Kevlar berjalan malas memasuki rumah nya, nampak di belakang kakak pertama nya mengikuti dengan ponsel yang menjadi fokusnya. Dia membuang tas nya asal dan menidurkan dirinya pada sofa.
Kin berdecak melihat tingkah adiknya, dia menyimpan ponselnya di atas meja kemudian membuka sepatu adik nya. Kevlar membuka matanya yang sempat tertutup. Dia tersenyum ke arah Kin.
"Anak bunda, kebiasaan banget, sih." Anisa datang dengan pakaian rapih menghampiri ke dua anaknya.
"Bunda mau kemana?" Tanya Kevlar.
"Mau ke rumah tante Tia. Kenzo kemana?" Tanya Anisa saat tak melihat anak ke duanya.
"Ada latihan basket dia, Bun." Ujar Kin dengan tangan yang menyingkirkan kaki adiknya.
"Rese ah, Kak. Tempat masih banyak juga." Ucap Kevlar dengan kesal.
Anisa menggeleng melihat tingkah anak-anaknya. Setelah berucap panjang lebar menasehati ke duanya, Anisa melangkah pergi. Bukannya menuruti ucapan sang bunda, justru ke duanya kini sibuk dengan kegiatan masing-masing. Kin dengan game di ponselnya dan Kevral yang sibuk dengan dunia mimpi nya.
Kin melirik adiknya yang sudah terlelap, dia tersenyum kecil melihat wajah polos itu jika sedang terlelap. Sangat-sangat lugu, berbeda sekali jika anak itu sudah bertingkah aneh dan menyebalkan. Dia melepas kaus kaki adiknya dan meletakan nya di dalam sepatu agar anak itu tak heboh mencarinya.
Dia mengangkat tubuh kecil adiknya dengan hati-hati di punggung. Kemudian melangkah menuju kamar Kevlar di lantai dua.
"Cokelatnya yang banyak, Bunda ..." Mumam Kevlar dalam tidurnya. Kin hanya terkekeh mendengar gumaman itu, terlalu heran pada adiknya yang sangat menyukai cokelat.
Kin membuka pintu kamar adiknya dengan perlahan, kemudian membaringkan anak itu dengan hati-hati. Kin mengganti pakaian adiknya dengan yang lebih nyaman dan hangat karena udara masih terasa dingin. Dia menarik selimut adiknya hingga sebatas dada, kemudian merapihkan anak rambut yang menutupi kening adiknya.
"Dasar bocil ..." Gumam Kin dengan kekehan.
°°°
Kevlar membuka matanya terkejut saat mendapati seseorang di ranjang nya. Dia mendengus saat melihat wajah kakak ke duanya yang tersenyum tanpa dosa.
"Bikin kaget aja sih, Kak." ujar Kevlar dengan kesal. Dia bahkan menutup wajah kakaknya dengan bantal karena saking kesalnya.
Kenzo menyingkirkan bantal itu dari wajah nya dan justru memeluk pinggang kecil adiknya. Menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Kevlar. Adiknya sempat berontak, tapi karena tenaga nya yang tak seberapa akhirnya anak itu menyerah.
Kevlar diam tak lagi memberontak, dia tau kakak nya ini ada masalah. Aneh memang, saat Kenzo sedang ada masalah maka dia akan datang pada Kevlar dan menempel pada anak itu sepanjang hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
|✔| KEVLAR
Teen Fiction[TERBIT] [Part Tidak Lengkap] Semesta itu memiliki begitu banyak rahasia. Pada awalnya, Kevlar fikir hidupnya akan berjalan sebagai mana mestinya. Siapa yang tau, bahwa semesta mulai menunjukan permainannya. Dalam satu tarikan nafas, saat fakta itu...