29. I Miss U

1.6K 122 22
                                    


CRYING "Meanplan Ver"
By Nurtinichan

Title Crying
Main cast : Mean phiravich
Plan Rathavit
Gendre: percintaan,romance
Warning: boylove,bxb,yaoi.

Melihat kedekatan kedua orang itu membuat Plan kembali tersenyum.
Tidak terasa sudah satu bulan lamanya Mean terus berkunjung ke rumahnya dan sudah selama itu pula ia membiarkan Mean menanti jawabannya. Akan tetapi itu tidak masalah bagi Mean asalkan ia masih bisa bertemu dan berada di dekat keduanya saja sudah lebih dari cukup baginya. Soal perasaan ia tidak bisa memaksa Plan untuk segera menjawabnya bukan? Satu bulan bukanlah hal lama baginya ketimbang menyesali semua perbuatannya selama lima tahun lebih. Ia masih bisa menunggu sedikit lebih lama lagi itu tak masalah baginya. Biarkan tuhan yang menentukan semuanya dan ia akan menunggu kehendak dari tuhan itu dengan sabar. Dan jika Plan memang lah takdirnya, maka ia pasti akan kembali lagi padanya bukan?

"Plan, semua barang ini mau ditaruh di mana?" tanya Mean yang tengah sibuk membereskan barang-barang belanjaan Plan untuk dipindahkan ke dapur mengingat mereka baru saja pulang dari berbelanja.

"Taruh saja di atas meja dapur itu, Mean," kata Plan berlalu bersama Ruy di gendongannya karena ia tertidur.

"Ah, baiklah," angguk Mean menuruti ucapan Plan.

Tidak lama kemudian Plan pun keluar dari kamar sang putra kemudian berjalan menuju dapur.

"Kau sudah selesai, Mean?" kata Plan sedikit tidak enak hati karena telah merepotkannya.

"Ya, semuanya sudah beres," kata Mean dengan peluh yang mulai keluar dari pelipisnya. Kelelahan membawa masuk barang belanjaan Plan dari bagasi mobil menuju dapur.

"Kau berkeringat, Mean," kata Plan mengambil sapu tangan dari tas kecil yang dibawanya. Kemudian maju untuk menghapus peluh di pelipis Mean.

Mean membiarkan Plan menghapus keringatnya dengan senang hati dengan begitu ia bisa melihat wajah istrinya dari dekat dengan sepuasnya.

Tunggu istri?

Apakah Plan masih istrinya?

Jawabannya iya. Karena status mereka yang masih belum bercerai. Sedangkan surat perceraian yang Plan kirim untuknya waktu itu ia robek begitu saja saat itu.

Mean tidak peduli lagi tentang surat yang telah di robeknya saat itu.
Yang lebih penting saat ini ia bisa melihat wajah Plan dari dekat. Dan hanya bisa tersenyum begitu lebar saat ini. Sedikit senang karena telah mengangkat barang dari lantai satu sampai lantai lima dan semuanya terbayar sudah dengan perlakuan manis sang istri padanya.

Plan mundur setelah dirasa sudah selesai mengelap keringat di pelipis Mean. Kemudian memasukkan sapu tangannya lagi ke dalam tas.

"Terima kasih, Plan," ucap Mean.

Plan yang menerima ucapan terima kasih dari Mean hanya mampu tersenyum singkat dengan dadanya yang kembali bergemuruh karena perbuatannya sendiri.

"S-seharusnya aku yang mengucapkan terima kasih padamu. Terima kasih sudah membantuku membawa barang dari supermarket sampai lantai lima. Aku tidak tahu jika tidak ada dirimu sedangkan Ruy terus merengek minta gendong padaku," kata Plan.

"Tak apa. Itu sudah tugasku bukan, karena aku juga orang tuanya. Sekaligus seorang suami yang berharap istrinya segera kembali padanya," sayang Mean hanya bisa melanjutkan kata-kata dalam hati tidak berani mengucapkannya secara langsung di depan Plan.

Malam harinya selepas makan malam. Mean hendak pamit pulang karena hari telah larut setelah mengucapkan terima kasih untuk makanannya.

"Plan, aku pamit pulang dulu ya. Dan Ruy, paman pamit pulang dulu ya karena hari sudah malam," bocah lima tahun itu mengangguk meskipun sedikit tak rela mengingat dia hanya bermain sebentar bersamanya setelah bangun tidur tadi.

CRYING Season 2 "MeanPlan Ver" ✔  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang