"Kamu masih belum percaya dengan Ibu, Nis?"
Anisa melirik singkat Fitri kemudian kembali memejamkan matanya. Ucapan dan fakta yang baru saja ia ketahui, membuat dunianya seolah hancur tak berkeping. Tangannya meremat kuat tas yang berada di pangkuan, dada nya sesak bukan main. Ingin rasanya dia berteriak marah pada mereka yang selama ini menyembunyikan fakta. Tapi apa daya, mereka bilang ini semua demi kebaikan nya.
"Maafkan Anisa karena sudah meragukan Ibu."
"Ibu mengerti. Yang terpenting, sekarang kamu sudah tau semuanya. Setelah ini, jika kamu memilih tetap seperti dulu atau tidak, itu adalah hak mu."
Dia paham maksud ucapan wanita disebelahnya. Walau ini sangat menyakitinya, namun dia tidak bisa menghapus ingatan tentang segalanya. Tentang semua waktu yang sudah ia lewati, baik saat bahagia maupun susah. Mungkin untuk saat ini, dia akan menjauh. Tapi bukan berarti menghilang atau menghapus 'dia' dari ingatan.
°°°
Yosi menjadi bingung sendiri dengan Kevlar yang sejak tadi merengek padanya agar dia mengajari cara menaiki bus. Bukankah Kevlar pernah melakukan itu?
Lalu kenapa sekarang anak itu merengek seperti ini."Kenapa nggak sama kakak lo aja sih, Kev?"
"Mereka ada acara sepulang sekolah. Gue nggak mungkin nungguin mereka."
Sekali lagi, Yosi menghembuskan nafas panjang. Heran dengan sikap Kevlar hari ini, anak itu sangat aneh. Seolah melupakan hal-hal kecil yang biasanya dia lakukan. Awalnya dia mengira, bahwa anak itu sedang mengerjainya mengingat sifat jail anak itu yang sudah mendarah daging. Namun, saat melihat wajah serius Kevlar, Yosi yakin ada yang tidak beres.
"Lo bukannya udah pernah naik bus?"
"Gue lupa. Udah berapa kali gue bilang."
"Gue anterin aja deh."
"Lo yakin?"
"Iyalah bocah."
Kevlar tersenyum lebar. Dia segera duduk diboncengan motor Yosi. Sebelum pergi, dia sempat mengatakan tempat tujuan yang akan ia datangi. Yosi agak sedikit heran saat anak itu ingin diantar ke rumah sakit. Tapi dia tidak lagi bertanya, membawa laju kendaraan nya dengan perlahan membelah jalanan yang ramai.
Hingga detik berganti menit, mereka sampai di area rumah sakit yang nampak ramai. Kevlar turun dan memandang Yosi yang masih berada di atas motor. Anak itu jadi gugup melihat raut tanya sahabatnya. Apa yang harus dia jelaskan?
KAMU SEDANG MEMBACA
|✔| KEVLAR
Teen Fiction[TERBIT] [Part Tidak Lengkap] Semesta itu memiliki begitu banyak rahasia. Pada awalnya, Kevlar fikir hidupnya akan berjalan sebagai mana mestinya. Siapa yang tau, bahwa semesta mulai menunjukan permainannya. Dalam satu tarikan nafas, saat fakta itu...