Semua tawa dan senyum yang hilang beberapa hari ini, akhirnya kembali. Mereka, bisa tertawa karena memang alasan mereka untuk tertawa sudah kembali. Bersama mereka, dipelukan mereka, dan tidak akan mereka lepaskan lagi.
Ruang rawat Kevlar terlihat ramai. Disana juga ada, Andi dan Arya kedua teman dekat Kin dan Kenzo. Mereka datang bersama untuk melihat sosok yang selama ini tertidur damai. Yosi yang duduk di atas ranjang Kevlar merasa bahagia saat melihat binar itu kembali terlihat. Bahkan anak itu sudah bisa kembali bercanda, dan membalas ejekan yang ia lontarkan.
Merasa diperhatikan, Kevlar menoleh dan mendapati Yosi yang terburu-buru melepas kontak mata dengannya. Anak itu tertawa kecil, merasa lucu karena memergoki sahabatnya. Wajah Yosi nampak memerah malu, dan justru itu mengundang tawa Kevlar semakin keras.
"Ciee yang ngeliatin gue."
"Geer banget, Kev."
"Ngaku aja, ngga usah malu-malu kingkong segala."
Yosi, tak lagi menanggapi. Dia turun dari brankar dan bergabung dengan semua kakak kelasnya yang duduk di bawah beralaskan karpet. Kevlar tertawa kencang melihat tingkah Yosi, mendengar tawa itu mereka terdiam. Berusaha menikmati setiap tawa yang ke luar dari bibir itu. Seolah itu nada melodi indah yang sayang jika diabaikan.
"Kev, lo baru aja sembuh tapi udah nyebelin."
Arya menggeleng tak habis fikir dengan anak itu. Energinya seolah kembali secepat angin hanya karena orang-orang berharga yang mengelilinya. Entah mengapa, rasanya Arya ingin masuk dan bergabung dalam hidup mereka. Begitu indah saat mendengar tawa itu.
"Gue harus semangat. Kalo gue sedih entar kakak-kakak gue juga ikut sedih."
Kevlar menaik-turunkan alisnya pada Kin dan Kenzo yang menatap nya malas. Walau anak itu kembali menyebalkan, setidaknya itu lebih baik dibanding melihatnya berbaring dengan mata yang terpejam.
"Ni anak selama tidur keknya mimpi kesambet jin jail."
Kini Andi yang ikut menimpali, merasa terlalu gemas hanya jika diam menikamati kehangatan yang terjadi. Melihat senyum semua orang disini, terutama Kin dan Kenzo membuatnya seolah ingin terjun juga ke dalam kebahagiaan. Wajah pucat itu nampak sangat bahagia, berbeda saat dia melihatnya beberapa waktu lalu.
"Sirik semua sama gue."
"Dari pada lo ngoceh nggak jelas, lebih baik lo istirahat."
Kin bangkit, dan menarik selimut adiknya. Menepuk beberapa kali kepala anak itu, mereka terkekeh kecil melihat adegan itu. Persis seperti Kin sedang menidurkan seorang bayi, bahkan Arya sempat mengabadikan momen itu dalam ponselnya. Terlalu manis untuk di buang.
KAMU SEDANG MEMBACA
|✔| KEVLAR
Teen Fiction[TERBIT] [Part Tidak Lengkap] Semesta itu memiliki begitu banyak rahasia. Pada awalnya, Kevlar fikir hidupnya akan berjalan sebagai mana mestinya. Siapa yang tau, bahwa semesta mulai menunjukan permainannya. Dalam satu tarikan nafas, saat fakta itu...