library

167 32 2
                                        


Suasana hatiku jauh dari kata buruk,senyumanku kembali tergores,tujuan hidupku sudah terukir.

Sekarang aku tau,semua itu ada waktu dan batasannya tersendiri.Aku sering mengeluh,sering menyalahkan diri sendiri,bahkan sampai menyalahkan yang kuasa.

Satu kata,




Aku tidak pernah bersyukur.

Banyak waktuku yang terbuang sia-sia.Benar kata orang,penyesalan selalu berada di akhir.

Kedua orangtuaku telah tiada,bahkan aku belum sempat membahagiakan mereka.Aku menarik semua kata buruk yang pernah aku katakan,mulai sekarang harus ada perubahan dalam diriku.

Park jimin,lelaki yang berperan banyak dalam hidupku.Aku banyak bergantung padanya.Dia yang membuat perasaanku naik turun,tapi rasa cintaku tetap utuh.

Sekarang aku akui,keberuntungan berpihak padaku walau tidak sepenuhnya.

Hal yang sangat tak kusangka.Dia menjadi kekasihku,begitu juga sebaliknya.Tapi apa ini bukan tipuan semata?kuharap tidak.Kepercayaanku sangat tinggi,tolong jangan membuatku kecewa.

Aku mencintainya,sungguh mencintainya.Aku sangat mencintainya,sangat sangat mencintainya.

Semoga kau tetap bertahan bersamaku sampai akhir nanti.

----
"Fanyaa!!"

"Eh ibu?"

"Iya ini ibu."

"Bukannya ibu boleh pulang besok?"

"Ibu memaksa,terlalu bosan disana."

"Ah yasudah."

"Buatkan ibu susu seperti biasanya!"

"Hey,apa ibu masih belum tau keadaan kandungannya?omo bagaimana ini."Batin ku

"Nak,kenapa kau malah ngelamun?"

"Ibu,aku ingin bicara sesuatu."

"Bicaralah,kenapa harus bingung seperti itu."

"Ibu janji ibu jangan sedih ya?"

"Iya,ibu janji."

1

2

3

"Ibu keguguran." Ucap ku sambil menunduk.

"Halah,jangan bercanda.Ibu masih pusing."

"A-aku serius ibu."

"Bohong."

"Ibu aku mohon percayalah."

"Omong kosong."

"Ibu dengarkan aku!!"

Hening.

Suasana menjadi canggung.
Aku mengerti perasaannya,tapi aku ingin dia tau.Bagaimanapun aku harus bisa menghiburnya.Dia adalah tanggung jawabku.Oh iya,aku melupakan sesuatu..

"Ibu...apa ibu tau?"Aku mencairkan suasana.

"Hm?"

"Kata dokter,itu disebabkan oleh racun yang terkandung dalam susu."

Ibuku membuka mulutnya lebar sambil memandangku penuh kebingungan.

"Apa itu benar?" Aku mengangguk cepat.

"Waktu itu,nayeon yang membuatkan susu untukku dan tidak lama kemudian perutku sangat sakit."

"Ahhh ibuu!!!jadi dia yang meracuni ibuu!!" Teriak ku

"Pelankan suaramu sayang,ibu tidak tuli."

"Maap hehe." Kekeh ku sembari menggaruk tengkuk.

"Kenapa kau sangat berani memfitnahnya?"

"Tentu saja,kalau bukan dia siapa lagi.Saat itu,didapur aku menemukan botol."

"Botol?"

"Iya botol racun yang---"

"Fanyaaaa buka pintunyaaa!!"

Kenapa selalu ada yang memotong pembicaraanku,tidak sopan.Lagian mengetuk pintu saja sudah cukup kenapa harus berteriak.Sudahlah aku buka saja pintunya.

"Fanyaaa!!"

Plakk

Aku menampar irana,tidak keras kok.

"Ihh sakit tau." Rengek irana seraya mengelus-elus pipinya.

"Makanya,pelankan suaramu!"

"Fanya siapa?" Tanya ibuku dari dalam rumah.

"Nona koo sidya,saya pinjem fanya sebentar ya."

"Kau kira aku boneka?"

"Tepat sekali.....boneka annabelle."

Plakk

Aku menamparnya lagi,sungguh dia memancing emosiku.

"Kasar banget heran,udah ah ayo ikut aku!"

"Y"














Dia membawaku ke perpustakaan kota.Katanya,dia ada urusan sebentar untuk penerbitan buku barunya.

Manja sekali dia,kenapa tidak berangkat sendiri.Bahkan aku seperti anak hilang disini,dia menyuruhku menunggu di pojokan perpustakaan.

Aku melihat sekelilingku,tak sengaja pandanganku terhenti karena aku melihat orang yang sangat tak asing bagiku.

Sebenarnya aku ingin menghampirinya,tapi aku takut dia marah kepadaku karena perlakukan jimin kemarin saat di rumah sakit.

Tapi aku ingin menemuinya,setidaknya dia tau aku sedang berada disini.

Hatiku berkata iya,
Nadi kecilku berkata tidak,
Otak ku berkata jangan,
Mata ku mengatakan tidak perlu,
Mulut ku berkata sangat iya,
Paru-paru ku ikut serta seperti otakku.
Semua otot dan saraf dalam tubuh ku berkata ribet banget hidupmu astaga dragonball.

Ya ya,oke sip baiklah.Aku akan menghampirinya.

"Sungwoon."Panggilku sambil menepuk pundaknya.Dia tersenyum paksa kepadaku.

"Eh Kau mau kemana?" Tanya ku dengan gesit,karena tiba-tiba dia pergi begitu saja.Boro-boro dia akan menjawabku,menoleh saja tidak.Yasudahlah terserah sultan.

Sebenarnya aku ingin kembali ke tempat ku tadi dan tiduran di kursi perpustakaan.Tapi perasaan aku meninggalkannya hanya sebentar,tapi sudah di tempati banyak cewe?

"Bukannya dia nayeon?"






















Tuhan tidak pernah tidur,Tuhan tau semua tentangmu dan segimanapun.
Bahagia ada saatnya,jangan pernah mengeluh.Rencana Tuhan selalu bagus.Semoga sukses.

‹uljng2k18

My Prince; PjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang