embrance

205 41 7
                                    

"Demi apa aku tidak berbohong,baiklah temui aku besok di perpustakaan kota." Setelah aku berbicara seperti itu,tanpa aba-aba aku mematikan telepon nya

----
"Fanya!!" Sebuah teriakan yang berambisi membangunkan tidur ku.

"Fanya!!"

"Fanya!!"

"Aishh,menganggu tidur ku saja.baiklah aku akan menghampirinya." Batin ku.

"Eh ibu wae?"

"Ibu tidak tau,perut ibu sangat sakit sekali."

"Sejak kapan?"

"Dari pagi buta tadi."

"Kenapa ibu tidak bilang?ahh akan aku panggil sopir untuk mengantar ibu ke rumah sakit."

"Tapi nak,sopir kita sedang cuti 5 hari."

"Omona jinjja?aku akan menelepon siapa sepagi ini astaga."

Terlintas dipikiran ku untuk menelepon jimin.
Aku mencoba menelepon nya berkali-kali tapi tidak dijawab.Ponsel irana tidak aktif,aku tidak bisa meminta tolong reessa karena ia tidak bisa mengemudi.

Aku sangat bingung,aku mengotak-atik layar di ponsel ku.Terdapat informasi,hanya 2 orang yang sedang online.Arraseo,aku harus meminta bantuan salah satu dari mereka.Yoongi atau sungwoon.

"Eh bagaimana bisa ada kontak sungwoon disini?ah i don't care,yang terpenting adalah dia membantu ku disini."

Line

Fanyaa
Sungwoon

Ini aku fanya

Tolong bantu aku

Ini sangat penting

Antar aku kerumah
sakit sekarang!

Kau tau rumahku kan?

Read

----
Jimin prov

Baru saja aku keluar dari kamar mandi dan hanya memakai handuk di pinggang ku.Jungkook tiba-tiba masuk kamar ku tanpa izin.

"Eh kook?"

"Jimin hyung tolong aku!!"

"Minta taehyung saja." Balas ku sembari memilih baju untuk ku pakai.

"Dia tidak bisa,aku tidak ingin merepotkanya."

"Oh jadi kau lebih memilih membuat ku repot?"

"Aigoo,apa kau sangat sejahat itu hyung.Aku membutuhkanmu,tolong antar aku kerumah sakit."

"Ehh?"

"Sudahlah jangan banyak bertanya.Hyung bersiap-siap dulu sana,jangan lama-lama!!"

"Dasar aneh." Monolog ku.

----
Fanya prov

"Oh ayolah sungwoon,cepat datang." Ucap ku sambil memeluk ibu ku dari samping.

Sekitar 12 menitan,akhirnya sungwoon datang juga.Aku bersyukur atas hal itu.

Aku langsung menuntun ibu masuk ke dalam mobil sungwoon,bisa dilihat raut muka sungwoon terlihat bingung.

"Ha sungwoon,apa kau akan berdiri diam disitu?cepat antar kami ke rumah sakit!!"

"Eh?"

"Ppalliwa!!" Bentak ku.

Sejujurnya,aku memang jengkel.

Selama perjalanan,hanya hening.Sungwoon tidak mengucap sepatah kata pun,apalagi aku?

Tidak terlalu lama dan tidak terlalu cepat.Akhirnya kami tiba juga di rumah sakit.Seorang perawat berparas cantik mengantarkan ibu ku.

Aku menunggu ibu ku di ruang tunggu,begitu juga sungwoon.
Rasa khawatir ku sangat tinggi,aku takut ada yang buruk pada ibu ku beserta janin nya.

"Sungwoon." Panggil ku sedikit canggung.

"Hm?" Dia tidak menoleh ke hadapan ku.

"Apa ibu ku akan baik-baik saja?"

"Berdoalah saja." Balasnya dingin.

"Boleh kah aku memelukmu?sebelumnya aku mohon maap."

"Arraseo."

Tanda hijau menyala,aku langsung memeluknya.Ya,aku tau ini lancang sekali.Aku bahkan tidak mengenal nya lebih.Hati ku sangat lemah,aku butuh sandaran.Biasanya kalau aku terlarut dalam kesedihan,pasti ibu ku yang pertama kali menenangkan ku.Kedua sahabat ku menjadi urutan kedua.

"Fanya?" Panggil seseorang yang membuat ku melepaskan pelukan ku.

"Jimin?k-kau ada disini?" Tanya ku sedikit gugup.

"Oh jadi ini yang kau lakukan dibelakang ku nona,sungguh luar biasa."

"Apa maksud mu?" Sungwoon angkat bicara.

"Apa maksud ku?lucu sekali pertanyaan mu itu.Bayangkan saja jika seorang kekasih telah berselingkuh dengan sahabat sendiri.Im so sick of this fake love."

"Tap--" Ucap ku terpotong karena seorang doktor keluar dari ruangan yang ditempati ibu ku tadi.

"Annyeong,apa salah satu dari kalian adalah kerabat nona ko sidya?"

"Saya putrinya."

"Nde,jeongmal mianhaeyo.Ibu mu keguguran."

"Mwo?"

"Ini benar,di dalam kandungan nya terdapat racun yang menurut prediksi tercampur dalam susu"

"Ahh tidak,ini tidak benar."

"Rencana Tuhan memang tidak ada yang tau.Ibu mu bisa di pulangkan besok,karena ia belum sembuh total.Baiklah,aku pergi dulu." Aku membalas nya dengan anggukan.

Aku menatap jimin sekilas,lalu berlarian pergi meninggalkan mereka.

"Hey jim,kau ini sangat egois.Dia terlarut dalam kesedihan dan kau malah menambah sakit di hati nya.Kau pikir aku setega itu merebut kekasih sahabat ku sendiri hah?"






















to stand your egocentric
don't forget vote and comment!

My Prince; PjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang