hero

166 29 1
                                    

Demi tuhan,dia membawa pisau yang berukuran tidak terlalu minim.

Akhhhh

"Hentikan!!"

"Loh?" 3 gadis itu kelihatan sangat bingung

"Apa yang kalian lakukan hah?mau membunuhnya?langkahi aku dulu!"

"A-aa ema-emang kau si-siapanya?"

"Aku kakaknya!"

"Mmm..ma-af aku ti-tidak tau." Ucap salah satu dari ketiga gadis itu.

"Sifat kalian sudah terkuak.Kalian pengecut.Apa karena ada aku?seandainya aku tidak datang kalian akan menghabisinya tepat malam ini juga?kerja bagus bodoh!"

Hening.

"Beruntung aku masih berbaik hati menolong kalian agar tidak aku laporkan polisi atas tindakan ini.Pergi dari sini!!dan oh ya,kalau kalian berani menyentuh nya sekali lagi,tidak segan-segan aku mencongkel kedua mata kalian."

3 gadis itu pergi dan tanpa meminta maaf kepadaku?

"Sungwoon...sakitt" Keluh ku yang masih tetap berposisi tersungkur di tanah sambil memegang bagian perutku.

"Maaf,aku datang terlambat."

"Kedatanganmu sudah keuntungan bagiku,kalau kau tidak datang maka aku akan---"

Dia menaruh jari telunjuknya ke bibirku.Lalu dia mengendong ku secara hati-hati.

Betapa baiknya dia.

----
"Fanya?dia belum pulang." Jelas koo sidya sembari membawa nampan berisi segelas jus nanas.

"Kemana?"

"Mungkin di taman kalau tidak ya...aku tidak tau."

"Sebenarnya aku---"

"Nona!!" Panggil sungwoon kepada ibuku yang membuat jimin berhenti bicara.

"Ehh astaga,dia kenapa?" Tanya ibuku cemas.

Jimin beralih mengendongku setelah sungwoon.

"Fanya,kau kenapa?ada apa?siapa yang berani melakukan ini kepadamu?" Cemas jimin dan dia terus mengusap keningku

"Itu semua karena kau." Jelasku santai.

"Aku?"

"Saat aku duduk di taman tadi,ada 3 gadis mencoba mencelakanku karena tau aku adalah kekasihmu.Aku bersyukur,sungwoon datang di waktu yang tepat.Kalau tidak,pisau tajam itu akan membuat tubuhku kehabisan darah."

"M-maaf kan aku." Aku bisa lihat,raut muka jimin sangat tidak mengandung unsur bahagia.Wajahnya muram,dan dia menangis?

"Eh jangan menangis,aku tidak suka."

"Kau seperti ini karena aku,maafkan aku."

"Jangan seperti itu,berhenti menangis!"

"Asal kau tau,aku telah mencabut kontrak ku dengan bighit."

"Apa?" Aku,ibuku dan sungwoon tersentak tidak percaya.

"Aku serius,sekali lagi maaf." Jimin tertunduk.

"Yang berhukum paling wajib meminta maaf hanyalah kami."

What the hell?apa hari ini peringatan hari minta maaf?kenapa?

"Aku mewakili atas nama bangtan berucap maaf yang sebesar-besarnya.Kami mengerti,memang cinta tidak bisa dinilai dengan uang.Egois,maaf kami tidak bisa mengontrol emosi kami waktu itu.Rasanya tidak lengkap jika bts beranggotakan 6 orang,kami merasa beda.Jadi maukah kau kembali kepada kami lagi?agensi tidak akan mengekang hubunganmu dengan dia karena sebenarnya ini adalah masanya untuk...


























Menikah." Ujar rapmon

Jimin auto menatap dalam mataku yang sepertinya dia terbawa oleh omongan si leader tadi.

"Jadi,kalian memintaku untuk menikah dengannya secepat mungkin?"

"Ahhh sakit." Aku berpura-pura kesakitan karena aku tidak terlalu suka dengan topik yang barusan dibahas.
Meski memang terasa sakit.

"Apanya yang sakit?kau tidak apa-apa?"

"Mata kau hijau chim,sudah jelas kalau dia sedang kesakitan." Sungwoon turut bicara.

"Kalian sebaiknya pulang,istirahat sana!fanya juga akan sembuh besok." Perintah ibuku.

"Uhh,i love you mom.Kau pahlawanku." Batinku

"Baiklah fan,aku pulang dulu.Kau jaga dirimu,makan yang teratur.Cepet sembuh.Aku mencintaimu." Sebelum dia pergi,dia mengecup pipi kanan dan kiri ku secara bergantian.Oh my god,disini kita tidak sedang berdua jim!ada delapan insan disini.Nah kan,mukaku merah.


































.

My Prince; PjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang