12. Kebohongan

1.8K 129 22
                                    

CRYING "Meanplan Ver"
By Nurtinichan

Title Crying
Main cast: Mean Phiravich
Plan Rathavit
Gendre :percintaan,romance
Warning :boylove,bxb,yaoi.

Sekali kebohongan tetaplah kebohongan.
Mau menjelaskan apapun jika sudah terlanjur kecewa tetap tidak akan ada gunanya

"Tuan Plan," panik bibi Zaa yang melihat nona mudanya terkulai lemas di lantai.

"Hiks ... hiks ..."

"Tuan," panggil bibi Zaa.

"Bi, hiks ..." Plan tidak mampu melanjutkan ucapannya.

"Sudah tuan, ayo kita pulang," ajak bibi Zaa merengkuh tubuh tak berdaya Plan.

"Bi, hiks .... Rasanya sakit bi," Plan meremas dadanya yang benar-benar sakit saat itu.

"Mean, bi, Mean membohongi aku. Dia sudah tidur dengan wanita itu, hiks .... Mean menghianatiku bi, Mean menghianatiku. Ternyata selama ini mereka bermain di belakangku, hiks... Mereka bahkan melakukan hal yang tidak seharusnya bukan suami istri lakukan, hiks..."

"Aku hancur bila, aku hancur ternyata suamiku hiks ..." Plan tak mampu lagi melanjutkan kata-katanya. Lidahnya kelu memikirkan suaminya yang begitu tega padanya.

Karena tidak kuat Plan pun memeluk bibi Zaa dan menangis di pelukan bibi Zaa.

Setibanya di rumah, Plan pun langsung melesat ke kamarnya. Menangis kembali dan merogoh tasnya mengambil foto yang sempat di lempar Neena padanya. Meremas kembali foto-foto yang memperlihatkan kemesraan suaminya dan selingkuhannya di belakangnya.

"Lagi? Sekali lagi kalian kembali menyakiti diriku. Kalian pikir perasaanku apa sehingga kalian selalu menyakitinya berulang kali. Hatiku bukanlah kertas yang mudah kalian basahi lalu hancur setelah itu. Aku juga bisa merasakan sakit layaknya istri lainnya," lirih Plan menangis.

"Aku juga bisa terluka, aku juga bisa merasakan sakit. Dan aku bukanlah boneka yang diam saat kalian lukai lalu perlahan-lahan hatinya kalian hancurkan," jerit Plan.

"Aku-" Plan menghentikan kalimatnya ketika mengingat sesuatu.

"Aku harus mencari taunya terlebih dulu sebelum memutuskan," gumam Plan berdiri dan segera mengambil tasnya.

"Tuan mau ke mana?" tanya bibi Zaa yang melihat Plan menuruni tangga.

"Aku mau memastikan sesuatu," ujar Plan tanpa menoleh ke arah bibi Zaa.

"Tapi tian, di luar begitu panas,"

"Hanya sebentar bi, ku mohon," melas Plan.

"Tapi tuan harus membawa supir, ingat tuan sedang hamil," ingat bibi Zaa.

"Baiklah, terima kasih bi," setelah itu Plan pun pamit pergi.

Tak jauh dari kantor Phiravich Corp.

Terlihat Mean yang sedang duduk berhadapan dengan seorang gadis di depannya. Namun terlihat dari wajahnya yang begitu datar, Mean sepertinya tidak menyukai kehadiran gadis di depannya itu.

"Apa yang ingin kau katakan? Cepatlah. Aku tidak punya waktu," ujarnya dingin.

"Mean, kenapa kau berucap begitu dingin padaku? Apa kau tidak rindu padaku? Kau tahu selama hampir satu bulan ini aku merindukanmu," ujarnya meraih tangan Mean.

"Sudah ku katakan berhentilah mengganggu hubungan aku dengan Plan. Apa itu sulit bagimu, huh?" datar Mean menghempaskan tangan Neena.

"Berhenti? Bagaimana kau bisa menyuruhku berhenti di saat aku tengah mengandung anak-"

CRYING Season 2 "MeanPlan Ver" ✔  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang