Fanya provWaktu sekarang menunjukkan pukul 7 malam.Jimin masih bersama ku,di rumah ku.
"Ini ibu kenapa lama sekali ya?"
"Bersabarlah."
Tok tok tok
"Ahh itu pasti ibu!!" Ucap ku kegirangan.
Saat ku buka pintu,bukan seperti yang ku kira.Gadis berambut pendek dan tubuh nya yang tinggi.Dia tidak cantik,tapi manis menurut ku.
"Annyeong." Ucap nya lembut.
"Ehehe." Entah kenapa aku tertawa hambar.
"Apa kau tidak menyuruh ku masuk?di luar sangat dingin."
"Ahh oh i-iya masuk." Ucap ku bergelagapan.
Tanpa izin dari ku,dia langsung duduk di sofa sebelah sebelah kiri jimin.Aku menaik turun kan alis ku,kenapa harus duduk di situ padahal sofa lainnya masih banyak.
"Nuguya?" Tanya jimin.
"Dia anak satpam yang bekerja di sini,namanya---"
"Nayeon imnida." ucap ku terpotong oleh nya.
"Emm,kalau aku park jimin." Jimin mengulurkan tangannya,nayeon membalasnya.
"Aku tau itu,kau tau tidak?Aku fans berat mu.Dimanapun aku berada,aku selalu mengingat mu.Kau sangat berarti bagi ku,aku tidak menyangka bisa bertemu dengan mu dan---"
Ekhmm
"Apa kau sudah cukup berbicara?tolong jelaskan tujuan mu kesini!" Aku memasang raut muka datar.
"Mianhae,sebenarnya aku tadi hanya ingin bertemu dengan ayah ku.Tapi aku juga rindu dengan mu,jadi aku datang kemari." Jelas nayeon
"Oh,Tunggu disini,aku akan mengambil minum untuk mu."
----
Jimin provIni kenapa raut muka fanya terlihat berbeda?apa dia marah terhadap ku?atau bagaimana.
"Oh,Tunggu disini,aku akan mengambil minum untuk mu."
"Beri aku juga." minta ku dan fanya hanya berdehem saja lalu pergi ke dapur.
"Jimin-ah!!" Panggil nayeon tiba-tiba,sontak aku menoleh ke hadapannya.
"Kau sangat tampan,aku mencintai mu."
Nayeon memeluk ku dari samping,lancang sekali dia.Aku membelalak kan mata ku.
Disisi lain,fanya melihat perlakuan nayeon kepada jimin.Gelas yang ia bawa pada kedua tangannya terjatuh begitu saja.
Prakk
"Suara apa itu?" Batin ku.
Dengan waktu yang bersamaan,aku dan nayeon menghadap ke belakang.Yang benar saja,fanya menjatuhkan gelas berisi air sirup itu.
"Eomma apo!!" Teriak fanya kesakitan,karena dia mengambil pecahan gelas yang terjatuh di lantai dan mengenai tangan manis nya.
Aku mendorong tubuh nayeon dengan keras sampai ia terjatuh.Sesakit apapun aku tidak perduli,yang aku pikirkan hanya tuan putri ku.
"Fanya,kau tidak apa-apa?"
"Lebih sakit mana dengan keadaan hati ku tuan hm." Batin fanya.
"Jimin-ah,tolong aku!!" Bentak nayeon
"Fanya lebih butuh diriku daripada dirimu." Aku tidak peduli perasaan nya,bagaimana pun juga.
"Ahh aku tidak bisa berdiri,aku mohon bantu aku." nayeon terus mengoceh meminta bantuan ku,sekali lagi ku bilang bahwa aku tidak peduli dengan nya.
"Hentikan drama mu itu dan pergilah dari sini." Aku masih terus membentak nya.
"Aku tidak menyangka kau seperti itu hiks,kau jahat hiks."
"Lalu apa masalah nya dengan mu?ehh tunggu,kau sangat lancang.Aku mohon kau pergi dari sini." Terpaksa aku menarik tangan nya nembawa nya keluar dari rumah ini.
"Kenapa kau seperti itu?"
"Kau tanya kenapa?kau menggangu ku dengan pacar ku."
"Dia bilang aku pacar nya?" Monolog fanya.
"Sejak kapan??tega sekali kau berbuat seperti itu di belakang ku." Dia berbicara sangat percaya diri.
"Sejak kapan?baiklah aku akan menjawab nya."
Aku melangkahkan kaki ku mendekati fanya.Posisi ku sekarang memegang kedua tangan nya.
"Will you be mine?"
Kedua gadis disana menganga sambil mengerut kan dahi mereka.
"K-kau serius?" Tanya mereka kompak.
"Lebih dari kata serius,aku sangat menyayangi mu bahkan aku mencintai mu.Bagaimana?kau mau tidak?"
"Tapi..."
"Aku bersumpah."
"Hey,aku sekarang berada di dunia kapas atau asli." Batin fanya.
"Jika itu mau mu,kenapa tidak?"
"Jadi jawabannya iya?" Pertanyaan ku dan terjawab dengan anggukan dari fanya.
Jujur aku tidak pernah sebahagia ini,aku mencintai mu tuan putri ku.
always remember your promise
don't forget vote and comment!!

KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince; Pjm
Romansa[END] bahkan sebuah keajaiban mampu mewarnai khayalan yang mungkin tak nyata bagimu. dengan aku disini,army mu.. 오빠힘내요♡⃛