawahnya dan juga kutipan .

"2012 ? udah lama dong"kata Alleta sambil terus melihat .

Antariksa menatap Alleta untuk beberapa detik lalu mengangguk"Itu lukisan pertama aku"kata Antariksa .

Alleta membulatkan matanya tak percaya ."ini buatan kak Anta ? Bohong!"

"Bener"

"Siapa kamu?"tanya Alleta saat membaca dua kata yang tertera dalam lukisan tersebut .

"Dulu waktu aku lukis dia , aku gatau siapa dia"

"Berarti sekarang tau dong?"

Antariksa mengangguk sambil tersenyum dikit .

Alleta melihat lihat kembali lukisannya dan yang membuatnya bete adalah satu lukisan cewek tersenyum dengan rambut terurai dan di sana tertera tahun 2017 juga kata kata "dia cantik" .

Alleta menoleh ke Antariksa yang tidak memperhatikan Alleta ."kak Anta ini siapa ?"

Antariksa menoleh dan melihat lukisan tersebut seketika ekspresi nya berubah menjadi datar lalu menghampiri Alleta .

Antariksa menarik tangan Alleta ."kita harus pulang"

Alleta menurut untuk saat ini kepada Antariksa , kini mereka sedang di motor menuju untuk pulang .

"Kak Anta yang tadi itu siapa ? Kak Anta yang lukis kan?"tanya Alleta karena penasaran .

Antariksa terdiam ."ga penting"

"Kak Anta bilang dia cantik"

"Itu udah lama"

"Kalo udah lama ya ga ada salahnya kasih tau itu siapa"

"Dia -"

My Ice Antariksa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang