Remake : CRYING
By : NurtinichanTitle : CRYING
Main cast ; Mean Phiravich Plan Rathavit
Gendre: Percintaan, Romance Warning : boylove,boyxboy, yaoi🌸🌸🌸
Siang nya Plan datang ke kantor Mean membawakan makan siang untuk suaminya seperti apa katanya pagi tadi.
"Siang tuan Plan," sapa para pegawai yang tidak sengaja berpapasan dengan Plan.
"Siang," balas Plan disertai dengan sebuah senyuman.
"Apakah anda mencari Presdir, tuan?" sapa sang resepsionis.
"Ah, iya apa suamiku ada di ruangannya?"
"Ya, saat ini Presdir sedang berada di lantai 12 ruangannya bersama sekretaris barunya itu tuan,"
"Ah, baiklah. Terima kasih," ucap Plan tersenyum lalu melangkah menuju ruangan Mean.
Plan berjalan sambil tidak henti-hentinya menyunggingkan senyumnya. Sesekali ia mengelus perut buncitnya sambil menggumamkan sesuatu.
"Baby sebentar lagi kita akan bertemu dengan phomu, apa kau senang?" Plan mengelus perutnya dengan senyuman yang tidak pernah luntur dari bibirnya.
Sebagai jawaban atas pertanyaan yang Plan lontarkan, bayi yang berada di dalam perutnya pun menendang dan membuatnya meringis kesakitan.
"Akh!"
"Astaga, Mae tau kau pasti tidak sabar bertemu dengan pho mu, benar?" kekeh Plan di dalam lift sambil tersenyum menuju lantai 12 tempat ruangan suaminya berada.
Ting!
Plan turun dari lift setelah sampai di lantai 12 gedung itu. Di mana lantai 12 adalah gedung khusus yang dibuat Mean sebagai kantor sekaligus tempatnya beristirahat bila sedang penat atau lembur bekerja.
Setelah melangkah melewati lorong-lorong sepi akhirnya Plan sampai juga di depan pintu ruangan pribadi suaminya.
Ya sebenarnya lantai 12 adalah tempat khusus yang sengaja suaminya buat mengingat ia sering lembur di kantornya. Sedangkan kantor yang sebenarnya milik Mean ada di lantai sebelas tepat satu lantai di bawah gedung itu.Plan menghentikan langkah kakinya tepat di depan pintu ruangan pribadi suaminya. Ia mengingat kembali apa kata resepsionis di lantai dasar tadi bahwa suaminya saat ini tengah bersama sekretaris barunya itu. Plan mengerutkan keningnya, bingung. 'Apa yang sekretaris barunya itu lakukan di ruangan pribadi suaminya saat ini?' batin Plan. Mungkin mereka sedang ada urusan yang sangat penting dan perlu di bicara di ruangan pribadi suaminya itu pikir Plan lagi. Tidak mau ambil pusing Plan lantas langsung membuka pintu ruangan pribadi milik suaminya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
Cklek!
"Meanie,"
Prang!!!
Rantang makanan yang Plan bawa jatuh ke lantai semua. Ia syok melihat apa yang saat ini ia lihat di depannya. Perlahan namun pasti Plan meneteskan air matanya. Sakit satu kata yang bisa mendeskripsikan perasaan Plan saat ini, melihat suaminya yang sedang bercumbu mesra dengan sekretaris barunya di depan mata kepalanya sendiri.
"Hiks ..."
Hati Plan bagai teriris-iris ribuan pisau melihat suami yang begitu dia cintai bermain di belakangnya.
Mean yang sepertinya mendengar suara benda jatuh pun segera melihat ke sumber suara tersebut dan betapa terkejutnya Mean melihat istrinya berdiri mematung di depan pintu ruangan pribadi miliknya sambil meneteskan air matanya.
"Planie,"
Reflek Mean segera berdiri dari atas tubuh Neena yang saat ini tersenyum sinis melihat Plan yang mengganggu kegiatan panas mereka tadi, jika Plan tidak datang mungkin ia sudah tidur bertelanjang dada dengan Mean.
"Hiks ... hiks ..."
Plan hanya bisa menangis melihat bibir suaminya yang sudah bengkak akibat berciuman dengan sekretaris nya itu. Plan bahkan mundur ketika Mean berniat maju mendekatinya.
"Planie, aku bisa menjelaskannya," kata Mean sambil terus melangkah maju mencoba mendekati Plan.
Plan menggeleng dengan suara tangis yang tertahan di pangkal lidahnya. Bibirnya kelu sekedar untuk berbicara. Hatinya perih karena diam-diam suaminya telah menipunya selama ini.
"Planie, ku mohon dengarkan aku dulu,"
"Tidak! Hiks... Kau peni hiks... pu hiks... Kau pembohong hiks... Kau jahat! Hiks... hiks..." suara Plan tersendat-sendat karena menahan tangis.
"Kau membohongi ku hiks...
tidak ku sangka ternyata selama ini aku begitu bodoh percaya padamu," kata Plan di sela-sela tangisnya."Planie,"
Plan menggeleng dan siap membalikkan badannya jika saja sebuah tangan tidak mencengkal pergelangan tangannya.
Plan menghempaskan tangan yang mencengkal pergelangan tangannya, setelah ia tau itu adalah tangan milik Mean.
"Jangan menyentuhku!" kata Plan sarkastis. Lalu berlari dengan kondisi yang begitu kacau. Ia tidak memperdulikan dirinya yang saat ini tengah hamil, ia hanya ingin segera pergi dari tempat terkutuk baginya mulai saat ini.
Para pegawai yang melihat istri dari Presdir mereka berlari sambil menangis hanya bisa menatap Plan khawatir mengingat saat ini istri dari Presdir mereka itu tengah mengandung.
"Astaga ada apa dengan Tuan Plan? Kenapa ia berlari sambil menangis?" kata mereka yang melihat Plan berlarian setelah keluar dari lift.
"Bukankah tadi Tuan Plan baru saja mengantarkan makan siang untuk suaminya, lalu kenapa sekarang ia turun dengan keadaan begitu kacau dan menangis?" pikir mereka.
Tidak lama setelah Plan keluar dari gedung itu mereka kembali melihat Presdir mereka juga ikut-ikutan berlari keluar dengan keadaan yang bisa dibilang sangat kacau. Rambut berantakan, kancing baju yang terlepas dua buah paling atas. Bisa dibilang keadaannya tidak serapi pagi tadi saat datang.
"Astaga! Bukan itu Presdir Mean.
Kenapa ia ikut-ikutan berlari?""Bodoh! Tentu saja untuk mengejar istrinya yang sedang menangis tadi," jawab teman nya.
"Sebenarnya apa yang terjadi dengan mereka?"
"Aku jadi khawatir dengan Tuan Plan yang saat ini tengah mengandung. Ia pasti akan tertekan setelah ini,"
"Astaga. Aku jadi mencemaskan nasib pernikahan mereka yang selama ini selalu terlihat romantis dimanapun. Aku takut nasib pernikahan mereka jadi hancur karena sekretaris baru itu yang belakangan ini selalu menempel di dekat Presdir," katanya panjang lebar.
"Aku juga. Sebenarnya apa hubungannya dengan Presdir Mean? Ku lihat di mana ada Presdir Mean Phiravich dia pasti selalu ada di sana," dari nada bicaranya ia tidak menyukai sekretaris baru itu.
"Semoga saja hubungan mereka tidak rusak karena wanita itu," dua gadis itu serempak mengangguk mendengar ucapan sahabatnya.
Tbc
Mean kamu memang jahat bang benar benar jahat😢😢😢
Publish;30-03-2019
KAMU SEDANG MEMBACA
CRYING Season 2 "MeanPlan Ver" ✔ [Completed]
RomanceBetapa terlukanya hatiku karena dirimu. Betapa hancurnya hatiku melihatmu menggandeng tangannya di depan mataku. Kau keterlaluan, sungguh keterlaluan kepadaku, bahkan di saat kau tau aku sedang mengandung anakmu yang baru beberapa bulan tumbuh di ra...